Sama seperti yang diungkapkan oleh Kusmayadi, Sayuti 2000:193-194 mengklasifikasikan tema menjadi lima jenis yaitu tema physical
„jasmaniah‟, organic
„moral‟, social „sosial‟, „egoik‟, dan devine „ketuhanan‟ Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti simpulkan bahwa tema adalah
gagasan sentral yang mewarnai keseluruhan cerita yang dapat ditemukan secara tersurat ataupun tersirat dan jenisnya terdiri atas tema jasmaniah, moral, sosial,
egoik, dan ketuhanan.Tema adalah ide atau pokok permasalahan yang mendasari suatu karya sastra.
2.2.3.2 Latar
Latar atau setting yaitu tempat atau waktu terjadi cerita. Suatu cerita hakikatnya tidak lain ialah lukisan peristiwa atau kejadian yang menimpa atau
dilakukan tokoh pada suatu waktu di suatu tempat, maka tidak mungkin ada cerita tanpa latar atau setting dalam cerita, biasanya bukan sekedar petunjuk kapandan
dimana cerita itu terjadi, melainkan juga sebagai tempat pengambilan nilai – nilai
yang ingin diungkapkan pengarang melalui ceritannya tersebut Suharianto 2005:22-23.
Menurut Kusmayadi 2010:23 dalam sebuah cerita, harus terjadi pada suatu tempat dan waktu. Seperti halnya kehidupan ini yang juga berlangsung
dalam ruang dan waktu. Unsur cerita yang menunjukkan kepada kita di mana dan kapan kejadian
– kejadian dalam cerita berlangsung disebut latar Setting. Ada pula yang menyebutnya landas tumpu, yakni lingkungan tempat peristiwa terjadi.
Dengan demikian, yang termasuk di dalam latar ini ialah tempat atau ruang yang dapat diamati disebuah desa, di kampus, di dalam penjara, di rumah, di kapal, dan
seterusnya; serta waktu, hari, tahun, musim, atau periode sejarah, seperti di jaman revolusi fisik, di upacara sekaten, di musim kemarau yang panjang, dan
sebagainya. Latar dapat dikatakan sebagai tempat atau suasana tertentu yang dialami oleh tokoh pada suatu cerita tertentu.
Nurgiyantoro 2009:227-234 membedakan unsur latar ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu, dans osial. Ketiga unsur itu walau masing
– masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan dan dapat
dibicarakan secara sendiri, pada kenyatannya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Berikut ini dijelaskan secara rinci tiga
unsur latar: 1
Latar tempat : menyarankan pada lokasi terjadinnya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
2 Latar waktu : berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinnya peristiwa –
peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah “kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang ada
kaitannya atau dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah. 3
Latar sosial : menyaran pada hal – hal yng berhubungan dengan perilaku kehidupan masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.
Sependapat dengan Nurgiyantoro, Sayuti 2000:127 juga mengkategorikan latar dalam tiga bagian yaitu :
1 Latar tempat, menyangkut deskripsi tempat suatu peristiwa cerita terjadi,
misalnya latar tempat dalam Kubah, yang menunjukkan latar pedesaan, perkotaan, latar tempat lainnya.
2 Latar waktu, mengacu pada saat terjadinya peristiwa dalam plot, secara
historis. 3
Latar sosial, merupakan lukisan status yang menunjukkan hakekat seorang atau beberapa orang tokoh dalam masyarakat yang ada di sekelilingnya.
Jadi, simpulan yang dapat dipetik dari pendapat para ahli adalah unsur cerita yang menunjukkan tempat, waktu, dan sosial di dalam sebuah cerita disebut latar.
2.2.3.3 Sudut Pandang