Gambar 10. Aktivitas Siswa pada Saat Membacakan Hasil Karyanya Siklus II
Gambar 10 menunjukkan siswa aktif membacakan hasil karyanya. Para siswa yang lain antusias mendengarkan cerita pendek hasil karya temannya yang
dibacakan di depan kelas untuk dijadikan sebagai perbaikan dalam menulis cerita pendek selanjutnya.
4.1.2.4 Refleksi Siklus II
Perubahan perilaku siswa mengalami peningkatan ke arah yang lebih positif dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I yang merupakan penerapan awal
tindakan pembelajaran menulis cerita pendek melalui teknik melanjutkan cerita dengan menggunakan media tayangan kehidupan sosial orang-orang pinggiran
menunjukkan sebagian besar siswa kurang memahami materi pembelajaran yang diberikan. Siswa harus beradaptasi dahulu dengan teknik melanjutkan cerita dan
media tayangan kehidupan sosial orang-orang pinggiran yang digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan siswa karena selama ini guru belum pernah
menggunakan teknik dan media tersebut dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya ketika menuliscerita pendek.
Peningkatan hasil belajar siswa siklus II merupakan hasil yang patut dibanggakan karena peningkatan yang terjadi tidak hanya pada hasil tes tetapi
juga hasil nontes siklus II. Peningkatan hasil nontes dikarenakan adanya perubahan perilaku belajar ke arah positif. Siswa lebih aktif dan berpartisipasi
dalam mengikuti pembelajaran. Melalui perbaikan dengan cara revisi dan mematangkan rencana
pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus II, yaitu memberikan video kehidupan sosial orang-orang pinggiran yang berbeda dan lebih mudah dipahami
karena menggambarkan pengalaman yang pernah orang lain alami. Hal tersebut mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis cerita pendek. Dalam
pembelajaran siklus II membaca dan membahas cerita pendek siswa yang ditulis pada pembelajaran sebelumnya mampu mengaktifkan siswa dalam kegiatan tanya
jawab. Pemantapan materi yang diberikan juga mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tes menulis cerita pendek.
Hasil tes menulis cerita pendek siswa pada siklus II adalah 83,51 dengan kategori baik yang semula pada siklus I hanya sebesar 71,88. Rata-rata siklus II
meningkat sebesar 11.63. Peningkatan nilai juga terjadi pada tiap aspek penilaian. Rata-rata per aspek juga ikut meningkat. Aspek pertama alur dan plot pada siklus
I sebesar 14,62 meningkat sebesar 2,49 atau 17,11 pada siklus II. Aspek kedua kesesuaian isi dengan tema pada siklus I sebesar 14,39 meningkat pada siklus II
sebesar 16,93. Aspek ketiga tokoh dan penokohan mengalami peningkatan sebesr 2,44 pada siklus II. Aspek keempat amanat siklus I sebesar 7,16 meningkat pada
siklus II menjadi 8,04. aspek kelima latar pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 2,28. Aspek terakhir penggunaan gaya bahasa pada siklus I sebesar 7,06
dan meningkat sebesar 8,09 pada siklus II. Pada siklus II semua siswa mendapatkan nilai di atas KKM yang telah ditetapkan yaitu 75 dan tidak ada
siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Pada siklus II 100 siswa sudah mendapatkan nilai di atas KKM dan sudah memenuhi target yang direncanakan
yaitu 80 siswa harus mendapatkan nilai di atas KKM. Selain nilai keterampilan menulis cerita pendek yang mengalami
perubahan ke arah yang lebih baik, perilaku siswa pun sudah mengalami perbaikan ke arah positif. Sebagian besar siswa sudah mengikuti pembelajaran
dengan tertib dan memperhatikan dengan baik pada saat guru memberikan penjelasan. siswa juga semakin bersemangat dan lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran. Dengan demikian, perbaikan yang dilakukan pada siklus II ini sangat bermanfaat dan berpengaruh pada siswa. Perilaku belajar siswa berubah ke
arah yang positif sehingga nilai tes mereka menjadi lebih baik. Perubahan perilaku sosial siswa juga sudah menunjukkan perubahan
kearah positif. Sikap sosial yang ditunjukkan siswa pada siklus II sudah lebih baik jika dibandingkan dengan siklus I. Sebagian besar siswa sudah tertib mengikuti
pebelajaran ini. Siswa lebih serius dan percaya diri pada saat mengerjakan tugas. Sikap negatif siswa seperti bergurau sendiri dengan temannya dan mengganggu
teman sudah berkurang. siswa juga lebih teliti saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
sikap sosial siswa sudah mengalami perubahan ke arah positif.
Berdasarkan hasil hasil jurnal dan wawancara, sebagian besar siswa usdah tertarik, senang, dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran menulis
cerita pendek melalui teknik melanjutkan cerita dengan menggunakan media tayangan kehidupan sosial orang-orang pinggiran. Siswa merespon dengan baik
pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus II ini. Siswa juga menjadi lebih mudah saat mengerjakan tugas dari guru karena melalui penerapan strategi
pembelajaran ini siswa lebih mudah untuk menguasai materi pembelajaran. Berdasarkan hasil dokumentasi foto, sebagian besar siswa memperhatikan
penjelasan guru dengan sungguh-sungguh. Siswa juga semakin aktif untuk bertanya jika mengalami kesulitan. Selain itu, keseriusan siswa saat membaca
cerita pendek dan mengerjakan tugas semakin membaik. Siswa antusias dan bersemangat saat melaksanakan kegiatan itu.Hasil tes dan nontes yang telah
diperoleh siswa selama proses pembelajaran menulis cerpen pada siklus II tersebut telah berhasil sehingga tidak perlu dilakukan siklus berikutnya.
4.2 Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan pada tidakan prasiklus, tindakan siklus I, dan hasil tindakan siklus II. Pembahasan hasil penelitian
meliputi proses pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek, peningkatan ketrampilan menulis cerita pendek, dan perubahan tingkah laku siswa setelah
dilakukan pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan teknik melanjutkan cerita dan media tayangan kehidupan sosial orang-orang pinggiran.
Pembahasan proses pembelajaran mencakup segala aktivitas di kelas ketika pembelajaran menulis cerita pendek melalui teknik melanjutkan cerita dan