Label Pemahaman Label Halal
maka dibuat laporan hasil audit untuk diajukan kepada Sidang Komisi Fatwa MUI untuk diputuskan status kehalalannya.
5. Sidang Komisi Fatwa MUI dapat menolak laporan hasil audit jika
dianggap belum memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan. 6.
Sertifikat Halal diserahkan oleh LPPOM MUI pada perusahaan setelah ditetapkan status kehalalannya oleh Komisi Fatwa MUI dan
disetujui oleh MUI. 7.
Sertifikasi Halal berlaku selama 2 dua tahun sejak tanggal diterbitkan dan harus mengikuti prosedur perpanjangan sertifikat
halal untuk mendapatkan sertifikat halal baru. Produk yang telah ditetapkan status kehalalannya oleh Komisi Fatwa MUI akan
diuraikan dalam bentuk “Sertifikat” lengkap dengan penomoran yang diatur oleh LPPOM MUI. Sertifikasi Halal Produk tersebut
ditandatangani oleh Ketua Umum MUI, Ketua Komisi Fatwa MUI dan diketahui LP POM MUI DPHI, 2011: 33.
Cara memilih produk pangan dalam kemasan yang telah dijamin kehalalannya oleh MUI adalah sebagai berikut:
1. Lihat logo Halal MUI di kemasan. Ciri-cirinya adalah:
a Lingkaran luar tertulis “Majelis Ulama Indonesia” tulisan
Latin b
Lingkaran dalam tertulis: Majlis al-Ulama’ al-Indunisiy tulisan Arab dan Halal tulisan Arab Latin
c Di bawah logo biasanya terdapat nomor registrasi.
2. Melihat ada tidaknya Sertifikat Halal MUI.
3. Install aplikasi HALAL MUI BlackBerry 10 atau PRO HALAL
MUI Android. 4.
Sms Tanya Halal. Ketik: HALAL spasi PRODUKMERK kirim ke 96555. Berlaku bagi pengguna kartu Telkomsel.
5. Lihat di website :
www.halalmui.org. 6.
Melihat di buku Direktori Halal MUI yg memuat daftar produk perusahaan yang sudah bersertifikat halal MUI.
7. Berlangganan Majalah Jurnal Halal terbitan LPPOM MUI.
8. Tanya via email ke: sosprolppomhalalmui.org
9. Jika produk pangan olahan tersebut dalam kemasannya telah
mencantumkan nomor MD nomor pendaftaran pada Badan POM yang menunjukkan produk diproduksi di dalam negeri maka lihat
apakah ada label halalnya, jika ada maka kehalalannya sudah terjamin karena untuk dapat diizinkan mencantumkan label halal
dalam kemasannya maka harus mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Jika tidak ada label halalnya maka berarti kehalalannya
belum ada yang menjamin. 10.
Untuk produk impor, lihat apakah sudah memiliki nomor ML pada kemasannya, jika sudah perhatikan bahasa yang digunakan dalam
kemasan, jika berbahasa Indonesia maka perhatikan label halalnya, jika ada maka kehalalannya sudah terjamin seperti nomor 1 diatas.
Untuk produk impor dari negara mayoritas Muslim seperti