Kecerdasan Emosional Hakikat Kecerdasan Emosional

24

c. Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan mengelola berbagai emosi yang terjadi pada diri seseorang dan pemahaman terhadap emosi yang dihadapi orang lain. Selain itu kecerdasan emosional juga merupakan kemampuan menghadapi segala macam persoalan yang terjadi, dan mampu menyelesaikannya dengan bijaksana. Coorper 1995: 35 mengatakan kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk merasakan, memahami dan secara afektif menerapkan daya dan kepekaan sosial sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh manusiawi. Kemunculan kecerdasan emosional ini bukan berarti ingin menghapus akal dan menggantikannya dengan emosi, melainkan menemukan keseimbangan yang cerdas antara keduanya. Intelektual tidak dapat bekerja dengan sebaik- baiknya tanpa kecerdasan emosional. Agustian 2001: 2 mengatakan kecerdasan emosional mengajarkan tentang arti integritas, komitmen, visi, kemandirian, kejujuran, kreativitas, ketahanan mental, kebijaksanaan, keadilan, prinsip kepercayaan, kepercayaan diri atas sinergi yang sebenarnya dibutuhkan. Ia adalah semacam motivator dan inspirator bagi seseorang untuk mengerahkan seluruh potensi berfikir atau bernalar secara kognitif. Tahap yang merupakan titik tolak kecerdasan emosional adalah kembali pada hati dan pikiran yang bersifat merdeka dan bebas dari belenggu, hal itu akan melahirkan alam berfikir jernih yang dinamakan Got Spot atau Fitrah. EQ Manusia Manusia Agustian 2003: 1 25 Agustian 2003: 1 mengatakan kecerdasan emosional adalah hubungan manusia dengan manusia. Kecerdasan emosional itu terbentuk dengan berinteraksi sosial antara manusia-manusia. Stein dan Book 2002: 30 mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional adalah serangkaian kemampuan, kompetensi dan kecakapan nonkognitif yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan. Goleman 2006: 68 juga mengemukakan bahwa kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati, dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdo‟a. Kecerdasan emosional bekerja secara sinergi dengan kemampuan kognitif, orang-orang yang berprestasi tinggi memiliki keduanya. Tanpa kecerdasan emosi, orang tidak akan mampu menggunakan kemampuan kognitif mereka sesuai dengan potensi yang maksimum. Pendapat Goleman yang dikutip oleh Patton, menyebutkan bahwa para pakar psikologi juga mengemukakan kecerdasan emosional EQ menyumbang sebanyak 80 untuk keberhasilan, dan sisanya IQ hanya menyumbang sekitar 20. Selanjutnya Berdasarkan pernyataan di atas, kecerdasan emosional merupakan kemampuan nonkognitif guna menunjang kemampuan kognitif. Selain itu kecerdasan emosional juga diartikan sebagai kemampuan mengelola emosi-emosi yang timbul baik emosi yang positif maupun negatif. Seseorang yang tidak memiliki kecerdasan emsoional yang baik tidak akan mampu menghadapi segala 26 bentuk perubahan yang terjadi di dalam dirinya. Begitupun dalam menjalin hubungan antar manusia. Maka dari itu kecerdasan emosional sangat dibutuhkan untuk menyeimbangkan diri dengan keadaan, karena kecerdasan emosional menyumbang lebih banyak untuk sebuah keberhasilan. Kecerdasan emosional juga mengajarkan integritas, komitmen, visi, kemandirian, kejujuran, kreativitas, ketahanan mental, kebijaksanaan, keadilan, prinsip kepercayaan, kepercayaan diri atas sinergi yang sebenarnya dibutuhkan. Kecerdasan emosional juga merupakan motivator dan inspirator yang menjadi pemacu dalam hidup. Kecerdasan emosional memang perlu dimiliki semua orang, terutama dalam hal ini remaja karena emosi remaja masih sangat labil. Sejalan dengan ini Ramplin dalam Mulyono 1993: 22 mengatakan peserta didik SMA ditinjau dari segi umur yaitu antara 16 sampai dengan 18 tahun merupakan remaja middle adok scence Luella . Usia tersebut digolongkan sebagai usia yang pada anak remaja mengalami krisis dan emosinya masih labil. Kemudian Shapiro 1998: 5-8 mengatakan mengenai kualitas emosional yang nampaknya penting bagi keberhasilan. Kualitas-kualitas ini antara lain empati, mengungkapkan dan memahami perasaan, mengendalikan amarah, kemandirian, kemampuan menyesuaikan diri, disukai, kemampuan memecahkan masalah antar pribadi, ketekunan, kesetiakawanan, keramahan dan sikap hormat. Kecerdasan emosional perlu dimiliki setiap orang, terutama dalam hal ini yang harus mendapatkan perhatian khusus yaitu remaja atau masa usia sekolah, yang masil mengalami krisis moral dan emosinya yang masih labil. Remaja saat ini memerlukan kualitas emosi yang bagus, agar tidak terbawa arus perubahan 27 yang semakin cepat dan mampu membentengi diri dengan baik. Kualitas-kualitas emosi yang harus dipelihara yaitu emosi-emosi yang positif dan mampu menghasilkan kebaikan bagi dirinya dan lingkungan sosial.

d. Komponen-komponen Kecerdasan Emosional