Hasil Tes Menulis Cerita Pendek Aspek Latar Siklus II Hasil Tes Menulis Cerita Pendek Aspek Penggunaan Gaya Bahasa Siklus II

Tabel 4.14 Hasil Tes Keterampilan Menulis Cerita Pendek Aspek Amanat No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Persentase Rata-rata 1 2 3 4 Sangat Baik Baik Cukup Kurang 9-10 6-8 3-5 0-2 9 34 81 265 20,93 79,07 346:43 = 8,04 JUMLAH 43 346 100 Dari tabel 4.14 di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam menulis cerita pendek aspek amanat mendapatkan kriteria baik. hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh 43 siswa sudah mencapai 8,04. nilai tersebut dapat dirinci berdasarkan tiap kategori, yaitu siswa yang mendapatkan nilai berkategori sangat baik didapatkan oleh 9 siswa dengan persentase 20,93. Siswa yang mendapatkan nilai berkategori baik diperoleh 34 siswa dengan persentase 79,07. Selanjutnya siswa yang mendapatkan nilai berkategori cukup dan berkategori kurang tidak ada.

4.1.2.2.5 Hasil Tes Menulis Cerita Pendek Aspek Latar Siklus II

Penilaian aspek latar difokuskan pada kesesuaian menyusun latar dalam menulis cerita pendek, keterampilan siswa dalam menyesuaikan waktu, tempat, dan suasana dalam menceritakan kejadian atau peristiwa. Hasil tes pada aspek latar dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.15 Hasil Tes Keterampilan Menulis Cerita Pendek Aspek Latar No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Persentase Rata-rata 1 2 3 4 Sangat Baik Baik Cukup Kurang 16-20 11-15 6-10 0-5 34 9 576 134 79,07 20,93 710:43 = 16,51 JUMLAH 43 710 100 Dari tabel 4.15 di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam menuliskan cerita pendek aspek latar sudah sangat baik. Hal ini telihat dari nilai rata-rata yang diperoleh 43 siswa sudah mencapai 16,51 dengan kategori sangat baik. Nilai tersebut dapat dirinci berdasarkan tiap kategori, yaitu pada nilai berkategori sangat baik didapatkan oleh 34 siswa dengan persentase 79,07. Nilai berkategori baik diperoleh 9 siswa dengan persentase 20,93. Selanjutnya siswa yang memperoleh nilai berkategori cukup dan berkategori kurang tidak ada.

