satu orang yang memiliki nilai sedang, dan satu orang yang memiliki nilai rendah. Wawancara dilakukan agar dapat mengetahui secara langsung dari siswa tentang
proses pembelajaran yang telah berlangsumg.
3.5.2.4 Dokumentasi Foto
Dari foto-foto yang diambil dapat mempermudah peneliti untuk mendeskripsikan penelitiannya, khususnya yang berkaitan dengan tingkah laku
siswa selama proses pembelajaran. Pengambilan foto dilakukan tanpa sepengatahuan siswa. Jadi, tidak perlu perubahan tingkah laku siswa saat
pengambilan foto. Foto-foto yang diambil berupa aktifitas-aktifitas siswa selama mengikuti
proses pembelajaran, yaitu 1 aktivitas siswa menerima penjelasan guru, 2 aktivitas siswa pada saat melihat video kehidupan sosial orang-orang pinggiran,
3 aktivitas siswa pada saat berdiskusi dan saling bertukar ide untuk menulis sebuah cerita pendek, 4 aktivitas siswa pada saat menulis cerita pendek, 5
aktivitas siswa pada saat membacakan hasil karyan.
3.6 Teknik Analisis Data
Penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan teknik analisis data yang dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Berikut disajikan uraian tentang
teknik kuantitatif dan kualitatif.
3.6.1 Teknik Kuantitatif
Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes menulis cerita pendek melalui teknik
melanjutkan cerita dengan menggunakan media tayangan kehidupan sosial orang-
orang pinggiran pada siswa kelas X-6 SMA Negeri 1 Jakenan. Hasil analisis kuantitatif data dihitung secara prosentase rumus berikut:
Keterangan : nilai dalam persentase
NK :nilai komulatif siswa R : jumlah responden dalam satu kelas
Hasil penghitungan nilai siswa dari masing-masing tes ini kemudian dibandingkan, yaitu antara siklus I dan siklus II. Hasil ini akan memberikan
gambaran mengenai prosentase peningkatan keterampilan menulis cerita pendek melalui teknik melanjutkan cerita dengan menggunakan media tayangan
kehidupan sosial orang-orang pinggiran dan tingkat keberhasilan peneliti.
3.6.2 Teknik Kualitatif
Teknik kualitatif ini diperoleh dari data nontes, yaitu data observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto. Langkah-langkah penganalisis data
kualitatif yaitu: 1 menganalisis lembar observasi yang telah diisi saat pembelajaran dan mengklarifikasikannya dengan guru kelas dan teman peneliti
yang membantu dalam penelitian, 2 menganalisis data wawancara dengan cara membaca kembali hasil wawancara dengan siswa yang telah tercatat, dan 3
menganalisis data jurnal dengan cara membaca seluruh jurnal siswa dan guru. Hasil analisis data nontes tersebut digunakan untuk mengetahui proses
pembelajaran dan perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek melalui teknik melanjutkan cerita dengan menggunakan
media tayangan kehidupan sosial orang pinggiran. Analisis data kualitatif dilakukan pada akhir pembelajaran siklus I dan II.
101
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas dengan penerapan teknik melanjutkan cerita dengan menggunakan media tayangan kehidupan sosial orang-orang pinggiran
pada pembelajaran menulis cerpen ini dilaksanakan pada siswa kelas X-6 SMA N 1 Jakenan Kabupaten Pati. Penelitian ini terdiri atas dua siklus yaitu siklus I dan
siklus II. Penelitian ini terdiri atas dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Setiap
siklus dihasilkan dari dua pertemuan yang terdiri atas dua jam pelajaran, yang setiap jam pelajarannya adalah 45 menit. Setiap siklus dari penelitian ini
dilakukan dengan empat tahap antara lain yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.Hasil penelitian yang berupa menulis menulis cerita pendek disajikan
dalam bentuk data kuantitatif.Adapun hasil lainnya diperoleh melalui observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto yang disajikan dalam bentuk data
kualitatif.
4.1.1Hasil Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 6 dan 13 Mei 2015. Sebelum melaksanakan siklus I, pada hari Senin, tanggal 4 Mei 2015 peneliti dan guru
terlebih dahulu melakukan perencanaan pelaksanaan siklus I. Pada saat kegiatan perencanaan berlangsung, guru dan peneliti mendiskusikan skenario pembelajaran
yang telah dibuat peneliti. Kegiatan ini dilakukan agar skenario pembelajaran siklus I dapat dikuasai guru dengan baik sehingga kegiatan pembelajaran dapat
berjalan sesuai yang diharapkan peneliti