Biologi dan Ekologi Kerang Hijau

akumulasi asam laktat dalam hemolimnya turun drastis pada hari kelima. Hal ini menunjukkan bahwa laju metabolismenya menurun Suresh dan Mohandas 1987. Kondisi lingkungan yang terkontaminasi dapat menyebabkan gamet atresia dan gamet kembali diserap Pipe 1987a, 1987b. Percobaan pemaparan ke dalam larutan yang mengandung logam dan organik beracun dapat menyebabkan rusaknya gamet Lowe 1988. Perkembangan gamet terhambat dengan pemberian logam Cu, Cd dan Zn Maung and Tyler 1982; Calabrese et al. 1984; Kluytmans et al. 1988. Persenyawaan yang dibentuk oleh logam berat Cr baik dalam bentuk yang dapat larut dan juga dalam bentuk yang tidak larut, dapat menjadi penyebab timbulnya kanker paru-paru, bila terdapat dalam batas tertentu dalam tubuh Moncuse 1971 dalam Palar 2004.

2.5. Biologi dan Ekologi Kerang Hijau

Kerang termasuk ke dalam Filum Moluska, ciri-ciri dari filum ini adalah memiliki cangkang, akan tetapi banyak juga yang tidak memiliki cangkang. Demikian juga dengan radula, dalam hal ini tidak semua moluska memiliki radula, misalnya bivalvia , Pada umumnya moluska bilateral simestris, kecuali gastropoda. Lebih lanjut dikatakan bahwa sebagian besar mengalami fase trochorphore dan veliger, akan tetapi ada juga yang langsung menetas dari telur. Dalam hal pembentukan cangkang, sebagian besar memerlukan aragonite, akan tetapi terdapat juga yang menggunakan calcite atau kombinasi keduanya Setyobudiandi 2004. Kerang tergolong dalam kelas bivalva, sesuai dengan nama bivalva mempunyai dua keping cangkang. Umumnya kedua cangkang mempunyai ukuran yang sama, walaupun terdapat beberapa kelompok seperti tiram oyster dan scallops memiliki sebelah cangkang berukuran lebih besar. Cangkang bivalva memiliki 2 katup yang tergabung di bagian dorsal oleh hinge ligament. Kedua keping cangkang dihubungkan dengan dua otot adductor yang berfungsi dalam pembukaan dan penutupan cangkang. Hampir semua bivalva termasuk mussel dan giant clam memiliki otot adductor anterior dan posterior, meskipun kedua otot tersebut mungkin tidak berukuran sama. Jenis scallop dan oyster hanya memiliki otot adductor posterior. Jika otot adductor tersebut dalam kondisi relaks maka interior ligament akan menekan cangkang, sehingga cangkang menjadi terbuka. Cangkang ini umumnya terlindung dari gerak menyamping oleh sockets dan gerigi yang terletak pada hinge line Vakily 1989. Bagian lunak dari tubuh bivalva tertutup oleh dua belahan yang disebut mantel; yang letaknya antara tubuh dan cangkang. Bagian margin dari setiap belahan memiliki 3 jaringan pengikat fold. Bagian luar dari jaringan pengikat dapat mensekresikan material pembentuk cangkang yang berguna untuk pertumbuhan. Cangkang tumbuh dari bagian hinge atau disebut umbo, sehingga umbo merupakan bagian tertua dari cangkang. Bagian jaringan pengikat yang lebih dalam merupakan pembesaran dari otot dan berfungsi sebagai pengikat pada pertemuan belahan kiri dan kanan mantel. Bagian jaringan pengikat tengah kemungkinan berisi sensori organ. Setiap belahan mantel melekat pada cangkang berdekatan dengan bagian dalam margin cangkang sepanjang pallial line. Pada banyak species belahan mantel melekat pada perimeter luar kecuali area inhalant dan exhalant Pechenik 2000. Anggota kelas bivalva dibagi ke dalam golongan oyster, scallops, clam, cockle, dan mussel. Kerang hijau yang diteliti dimasukkan dalam golongan mussel oleh