4.1.2.2.6 Hasil Tes Menulis Cerita Pendek Aspek Penggunaan Gaya Bahasa Siklus II

Penilaian aspek penggunaan gaya bahasa yang akan digunakan oleh penulis dan ditampilkan dalam cerita pendek. Hasil tes pada aspek penggunaan gaya bahasa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.16 Hasil Tes Keterampilan Menulis Cerita Pendek Aspek Penggunaan Gaya Bahasa No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Persentase Rata-rata 1 2 3 4 Sangat Baik Baik Cukup Kurang 9-10 6-8 3-5 0-2 10 33 90 258 23,26 76,74 348:43 = 8,09 JUMLAH 43 348 100 Dari tabel 4.16 di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam menulis cerita pendek aspek penggunaan gaya bahasa mendapatkan kriteria baik. hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh 43 siswa sudah mencapai 8,09. Nilai tersebut dapat dirinci berdasarkan tiap kategori, yaitu siswa yang mendapatkan nilai berkategori sangat baik didapatkan oleh 10 siswa dengan persentase 23,26. Siswa yang mendapatkan nilai berkategori baik diperoleh 33 siswa dengan persentase 76,74. Selanjutnya siswa yang mendapatkan nilai berkategori cukup dan berkategori kurang tidak ada. 4.1.2.2.7Hasil Total Keseluruhan Tes Menulis Cerita Pendek Siklus II Penilaian aspek penggunaan gaya bahasa yang akan digunakan oleh penulis dan ditampilkan dalam cerita pendek. Hasil tes pada aspek penggunaan gaya bahasa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.17 Hasil Total Keseluruhan Tes Keterampilan Menulis Cerita PendekSiklus II NO No. Responden Aspek Penilaian A1 A2 A3 A4 A5 A6 NA `1 R-1 16 17 16 9 16 8 82 2 R-2 17 17 17 8 17 8 84 3 R-3 17 17 17 8 16 8 83 4 R-4 17 18 17 7 18 7 84 5 R-5 17 16 18 8 16 8 83 6 R-6 18 18 18 7 16 7 84 7 R-7 15 17 16 8 15 9 80 8 R-8 18 16 17 8 16 8 83 9 R-9 16 17 16 8 15 8 80 10 R-10 19 18 18 8 17 8 88 11 R-11 18 17 17 8 16 8 84 12 R-12 17 17 16 8 17 9 84 13 R-13 17 16 16 9 16 9 83 14 R-14 17 17 18 9 18 8 87 15 R-15 17 17 18 8 18 7 85 16 R-16 18 18 18 9 17 8 88 17 R-17 16 15 17 7 15 8 78 18 R-18 17 17 17 7 17 9 84 19 R-19 17 17 16 8 17 8 83 20 R-20 16 17 16 9 16 8 82 21 R-21 18 17 17 8 16 8 84 22 R-22 17 18 16 8 16 8 83 23 R-23 16 16 17 7 15 8 79 24 R-24 17 16 18 8 16 9 84 25 R-25 18 18 18 8 17 7 86 26 R-26 17 18 18 8 18 7 86 27 R-27 19 18 18 8 17 8 88 28 R-28 18 18 17 7 18 7 85 29 R-29 17 18 16 8 16 8 83 30 R-30 18 17 16 8 15 9 83 31 R-31 16 18 17 8 14 9 82 32 R-32 18 18 16 8 18 8 85 33 R-33 16 16 16 8 17 8 81 34 R-34 18 17 16 8 18 8 85 35 R-35 16 15 18 9 15 9 82 36 R-36 18 18 18 8 17 8 87 37 R-37 17 18 17 8 18 8 86 38 R-38 19 16 15 8 19 9 86 39 R-39 16 15 15 9 17 8 80 40 R-40 16 16 17 8 17 8 82 41 R-41 16 15 16 9 17 9 82 42 R-42 18 16 16 7 15 8 80 43 R-43 17 17 17 9 15 8 83 JUMLAH 736 728 724 346 710 348 3591 RATA-RATA 17,11 16,93 16,83 8,04 16,51 8,09 83,51 Keterangan A1 = Aspek Alur dan Plot A2 = Aspek Kesesuaian Isi dengan Tema A3 = Aspek Tokoh dan Penokohan A4 = Aspek Amanat A5 = Aspek Latar A6 = Aspek Penggunaaan Gaya Bahasa NA = Nilai Akhir Hasil jumlah dari semua aspek Data tabel 4.17 menunjukkan nilai rata-rata pada seluruh aspek dan nilai akhir hasil tes menulis cerita pendek pada siklus II.Rata-rata siklus II meningkat sebesar 11.63 jika dibandingkan dengan siklus I. Rata-rata per aspek juga ikut meningkat. Aspek pertama alur dan plot pada siklus I sebesar 14,62 meningkat sebesar 2,49 atau 17,11 pada siklus II. Aspek kedua kesesuaian isi dengan tema pada siklus I sebesar 14,39 meningkat pada siklus II sebesar 16,93. Aspek ketiga tokoh dan penokohan mengalami peningkatan sebesr 2,44 pada siklus II. Aspek keempat amanat siklus I sebesar 7,16 meningkat pada siklus II menjadi 8,04. aspek kelima latar pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 2,28. Aspek terakhir penggunaan gaya bahasa pada siklus I sebesar 7,06 dan meningkat sebesar 8,09 pada siklus II. Pada siklus II semua siswa mendapatkan nilai di atas KKM yang telah ditetapkan yaitu 75 dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM.

4.1.2.3 Hasil Nontes Siklus II

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA FEATURE PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI 1 KARANGKOBAR BANJARNEGARA

0 3 194

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN ORANG LAIN MELALUI MEDIA ACARA TELEVISI “JIKA AKU MENJADI” DENGAN TEKNIK IMAJINASI SISWA KELAS X 1 SMA N 1

1 28 176

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta Tahun A

0 2 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta T

1 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA.

1 15 41

Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas X SMA Yatpi Godong Kabupaten Grobogan berdasarkan Pengalaman Orang Lain Melalui Teknik Rangsang Visual.

0 2 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN CERITA RAKYAT PADA SISWA KELAS X-8 SMA ISLAM SULTAN AGUNG I SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN CERITA RAKYAT PADA SISWA KELAS X-8 SMA ISLAM SULTAN AGUNG I SEMARANG.

2 6 182

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN PADA SISWA KELAS X SMA.

0 2 155

PENINGKATAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA

1 1 14