27
4. Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Masa usia sekolah dasar adalah masa dimulainya masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Pada usia sekolah dasar 6-12 tahun anak
sudah dapat mereaksi rangsangan-rangsangan intelektual, dan melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan
kognitif membaca, menulis, dan menghitung, berbeda dengan masa pra sekolah. Pada masa pra sekolah daya pikir anak masih bersifat imajinatif dan
suka berkhayal, sedangkan pada usia sekolah dasar daya pikirnya sudah mulai berkembang kearah berpikir konkrit dan rasional dapat diterima akal sehat.
Piaget menamakan tahap ini sebagai tahap operasi konkrit atau masa berakhirnya daya khayal dan mulai berpikir konkrit berkaitan dengan dunia
nyata. Menurut Piaget Rita Eka Izzaty, 2008: 105 perkembangan kognitif masa kanak-kanak akhir berada dalam tahap operasional konkret dalam
berfikir usia 7-12, dimana konsep yang pada awal masa kanak-kanak merupakan konsep yang samar-samar dan tidak jelas sekarang menjadi
konkret. Untuk memecahkan masalah yang bersifat konkret anak sudah mampu menggunakan kemampuan mentalnya.
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh C.Asri Budiningsih 2003: 38-39 yang menjelaskan bahwa pada tahap operasional konkret ini
anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, tetapi hanya dengan benda- benda yang bersifat konkrit. Anak usia 7-12 tahun masih memiliki masalah
dalam berpikir abstrak.
28 Rata-rata anak kelas kelas V sekolah dasar berusia antara 10-11
tahun. Berdasarkan dua fase tersebut maka anak kelas V sekolah dasar termasuk dalam masa usia kelas tinggi. Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 116- 117
mengemukakan bahwa, karakteristik anak kelas tinggi di sekolah dasar adalah sebagai berikut.
a. Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis, kehidupan sehari-hari
anak, b.
Anak menjadi realistis, ingin tahu dan ingin belajar hal yang baru, c.
Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus, d.
Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah, dan
e. Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama,
mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya. Anak kelas V SD berusia antara 10-11 tahun, berada pada tahap
operasional konkret. Pada tahap operasional konkret anak berpikir atas dasar pengalaman konkretnyata. Kemampuannya untuk sedikit berpikir abstrak
selalu harus didahului dengan pengalaman konkret. Sifat egosentris pada usia 11 tahun mulai berkurang. Anak sudah
mulai memperhatikan dan menerima pendapat orang lain. Pembicaraannya sudah mulai kepada lingkungan sosial, anak malas, mucul pengertian tentang
jumlah, panjang, luas, besar, dan ia telah mampu berpikir dari banyak arahdimensi untuk satu objek tertentu. Anak telah mengalami kemajuan
dalam pengembangan konsep dan pengalaman langsung. Dengan demikian, dalam proses pembelajaran siswa kelas V sekolah
dasar perlu didahului dengan pengalaman konkret. Hal tersebut perlu diperhatikan oleh para guru PKn sekolah dasar bahwa, anak masih
29 membutuhkan hal-hal yang nyata sebagai perantara untuk membantu
pengembangan intelektualnya dalam proses pembelajaran.
5. Model Pembelajaran Kooperatif