c. Industri kayu dan barang-barang dari kayu termasuk perabot rumah tangga 3.3 d.Industri kertas dan barang-barang dari kertas, percetakan dan penerbitan 3.4
e.Industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia, minyak bumi, batu bara, karet dan plastik 3.5
f. Industri barang galian bukan logam, kecuali minyak bumi dan batu bara 3.6 g. Industri logam dasar 3.7
h. Industri barang dari logam, mesin dan peralatannya 3.8
i. Industri pengolahan lainnya 3.9
Pada industri tekstil, pakaian jadi dan kulit termasuk kedalamnya industri konfeksi. Jenis produk yang mudah tumbuh dan berkembang yang merupakan
produk andalan untuk komoditi ekpor dan pasaran lokal seperti pakaian jadi pria dan wanita, blue jeans , baju santai, pakaian dalam, baju tidur dan busana muslim
cukup dominan permintaanya dari negara-negara Asia, Timur Tengah dan Eropa serta pasaran lokal sendiri. Sedangkan produk assesoris rumah tangga berupa
sarung bantal, bed cover, taplak meja, pakaian anak- anak dan selimut kebanyakan untuk pasaran lokal antara lain untuk Tanah Abang dan Jatinegara serta pulau-
pulau di luar Jawa. 2.5.
Penelitian Terdahulu
Studi Bank Dunia tahun 1980 mengenai 83 negara sedang berkembang menunjukan bahwa di 10 negara yang mempunyai tingkat pertumbuhan riil
tertinggi dari GNP perkapita antara tahun 1960 dan 1977, adalah negara yang tingkat melek huruf pada tahun 1960 rata-rata 16 persen lebih tinggi daripada
negara-negara lain. Juga telah digambarkan bahwa investasi dalam bidang pendidikan mempunyai pengaruh langsung terhadap produktivitas individu dan
penghasilannya. Kebanyakan bukti berasal dari pertanian. Kajian antara petani yang berpendidikan dan yang tidak berpendidikan di negara-negara berpendapatan
rendah menunjukkan, ketika masukan-masukan seperti pupuk dan bibit unggul tersedia untuk teknik-teknik usaha tani yang lebih baik, hasil tahunan seorang
petani yang berpendidikan selama empat tahun rata-rata 13 persen lebih tinggi daripada seorang petani yang tidak berpendidikan. Meskipun masukan ini kurang,
penghasilan para petani yang berpendidikan tetap lebih tinggi 8 persen World Development Report, 1980.
Penelitian yang dilakukan Sulaeman 1996 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan pekerja pada industri kecil tas
kulit di desa Bojong Rangkas menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh nyata dalam penyerapan tenaga kerja adalah pesanan, upah, produksi dompet
perminggu. Permintaan tenaga kerja oleh pengusaha ditentukan oleh berapa banyak produksi yang dihasilkan oleh pengrajin. Perlu atau tidaknya pengusaha
menambah pekerja yang berhubungan dengan proses produksi adalah perhitungan yang dilakukan pengusaha atas tambahan pekerja dibandingkan dengan biaya
marjinal atau upah pekerja, apakah masih menguntungkan apa tidak apabila melakukan penambahan tenaga kerja. Faktor-faktor yang berpangaruh terhadap
tingkat pendapatan pekerja adalah pengalaman kerja dan kemampuan bekerja sesuai dengan keahlian. Sedangkan untuk pekerja perempuan, tingkat pendapatan
dipengaruhi oleh tingkat umur. Hasil penelitian yang dilakukan Tutuhanewu 1998 mengenai analisis
faktor -faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja di industri sepatu Kotabatu, diketahui bahwa faktor -faktor yang berpengaruh nyata adalah jenis
kelamin pada taraf kepercayaan 80 persen, jumlah tanggungan keluarga, umur, tingkat pendapatan, dan alokasi waktu kerja pada taraf kepercayaan 95 persen.
Jumlah tanggungan keluarga berpengaruh negatif terhadap tingkat produktivitas tenaga kerja. Sedangkan tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan pengeluaran
rata-rata tidak berpengaruh nyata. Dalam penelitian yang dila kukan Santoso 2001 terhadap faktor -faktor
yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada undustri kecil tahu, diketahui bahwa variabel yang berpengaruh adalah umur yang berpengaruh nyata pada taraf
kepercayaan 95 persen, jumlah tanggungan keluarga pada taraf kepercayaan 90 persen dan upah pada taraf kepecayaan 99 persen. Sedangkan variabel yang tidak
berpengaruh nyata adalah tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan jumlah pengeluaran rata-rata perbulan.
Kurnia 2003 melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pemetik teh pada PT. Perkebunan Nusantara
VII Kebun Papandayan, terdapat enam variabel yang berpengaruh secara signifikan pada taraf kepercayaan 95 persen yaitu, jenis kelamin, status keja,
pendapatan, pengeluaran kelurga, hubungan dengan sesama pemetik dan pengalaman kerja. Sedangkan variabel yang tidah berpengaruh adalah umur,
tingkat pendidikan formal, pendapatan dari luar usaha pemetikan teh, jarak tempuh, hubungan atasan dan jumlah tanggungan keluarga.
Penelitian yang dilakukan Mathias 2004 tentang tingkat upah dan produktivitas tenaga kerja propinsi DKI Jakarta rata-rata per bulan menunjukkan
bahwa pendapatan tertinggi adalah pekerja laki-laki sebesar Rp 2,273 juta dengan tingkat pendidilan tertinggi universitas atau D.IV dan perempuan dengan tingkat
pendidikan yang sama mencapai Rp. 2,097 juta. Penerimaan pendapatan terendah adalah perempuan dengan tingkat pendidikan lebih rendah dari sekolah menengah
sebesar Rp. 461,2 ribu dan laki-laki dengan tingkat pendidikan yang sama sebesar Rp. 636,9 ribu. Dari penelitian tersebut, terlihat jelas bagaimana perbedaan tingkat
upah yang cukup mencolok antara tenaga kerja dengan pendidikan tinggi dan tenaga kerja dengan pendidikan rendah.
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1.
Regresi Linier Berganda
Persamaaan Regresi merupakan persamaan matematika yang memungkinkan untuk meramalkan nilai-nilai suatu peubah tak bebas dari nilai-
nilai satu atau lebih peubah bebas Walpole, 1982. Analisis regresi merupakan salah satu alat analisis yang menjelaskan tentang akibat dan besarnya akibat yang
ditimbulkan oleh peubah bebas terhadap peubah tak bebas Sudarmanto, 2005 Biasanya peubah tak bebas dilambangkan dengan huruf Y dan peubah
bebas dengan huruf X. Hubungan antara peubah tak bebas dengan peubah bebas saling berhubungan secara linear disebut garis regresi linear yang dapat dituliskan
dalam bentuk:
= á + bx
dimana á menyatakan intersep atau berpotongan dengan sumbu tegak, dan b adalah kemiringan atau gradiennya. Lambang digunakan untuk membedakan
nilai ramalan yang dihasilakan garis regresi dan nilai y yang sesungguhnya untuk nilai x tertentu.
Regresi berganda merupakan peramalan peubah tak bebas Y dengan beberapa peubah bebas X
1
, X
2
,...X dan dapat dituliskan sebagai berikut:
= b
o
+ b
1X1
+ b
2X2
+...+ b
iXi
+ e
i