35 4
Mengajar reaktif Guru menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan menarik serta
dapat meyakinkan siswa akan manfaat mempelajari pelajaran yang berlangsung untuk masa depannya.
5 Pembelajaran yang menyenangkan
Suasana belajar yang menyenangkan harus dimulai dari sikap dan perilaku guru baik di luar maupun di dalam kelas. Guru harus memiliki sikap yang
ramah dengan tutur bahasa yang membuat siswa merasa disayangi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran
kooperatif menekankan pada pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan adanya kerjasama
kelompok untuk mencapai tujuan yang sama. Oleh karena itu, prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif perlu diperhatikan dalam proses pelaksanaannya,
agar tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai secara optimal.
b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif
Tidak semua kerja kelompok dapat dianggap sebagai cooperative learning. Untuk mencapai hasil yang maksimal ada lima unsur model
pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan. Adapun unsur-unsur tersebut menurut Roger dan David Johnson Anita Lie, 2004: 31-35 yaitu sebagai
berikut. 1
Saling ketergantungan positif
Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya. Begitu juga dalam kegiatan pembelajaran kelompok, keberhasilan
36 kelompok dalam mencapai tujuan sangat bergantung pada usaha setiap
anggota kelompok. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, guru perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok
harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain dapat mencapai tujuan mereka. Sehingga setiap anggota merasa bertanggung jawab untuk
menyelesaikan tugasnya agar yang lain bisa berhasil. Hal ini akan menciptakan kondisi yang saling ketergantungan yang positif antar
anggota kelompok agar tujuan kelompok dapat tercapai. Penilaian tidak hanya didasarkan pada nilai individu melainkan juga nilai kelompok, di
mana nilai kelompok merupakan sumbangan dari setiap anggota. Dengan demikian setiap siswa memiliki kesempatan untuk memberikan
sumbangan nilai. 2
Tanggung jawab perseorangan
Unsur ini merupakan akibat langsung dari adanya unsur saling ketergantungan yang positif. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut
prosedur model cooperative learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik bagi dirinya sendiri dan
kelompoknya.kunci dari keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam menyusun tugasnya. Pengajar yang efektif dalam
model pembelajaran kooperatif membuat dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota kelompok harus melaksanakan
tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok dapat dilaksanakan. Dengan demikian, rekan-rekan dalam satu kelompok akan
37 menuntut masing-masing anggota untuk melaksanakan tugas agar tidak
menghambat yang lain. 3
Tatap muka
Setiap kelompok harus diberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Interaksi ini akan memberikan sinergi yang menguntungkan
pada semua anggota. Hasil pemikiran beberapa siswa akan lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu siswa saja. Inti dari kegiatan ini adalah
menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing. Setiap kelompok memiliki latar belakang yang berbeda,
perbedaan ini akan menjadi modal utama dalam proses saling memperkaya
antaranggota kelompok.
4
Komunikasi antaranggota
Tidak setiap siswa memiliki keahlian mendengarkan dan berbicara, maka dari itu, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi.
Keberhasilan kelompok sangat bergantung pada kesediaan anggotanya untuk saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat mereka.
Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok juga merupakan proses yang panjang, siswa tidak dapat diharapkan langsung menjadi
komunikator yang baik. Namun, proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar
dan membina perkembangan mental dan emosional siswa.
38 5
Evaluasi proses kelompok
Guru perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar
selanjutnya dapat bekerja sama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi ini dapat dilaksanakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali
pembelajaran, tidak harus diadakan setiap kali ada kerja kelompok.
6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw