Prinsip Pembelajaran Kooperatif Model Pembelajaran Kooperatif

31 mempelajari suatu materi pelajaran. Dengan belajar bersama-sama selain dapat memperoleh pengetahuan, siswa juga diharapkan dapat mengembangkan sikap sosial dengan baik melalui model pembelajaran trsebut. Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif pada hakikatnya adalah mewujudkan kerja sama kelompok dan interaksi antarsiswa dalam kelompok tersebut, sehingga dapat meningkatkan kecapakan individu. Pembelajaran kooperatif menyangkut pengelompokan siswa untuk dapat belajar secara aktif dalam kelompok sehingga dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa kelompok kecil, yang dalam satu kelompok kecil tersebut terdiri dari 4-6 orang dan anggota kelompoknya bersifat heterogen.

a. Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Ada beberapa konsep mendasar yang perlu diperhatikan dan diupayakan oleh guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif di dalam kelas. Adapun prinsip dasar dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif menurut Sthal Etin Raharjo, 2007: 7-9 adalah sebagai berikut. 1 Perumusan tujuan belajar harus jelas Tujuan pembelajaran dirumuskan secara jelas dan spesifik dan harus disesuaikan dengan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran. Tujuan harus dirumuskan dengan bahasa dan konteks kalimat yang mudah dimengerti oleh siswa secara keseluruhan. 32 2 Penerimaan yang menyeluruh oleh siswa tentang tujuan belajar Tujuan pembelajaran dapat diterima secara menyeluruh oleh siswa dari sudut pandang kepentingan diri dan kepentingan kelas. Oleh karena itu, peserta didik dikondisikan untuk mengetahui dan menerima kenyataan bahwa setiap orang dalam kelompoknya menerima dirinya untuk bekerjasama dalam memperlajari seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang telah ditetapkan untuk dipelajari. 3 Ketergantungan yang bersifat positif Setiap siswa belajar untuk mengevaluasi dirinya dan teman kelompoknya dalam penguasaan dan kemampuan memahami materi pelajaran, hal ini memungkinkan siswa merasa tergantung secara positif terhadap anggota kelompok lainnya dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. 4 Interaksi yang bersifat terbuka Kegiatan pembelajaran dirancang agar siswa berinteraksi secara langsung dan terbuka dalam mendiskusikan materi dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Siswa saling memberi dan menerima masukan, ide, saran, dan kritik dari temannya secara positif dan terbuka. 5 Tanggung jawab individu Dalam belajar secara kooperatif siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu mengerjakan dan memahami materi atau tugas bagi keberhasilan dirinya dan juga bagi keberhasilan anggota kelompoknya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 33 6 Kelompok bersifat heterogen Anggota kelompok terdiri dari siswa yang memiliki berbagai karakteristik yang berbeda. Dalam suasana yang demikian akan tumbuh dan berkembang nilai, sikap, moral, dan perilaku siswa. Kondisi yang demikian dapat mengembangkan dan melatih keterampilan dalam suasana belajar yang terbuka dan demokratis. 7 Interaksi sikap dan perilaku sosial yang positif Dalam mengerjakan tugas kelompok, siswa bekerjasama dalam kelompok. Dalam interaksi yang seperti ini, siswa tidak begitu saja menerapkan dan memaksakan sikap dan pendiriannya pada anggota kelompok yang lain, melainkan, siswa harus belajar bagaimana meningkatkan kemampuan interksinya dalam memimpin, berdiskusi, bernegosiasi, dan mengklarifikasi berbagai masalah dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok. 8 Tindak lanjut Adanya evaluasi dan masukan terhadap hasil dan aktivitas belajar, seperti: a bagaimana hasil kerja yang dihasilkan; b bagaimana mereka membantu anggota kelompoknya dalam mengerti dan memahami materi dan masalah yang dibahas; c bagaimana sikap dan perilaku mereka dalam interkasi kelompok belajar bagi keberhasilan kelompok belajarnya; dan d apa yang mereka butuhkan untuk meningkatkan keberhasilan kelompoknya dikemudian hari. Dalam hal ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan ide dan saran, baik 34 kepada sesama siswa maupun guru dalam rangka perbaikan belajar dari hasil belajarnya dikemudian hari. 9 Kepuasan dalam belajar Setiap siswa dan kelompok harus memperoleh waktu yang cukup untuk belajar dalam mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilannya. Sedangkan Nur Azma 2006: 14 mengemukakan bahwa, belajar kooperatif setidaknya mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut. 1 Belajar siswa aktif pembelajaran berpusat pada siswa, aktivitas belajar lebih dominan dilakukan oleh siswa, pengetahuan yang dibangun dan ditemukan adalah dengan belajar bersama-sama anggota kelompok sampai masing-masing siswa memahami materi. 2 Belajar bekerjasama Proses belajar dengan model pembelajaran kooperatif dilalui dengan bekerjasama dalam kelompok untuk membangun pengetahuan yang dipelajari. Seluruh siswa terlibat aktif dalam diskusi untuk memecahkan masalah, sehingga terbentuk pengetahuan baru dari hasil kerjasama tersebut. 3 Pembelajaran partisipatorik Siswa belajar dengan melakukan sesuatu secara bersama-sama untuk menemukan dan membangun pengetahuan yang menjadi tujuan pembelajaran. 35 4 Mengajar reaktif Guru menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan menarik serta dapat meyakinkan siswa akan manfaat mempelajari pelajaran yang berlangsung untuk masa depannya. 5 Pembelajaran yang menyenangkan Suasana belajar yang menyenangkan harus dimulai dari sikap dan perilaku guru baik di luar maupun di dalam kelas. Guru harus memiliki sikap yang ramah dengan tutur bahasa yang membuat siswa merasa disayangi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif menekankan pada pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan adanya kerjasama kelompok untuk mencapai tujuan yang sama. Oleh karena itu, prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif perlu diperhatikan dalam proses pelaksanaannya, agar tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai secara optimal.

b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Pkn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bentangan Tahun

0 2 16

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Pkn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bentangan Tahun

0 1 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS III SD MUHAMMADIYAH MUTIHAN KULON PROGO.

8 121 182

MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD N SAPEN MANISRENGGO KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 136

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI SENDANGADI 1 MLATI.

0 0 223

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW ... JURNAL UNS 1 SM

0 0 14

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW ... JURNAL UNESA 2 PB

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

0 1 10