Novelty Kebaruan. Biokumulasi Logam Berat Dan Pengaruhnya Terhadap Gametogenesis Kerang Hijau Perna Viridis Studi Kasus Di Teluk Jakarta, Teluk Banten Dan Teluk Lada

1. Pencemaran logam berat di Teluk Jakarta, Teluk Banten dan Teluk Lada menyebabkan terjadinya akumulasi logam berat dalam gonad kerang hijau. 2. Bioakumulasi logam berat pada gonad kerang hijau dapat menyebabkan gangguan aktifitas gametogenesis. 3. Terdapatnya korelasi antara jumlah akumulasi logam berat dalam organ kelamin dengan jumlah sel oogonia, oosit primer, oosit sekunder pada kerang hijau betina dan spermatogonia, spermatosit primer, spermatosit sekunder dan spermatozoa pada kerang hijau jantan.

1.7. Novelty Kebaruan.

1. Logam berat ditemukan terakumulasi di dalam organ kelamin gonad dan akumulasi tersebut merupakan biomarker kegagalan gametogenesis spermatogenesis dan oogenesis kerang hijau di Teluk Jakarta, Teluk Banten dan Teluk Lada. 2. Bioakumulasi logam berat dalam gonad sebagai biomarker penurunan jumlah oogonia, oosit primer, oosit sekunder pada kerang hijau betina dan spermatogonia, spermatosit primer, spermatosit sekunder dan spermatozoa pada kerang hijau jantan. 3. Akumulasi logam berat Hg, Pb, Cd dan Cr dalam gonad mempunyai korelasi terhadap jumlah oogonia, oosit primer dan oosit sekunder pada kerang betina dan jumlah spermatogonia, spermatosit primer, spermatosit sekunder dan spermatozoa pada kerang hijau jantan. II. TINJAUAN PUSTAKA Kerang banyak dihasilkan di sekitar daerah Teluk Jakarta seperti Muara Angke, dan Cilincing. Kerang hijau Perna viridis dan kerang darah Anadara granosa merupakan jenis kerang yang banyak digemari oleh masyarakat. Menurut laporan Swasono dalam Friends of the Environment Fund tahun 2004 bahwa ekspor kerang hijau dari Indonesia mendapat ganjalan karena terdapat indikasi mengandung racun logam berat seperti kadmium Cd, timbal Pb, dan tembaga Cu. Selanjutnya Riani et al. 2004 di perairan Teluk Jakarta ditemukan kadar merkuri Hg 0,121 ppb; timbah Pb 0,248 ppm, kromium Cr 0,0285 ppm dan kadmium Cd 0,023 ppm sedangkan sedimennya Hg 0,098 ppb; Pb 2,897 ppm dan Cd 0,135 ppm. Selanjutnya dijelaskan bahwa akumulasi logam berat tinggi dalam daging kerang seperti merkuri dalam kerang ukuran sedang 190,235 ppm dan ukuran berat 170,868 ppm, kandungan timah hitam Pb dalam kerang ukuran sedang 36,36 ppm dan ukuran besar 43,894 ppm. Kandungan kadmium dalam kerang ukuran sedang 0,075-2,891 ppm dan kerang ukuran besar 0,097 – 0,223 ppm. Kualitas air di Perairan Teluk Jakarta telah mengalami pencemaran. Menurut laporan Setyobudiandi 2004 bahwa kualitas air laut di Teluk Jakarta telah tercemar logam berat dimana kadarnya telah melebihi batas baku mutu yaitu Hg 0,42 ugL, Cu 0,2 mgL, Cd 0,02 mgL, Pb 0,15 mgL dan seng Zn 0,12 mgL. Selanjutnya dijelaskan oleh Hutagalung 2001 bahwa di Teluk Jakarta telah tercemar oleh logam berat, bahkan cenderung meningkat di permukaan air laut kandungan mercuri 35 ppb dan kadmium 450 ppb. Demikian juga Teluk Banten, Propinsi Banten perairan lautnya telah mengalami pencemaran logam berat yaitu mengandung logam Hg 0,05 ugL, Cd 0,064 mgL dan Pb 0,153 mgL Setyobudiandi 2004. Perairan Teluk Lada lautnya juga telah mengalami pencemaran logam berat seperti kandungan Hg 0,09 mgL, Pb 0,015 mgL dan Cu 0,0276 mgL Muawanah et al. 2005.

2.1. Sumber Logam Berat di Perairan