5.3. Karakteristik Umum Responden Industri Konfeksi 5.3.1. Industri Sedang
a. Jenis Kelamin
Dari 10 orang responden yang berada pada Indra Konfeksi dan 6 orang Jhon Konfeksi, semuanya berjenis kelamin laki-laki. Responden yang bekerja
pada Asa Konfeksi terdapat 5 orang perempuan dan 1 orang laki-laki, sedangkan responden yang bekerja pada Irwan Konfeksi sebanyak 11 orang, yaitu 3 orang
perempuan dan sisanya laki-laki. Sebagian besar responden yang bekerja pada industri menengah adalah laki-laki. Dari 32 orang responden yang tersebar pada
empat perusahaan, terdapat 25 orang laki-laki 78 persen dan 7 orang perempuan 22 persen.
Gambar 2. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada Industri Sedang Tahun 2005
0,000 10,000
20,000 30,000
40,000 50,000
60,000 70,000
80,000
Persentase laki-laki
perempuan Jenis Kelamin
25 orang 7 orang
Sumber : Data Primer, 2005 Diolah
b. Umur
Kisaran umur responden dari studi ini adalah antara 16 tahun sampai 41 tahun. Rata-rata umur responden adalah 25.92 tahun dan jumlah terbanyak pada
kelompok umur 16-22 tahun, yaitu sebanyak 15 orang 46.875 persen. Pada kelompok umur 37-43 tahun terdapat 4 orang responden 12.5 persen. Untuk
kelompok umur 23-29 tahun terdapat 8 orang responden 25 persen dan kelompok umur 30-36 tahun sebanyak 5 orang responden 15.625 persen. Umur
merupakan faktor penting dalam bekerja, karena mempengaruhi produktivitas. Buruh yang bekerja pada industri sedang ini termasuk angkatan kerja umur 15
tahun ke atas
Gambar 3. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Tahun pada Industri Sedang Tahun 2005
0,0 10,0
20,0 30,0
40,0 50,0
Persentase
15-22 23-29
30-36 37-43
Kelompok Umur tahun
15 orang 8 orang
5 orang 4 orang
Sumber : Data Primer, 2005 Diolah
c. Lama Pendidikan Formal
Pendidikan paling tinggi yang ditempuh responden adalah tingkat universitas, yaitu selama 14 tahun atau semester IV pada salah satu perguruan
tinggi swasta di Jakarta, yaitu responden yang bekerja pada Indra Konfeksi bernama A. Sanusi. Pendidikan paling rendah yang pernah ditempuh responden
adalah selama lima tahun, yaitu kelas V Sekolah Dasar, yaitu salah satu responden yang bekerja pada Jhon Konfeksi dan Irwan Konfeksi.
Dari Gambar 4, terlihat bahwa umumnya lama pendidikan formal responden adalah pada kelompok 7-9 tahun, yaitu sebanyak 16 orang 50 persen
dan 7 orang 17.5 persen pada tingkat pendidikan tinggi selama 11-14 tahun. Sisanya 9 orang 28.125 persen berada pada kelompok 4-6 tahun dan 6 orang
18.75 persen pada kelompok 9-11 tahun. Dengan kata lain, rata -rata responden berada pada tingkat pendidikan menengah pertama atau selama 8.7 tahun dan
duduk di kelas II SLTP
Gambar 4. Distribusi Responden Berdasarkan Lama Pendidikan Formal Tahun pada Industri Sedang Tahun 2005
0,000 5,000
10,000 15,000
20,000 25,000
30,000 35,000
40,000 45,000
50,000
Persentase
4-6 7-9
10-12 13-15
Lama Pendidikan Formal tahun 9 orang
16 orang 6 orang
1 orang
Sumber : Data Primer, 2005 Diolah
d. Pengalaman Kerja Lama responden be kerja pada industri ini sangat berbeda. Paling lama
responden bekerja selama 25 tahun sebanyak satu orang, yaitu responden yang bernama Dastim yang bekerja pada Indra Konfeksi. Responden yang baru bekerja
pada industri konfeksi adalah selama tiga bulan, yaitu responden yang bekerja pada Jhon Konfeksi.
Berdasarkan Gambar 5, lamanya responden bekerja pada perusahaan konfeksi industri sedang, umumnya berkisar antara 0.25-6.4 tahun sebanyak 22
orang 68.75 persen. Antara 6.5-13.15 tahun adalah 6 orang 18.75 persen dan antara 13.16-19.3 tahun sebanyak 3 orang 9.375 persen. Sisanya antara 20.4-25
tahun sebanyak 1 orang 3.125 persen. Rata -rata responden bekerja selama 5.569 tahun. Pengalaman kerja buruh biasanya berpengaruh terhadap pendapatan dan
produktivitas. Buruh yang telah lama bekerja mempunyai ketrampilan tinggi dalam menjahit, karena telah tahu seluk beluk dan cara-cara menjahit yang cepat
dan tepat. Semakin cepat buruh dalam menjahit, semakin banyak barang yang dihasilkan dan semakin tinggi tingkat upah dan semakin tinggi produktivitasnya
Gambar 5. Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja Tahun pada Industri Sedang Tahun 2005
0,0 10,0
20,0 30,0
40,0 50,0
60,0 70,0
Persentase
0,25-6,3 6,4-13,15
13,16-19,3 20,4-26,5
Pengalaman Kerja tahun 22 Orang
6 Orang 3 Orang
1 Orang
Sumber : Data Primer, 2005 Diolah
e. Alokasi Waktu Bekerja Alokasi waktu bekerja buruh tergantung pada kemampuan buruh untuk
bekerja dan kebiasaan yang diterapkan pada masing-masing perusahaan. Hal ini terjadi karena semua buruh merupakan buruh borongan, dimana upah yang
diterima berdasarkan jumlah potongan pakaian yang dihasilkan perhari dan jam kerja yang bebas.
Berdasarkan Gambar 6, terlihat bahwa responden paling banyak bekerja selama 11 jam per hari yaitu 17 orang 53.125 persen atau 3432 jam per tahun.
Alokasi waktu bekerja selama 10 jam per hari adalah sebanyak 5 orang 15.625 persen atau 3120 jam per tahun serta selama 13 jam per hari sebanyak 10 orang
31.25 persen atau 4056 jam per tahun. Rata-rata buruh bekerja selama 11.5 jam per hari atau 3588 jam per tahun.
Gambar 6. Distribusi Responden Berdasarkan Alokasi Waktu Bekerja Jam per Tahun pada Industri Sedang Tahun 2005
0,0 10,0
20,0 30,0
40,0 50,0
60,0
Persentase
10 11
12 13
Alokasi Waktu Bekerja JamTahun 5 Orang
17 Orang 0 Orang
10 Orang
Sumber : Data Primer, 2005 Diolah
Buruh bekerja minimal selama 60 jam seminggu, sehingga menurut Hauser 1974 dalam Mumu 1992 buruh yang bekerja pada industri sedang ini
termasuk adequately utilized, yaitu seorang buruh yang mencurahkan waktunya untuk bekerja 35 jam per minggu dengan pendapatan yang mencukupi untuk
menghidupi anggota keluarga. Semakin lama buruh bekerja dalam waktu sehari akan meningkatkan jumlah output yang mampu dihasilkan buruh, sehingga
produktivitas buruh semakin tinggi dan buruh akan mendapatkan upah yang lebih tinggi
f. Pendapatan