40
Cronbach untuk reliabel angket Kecerdasan Emosional dan untuk tes Prestasi
Belajar Bahsa Jerman menggunakan Uji reliabilitas RR=20. Teknik analisis data menggunakan analisis Product Moment dan regresi ganda dengan taraf signifikan
95. Pada penelitian lanjutan yang dilakukan oleh peneliti, relevansi dengan
penelitian sebelumnya terdapat persamaan pada X
3
, yaitu variabel Kecerdasan Emosional, Akan tetapi terdapat beberapa perbedaan yaitu pada variabel bebas
X
1
, yaitu Penguasaan Kosakata dan variabel X
2
, yaitu Penguasaan Gramatik, dan pada variabel terikat Y, yaitu Keterampilan Menulis. Waktu dan tempat
pelaksanaan penelitian juga berbeda, yaitu pada bulan Maret samapai dengan bulan April 2015 di SMA Negeri 1 Imogiri Bantul Yogyakarta.
C. Kerangka Pikir
1. Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Jerman terhadap Keterampilan
Menulis Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI SMA N 1 Imogiri Bantul
Dalam pembelajaran bahasa dikenal adanya empat keterampilan berbahasa, salah satu diantaranya adalah keterampilan menulis yang merupakan
keterampilan berbahasa yang bersifat aktif. Menulis merupakan tindak bahasa yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki kedudukan
penting dalam suatu pembelajaran bahasa. Adapun keberhasilan seseorang dalam menulis dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah faktor
penguasaan kosakata. Penguasaan kosakata sendiri adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui dan memahami arti dari sebuah kata. Penguasaan kosakata
sangat diperlukan dalam belajar bahasa asing, terutama dalam hal ini bahasa
41
Jerman sebagai salah satu mata pelajaran berbahasa asing. Seseorang yang mempunyai tingkat penguasaan kosakata yang tinggi biasanya akan lebih mudah
dalam mengembangkan kemampuannya dalam menulis. Dengan meningkatnya perbendaharaan kosakata yang dimiliki peserta
didik, maka akan memudahkannya dalam membeuat suatu tulisan yang berkualitas. Kuantitas dan kualitas penguasaan kosakata yang baik memberikan
lebih banyak jaminan untuk mendapatkan pemahaman hasil tulisan yang bagus. Dengan demikian untuk mendapatkan prestasi menulis yang bagus, khususnya
teks berbahasa Jerman, seseorang haruslah terlebih dulu memilih kata-kata mana saja yang bisa digunakan dalam membuat kalimat-kalimat yang indah.
Dari uraian yang dikemukakan di atas, jelaslah bahwa kemampuan seseorang dalam menguasai kosakata merupakan salah satu unsur yang sangat
penting dalam keberhasilan menulis teks bahasa Jerman. Dapat dikatakan juga bahwa antara penguasaan kosakata dan kemampuan menulis memiliki hubungan
sebab akibat, karena dengan penguasaan kosakata yang baik akan mengakibatkan seseorang dapat membuat tulisan yang baik, begitupun sebaliknya. Berdasarkan
pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa peserta didik yang memiliki tingkat penguasaan kosakata yang tinggi akan memiliki kemampuan menulis yang tinggi
pula, sehingga diduga terdapat hubungan yang erat antara penguasaan kosakata bahasa Jerman dengan kemampuan menulis berbahasa Jerman.
2. Pengaruh Penguasaan Gramatik Bahasa Jerman terhadap Keterampilan