Struktur Teks Cerita Pendek

di Kali” karangan SM Ardan yang melukiskan wilayah pinggiran Jakarta, cerpen “Berpeluh” karangan Bur Rasuanto yang melukiskan daerah wilayah buruh Sumardjo 1984:32-33. Dari pendapat tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa cerita pendek adalah cerita fiksi yang bentuknya pendek dan ruang lingkup permasalahannya menyuguhkan sebagian kecil saja dari kehidupan tokoh yang menarik perhatian pengarang, dan keseluruhan cerita memberi kesan tunggal.

2.2.2 Struktur Teks Cerita Pendek

Teks cerita pendek adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Teks cerita pendek masuk dalam kategori teks jenis sastra yang strukturnya terdiri atas orientasi kapan, siapa, dan di mana, komplikasi masalah apa yang terjadi dan mengapa terjadi, dan resolusi. Menurut Sumarjdo dalam Komaidi 2007:178 pada dasarnya bentuk cerita disebut plot atau alur. Struktur sebuah cerita secara mudah dapat digambarkan dengan tiga bagian yaitu 1 bagian permualaan yakni dituturkan tentang apa, siapa, di mana, kapan, dan munculnya konflik. Lebih cepat, tepat dan ringkas bagian ini lebih baik.Konflik cepat dimunculkan, yakni unsur yang menceritakan timbulnya persoalan cerita, 2 bagian tengah cerita, yakni berisi perkembangan dari konflik yang diajukan pengarang. Di bagian inilah semua bahan cerita digiring menuju klimaks cerita,3 bagian terakhir yakni bagian penutup cerita yang berisi pemecahan konflik atau pemecahan masalah. Montage dan Hen shaw dalam Aminuddin 2010:84 menyampaikan lebih rinci lagi tentang struktur cerita pendek. Mereka menjelaskan bahwa tahapan peristiwa dalam suatu plot dapat tersusun dalam berbagai tahapan yaitu 1 tahapan exposition, yakni tahap awal yang berisi penjelasan tentang tempat terjadnya peristiwa serta perkenalan pelaku mendukung cerita, 2 tahap inciting force atau tahap awal konflik, yakni ketika timbul kekuatan, kehendak maupun perilaku yang bertentangan dari pelaku, 3 tahap rising action konflik, yakni situasi panas karena pelaku-pelaku dalam cerita mulai berkonflik, 4 tahap climax atau puncak permasalahan, yakni situasi puncak ketika konflik berada dalam kadar yang paling tinggi, 5 tahap falling action atau anti klimaks, yaitu konflik sudah menurun sehingga ketegangan dalam cerita mulai reda, dan 6 tahap conclusion atau tahap penyelesaian. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur teks cerpen merupakan tahapan-tahapan peristiwa yang terdiri atas orientasi, komplikasi, dan resolusi.

2.2.3 Unsur Intrinsik Cerita Pendek

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA FEATURE PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI 1 KARANGKOBAR BANJARNEGARA

0 3 194

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN ORANG LAIN MELALUI MEDIA ACARA TELEVISI “JIKA AKU MENJADI” DENGAN TEKNIK IMAJINASI SISWA KELAS X 1 SMA N 1

1 28 176

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta Tahun A

0 2 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta T

1 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA.

1 15 41

Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas X SMA Yatpi Godong Kabupaten Grobogan berdasarkan Pengalaman Orang Lain Melalui Teknik Rangsang Visual.

0 2 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN CERITA RAKYAT PADA SISWA KELAS X-8 SMA ISLAM SULTAN AGUNG I SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN CERITA RAKYAT PADA SISWA KELAS X-8 SMA ISLAM SULTAN AGUNG I SEMARANG.

2 6 182

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN PADA SISWA KELAS X SMA.

0 2 155

PENINGKATAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA

1 1 14