Batasan Masalah Rumusan Masalah
Theory of Planned Behavior dikembangkan untuk memprediksi
perilaku-perilaku yang sepenuhnya tidak di bawah kendali individu. Theory of Planned Behavior didasarkan pada asumsi bahwa manusia adalah
makhluk yang rasional dan menggunakan informasi-informasi yang mungkin baginya, secara sistematis. Orang memikirkan implikasi dari
tindakan mereka sebelum mereka memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku-perilaku tertentu.
TPB dimulai dengan melihat niat berperilaku sebagai anteseden terdekat dari suatu perilaku. Dipercaya bahwa semakin kuat niat seseorang
untuk menampilkan suatu perilaku tertentu, diharapkan semakin berhasil ia melakukannya. Niat adalah suatu fungsi dari beliefs dan atau informasi yang
penting mengenai kecenderungan bahwa menampilkan suatu perilaku tertentu akan mangarahkan pada suatu hasil yang spesifik. Niat bisa berubah
karena waktu. Semakin lama jarak antara niat dan perilaku, semakin besar kecenderungan terjadinya perubahan niat.
Sikap dianggap sebagai anteseden pertama dari niat perilaku. Sikap adalah kepercayaan positif atau negatif untuk menampilkan suatu perilaku
tertentu. Kepercayaan-kepercayaan atau beliefs ini disebut dengan behavioral beliefs
. Seorang individu akan berniat untuk menampilkan suatu perilaku tertentu ketika ia menilainya secara positif. Sikap ditentukan oleh
kepercayaan-kepercayaan individu
mengenai konsekuensi
dari menampilkan suatu perilaku behavioral beliefs, ditimbang berdasarkan
hasil evaluasi terhadap konsekuensinya outcome evaluation. Sikap-sikap
tersebut dipercaya memiliki pengaruh langsung terhadap niat berperilaku dan dihubungkan dengan norma subjektif dan perceived behavioral control.
Norma subjektif juga diasumsikan sebagai suatu fungsi dari beliefs yang secara spesifik seseorang setuju atau tidak setuju untuk menampilkan suatu
perilaku. Kepercayaan-kepercayaan yang termasuk dalam norma-norma subjektif disebut juga kepercayaan normatif normative beliefs. Seorang
individu akan berniat menampilkan suatu perilaku tertentu jika ia mempersepsi bahwa orang-orang lain yang penting berfikir bahwa ia
seharusnya melakukan hal itu. Orang lain yang penting tersebut bisa pasangan, sahabat, dokter, dan orang-orang yang dianggap penting.
TPB memperhitungkan bahwa semua perilaku tidaklah di bawah kendali dan bahwa perilaku-perilaku tersebut berada pada suatu titik dalam
suatu kontinum dari sepenuhnya di bawah kendali sampai sepenuhnya di luar kendali. Individu mungkin memiliki kendali sepenuhnya ketika tidak
terdapat hambatan apapun untuk menampilkan suatu perilaku. Dalam keadaan ekstrim yang sebaliknya, mungkin sama sekali tidak terdapat
kemungkinan untuk mengendalikan suatu perilaku karena tidak adanya kesempatan, karena tidak adanya sumber daya atau ketrampilan. Faktor-
faktor pengendali tersebut terdiri atas faktor internal dan eksternal. Faktor- faktor internal antara lain ketrampilan, kemampuan, informasi, emosi, stres.
Faktor-faktor eksternal meliputi situasi dan faktor-faktor lingkungan Achmat Zakarija, 2010.