Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

media tayangan kehidupan sosial orang-orang pinggiran dalam pembelajaran menulis cerpen merupakan alternatif pembelajaran yang menyenangkan, karena siswa akan melihat tayangan yang bercerita mengenai perjuangan orang pinggiran untuk bisa bertahan hidup meskipun kehidupan mereka terus tergerus oleh perkembangan zaman. Memenuhi berbagai kebutuhan hidup meskipun dengan keterbatasan dan ketertinggalan menjadi inspirasi tersendiri bagi penonton. Motivasi dan semangat mereka menjalani hidup dapat mengatasi berbagai halangan yang ada. Selain menggunakan teknik melanjutkan cerita, penyajian media tayangan kehidupan sosial orang-orang pinggiran juga digunakan untuk memfasilitasi siswa dalam menulis cerpen. Siswa diminta untuk membuat cerita melalui media tayangan kehidupan sosial orang-orang pinggiran yang disajikan pada saat proses pembelajaran. Dengan demikian, ide dan gagasan siswa akan lebih mudah dituangkan secara jelas dan lengkap. Melalui uraian tersebut, penulis akan melakukan tindakan penelitian dengan mengambil judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Teknik Melanjutkan Cerita Dengan Menggunakan Media Tayangan Kehidupan Sosial Orang-Orang Pinggiran Siswa SMA N 1 Jakenan ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang menyebabkan nilai menulis cerita pendek siswa rendah. Beberapa permasalahan itu dapat diidentifikasikan sebagai berikut. Pertama ialah faktor dari siswa yang meliputi; 1 minat siswa kelas X-6 SMA N 1 Jakenan terhadap pembelajaran menulis cerpen masih rendah, 2 siswa cenderug menganggap sulit pembelajaran menulis cerita pendek, 3 siswa belum bisa menggali ide atau mencari ide pada saat menulis cerita merasa kesulitan mengawali cerita, 4 siswa merasa kesulitan mengawali cerita, 5 siswa belum bisa menuangkan ide ke dalam bahasa tulis, 6 kurangnya media dan metode pendukung untuk membantu siswa dalam menggali ide-ide cerita sehingga mereka kurang termotivasi dalam menulis cerita pendek, yang mereka dapatkan dalam pembelajaran selama ini hanya dengan menggunakan metode ceramah, tanpa bantuan media atau metode yang lain untuk meningkatkan nilai rata-rata siswa dalam menulis cerpen. Kedua ialah faktor dari guru yang meliputi; 1 guru kurang inovatif dalam merumuskan strategi pembelajaran, 2 metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sangat membosankan, karena metode yang digunakan guru sama saja dengan pembelajaran sebelum-sebelumnya yaitu metode ceramah, mencatat, dan penugasan yang menyebabkan siswa kurang termotivasi dan cenderung pasif, 3 kurangnya alat bantu atau media dalam proses pembelajaran. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, peneliti berasumsi bahwa melalui teknik melanjutkan cerita dengan menggunakan media tayangan kehidupan sosial orang-orang pinggiran, permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran menulis cerita pendek dapat terselesaikan dan meningkaatkan nilai rata-rata siswa dalam menulis cerita pendek.

1.3 Pembatasan Masalah

Melalui identifikasi tersebut, dipilih masalah yang akan diteliti yaitu rendahnya keterampilan menulis cerpen karena siswa kelas X SMA Negeri 1 Jakenan masih sulit menggali ide, atau mencari ide dalam menulis cerpen, dan kesulitan mengawali cerita pada saat menulis cerpen, serta belum bisa menuangkan ide ke dalam bahasa tulis menjadi suatu cerita yang baik, padu, dan kreatif. Permasalahan tersebut akan diatasi dengan cara menggunakan teknik melanjutkan cerita, dalam teknik pembelajaran ini guru diposisikan sebagai fasilitator dan motivator, jadi siswalah yang dituntut untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, guru sebagai fasilitator atau perantara dalam pembelajaran tersebut. Dalam teknik ini siswa tidak hanya diberi teori tentang cerpen, melainkan juga dilatih untuk membuat cerpen dengan pemanfaatan teknik melanjutkan cerita melalui media tayangan kehidupan sosial orang-orang pinggiran. Media tayangan kehidupan sosial orang-orang pinggiran ini digunakan untuk memfasilitasi siswa dalam menulis cerpen. Siswa diminta untuk melengkapi cerita melalui media tayangan kehidupan sosial orang-orang pinggiran yang disajikan pada saat proses pembelajaran. Dengan demikian, ide dan gagasan siswa akan lebih mudah tergali dan dituangkan secara runtut dengan adanya media tayangan kehidupan sosial orang-orang pinggiran. Pembatasan masalah ini bertujuan agar pembahasan tidak meluas dan tetap terfokus pada kajian yang diteliti. Peneliti hanya mengkaji tentang keterampilan menulis cerita pendek pada siswa kelas X-6 SMA N 1 Jakenan melalui teknik melanjutkan cerita dengan menggunakan media tayangan kehidupan sosial orang- orang pinggiran.

1.4 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA FEATURE PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI 1 KARANGKOBAR BANJARNEGARA

0 3 194

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN ORANG LAIN MELALUI MEDIA ACARA TELEVISI “JIKA AKU MENJADI” DENGAN TEKNIK IMAJINASI SISWA KELAS X 1 SMA N 1

1 28 176

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta Tahun A

0 2 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta T

1 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA.

1 15 41

Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas X SMA Yatpi Godong Kabupaten Grobogan berdasarkan Pengalaman Orang Lain Melalui Teknik Rangsang Visual.

0 2 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN CERITA RAKYAT PADA SISWA KELAS X-8 SMA ISLAM SULTAN AGUNG I SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN CERITA RAKYAT PADA SISWA KELAS X-8 SMA ISLAM SULTAN AGUNG I SEMARANG.

2 6 182

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN PADA SISWA KELAS X SMA.

0 2 155

PENINGKATAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA

1 1 14