karena itu dikenal dengan nama umum common name Green mussel. Golongan mussel yang termasuk kelas bivalva Lamellibrachiata, Ordo Filibrachiata, Famili Mytilidae dicirikan dengan adanya dua buah cangkang yang memiliki ukuran sama besar. Cangkang tereduksi di bagian anteriornya dan membesar di bagian posteriornya. Umumnya mussel hidup menempel di subtratnya dengan menggunakan benang byssus. Byssus terdapat pada bagian kaki kerang yang diadaptasikan untuk menempel pada subtratnya. Kumpulan benang byssus ini disekresikan oleh hewan tersebut dan memiliki kekuatan tarik, sehingga berfungsi sebagai penambat kerang dengan subtratnya Pechenik 2000. Morpologi kerang hijau Perna viridis dan cara mengukur morfometrik seperti panjang, lebar dan tinggi dapat dilihat pada Gambar 2. Panjang Lebar Tinggi Gambar 2. Morfologi kerang hija Perna viridis Vakily 1989. Beberapa jenis kerang yang tergolong dalam golongan mussel dan daerah distribusinya antara lain: 1. M. edulis, distribusinya meliputi Eropa, pantai barat-timur Amerika Utara, dan Jepang. 2. M. galloprovincialis, merupakan mediterranian species, Eropa. 3. M. aeoteanus, merupakan jenis mussel yang menghuni perairan Selandia Baru. 4. M. edulis planulatus, merupakan jenis mussel yang menghuni perairan Australia. 5. M. californianus, distribusinya meliputi perairan Pasifik dan Amerika Utara. 6. Perna viridis, distribusinya meliputi wilayah perairan Asia. 7. P. Canaliculus, jenis mussel yang menghuni perairan Selandia Baru. Kerang hijau, Perna viridis L. Memiliki beberapa nama sinonim antara lain Siddal 1980 dalam Vakily 1989 : 1. 1758 Mytilus viridis Linnaeus, Syst.Nat., Ed.X 2. 1785 Mytilus smaragdinus Chemnitz, Conch. Cab. VIII. 3. 1819 Mytilus opalus Lamark, Anim. S. Vert. VI. 4. 1855 Mytilus viridis L. Hanley, Ipsa Linn. Conch. 5. 1936 Mytilus Chloromya viridis L. Lamy, Rev. Mytilidae, J. Conchyl. LXXX. 6. 1950 Mytilus viridis L. Suvatti L, Fauna Thailand. 7. 1952 Chloromya viridis L. Dodge, Bull. Amer. Mus. Nat. Hist., 100 8. 1968 Mythylus viridis L. Cherian, Sym. Mollusca 3. 9. 1874 Perna viridis L. Dance, Encyc. Of Shells. Anatomi bagian dalam kerang biru Mythilus edulis dan dalam kerang klam Mercenaria mercenaria terdapat pada Gambar 3 dan 4. Gambar 3. Anatomi bagian dalam kerang klam Mercenaria mercenaria Pechenik 2000. Mulut perut paruh Otot ensel pengantung Kaki rektraktor posterior Otot adductor anterior Pencernaan otot kaki refractor antarior Otot aduktor posterior ginjal gonad Kaki Kelenjar Pencernaan Siphon pengeluar Siphon penyerap Insang Pinggiran mantel Selaput jantung Selaput serambi Selaput bilik Gambar 4. Anatomi bagian dalam kerang klam Mercenaria mercenaria Pechenik 2000. Menurut DeVictor and Knott bahwa Kerang hijau Perna viridis hidup dipantai pada zona intertidal, subtidal dan estuarine dengan lingkungan perairan yang berkadar garam tinggi. Kerang hijau memperoleh makan dengan cara menyaring subtrat yang lewat. Kerang hijau dapat berkembang baik dengan kondisi suhu dan kadar salinitas yang optimal NIMPIS 2002. Selanjutnya dijelaskan NIMPIS 2002 kerang hijau hidup di perairan estuarin pada suhu 11 – 32 C dan salinitas 18 – 38 ppt dan kerang hijau sangat toleran terhadap suhu dan salinitas yang ekstrim. Kepadatan kerang hijau dapat mencapai 35.000 kerang m 2 . Perna viridis sangat efisien dalam memfilter subtrat organik, zooplankton dan phytoplankton.4

2.6. Fisiologi Reproduksi Kerang Hijau