Cara Mendapatkan Pekerjaan Lama Pelatihan

untuk menerima upah yang memadai untuk hidup sehari-hari. Buruh yang rata- rata berpendidikan sampai tingkat Sekolah Lanjutan Pertama ini belum mampu untuk berpikir maju yaitu meningkatkan produktivitas maka akan meningkatkan upah yang diterima untuk kehidupan yang lebih baik. f. Status Pekerjaan Penggunaan peubah tak bebas ini adalah sebagai peubah dummy, dimana nilai satu merupakan buruh borongan dan nol sebagai buruh tetap pada industri sedang. Koefisien dari peubah ini berhubungan positif dengan produktivitas buruh sebesar 519.470, artinya terjadi peningkatan produktivitas buruh borongan sebesar 519.470 daripada buruh tetap pada kondisi yang sama. Uji t yang dilakukan, memperlihatkan bahwa signifikansi t lebih besar dar i berbagai tingkat á t sig = 0.368 sehingga status pekerjaan berpengaruh tidak nyata terhadap produktivitas buruh. Hubungan yang positif ini dapat dijelaskan karena buruh borongan tetap fokus menjalankan tugasnya sebagai tukang jahit, sedangkan buruh tetap mengerjakan apapun yang ditugaskan pemilik perusahaan dan biasanya menjadi orang kepercayaan pemilik perusahaan. Hal yang demikian mengakibatkan produktivitas buruh berkurang walaupun upah yang diterima kadang sama dengan upah yang diterima buruh borongan.

f. Cara Mendapatkan Pekerjaan

Cara mendapatkan pekerjaan bagi buruh berpengaruh negatif terhadap produktivitas buruh pada industri sedang. Koefisiennya adalah 45.696 sehingga produktivitas buruh yang diajak untuk bekerja lebih besar sebesar 45.696 potong per tahun daripada buruh yang mencari pekerjaan sendiri. Signifikansi t sebesar 0.910 menunjukkan bahwa, cara mendapatkan pekerjaan tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan produktivitas buruh pada tingkat berbagai tingkat á. Buruh yang diajak beker ja oleh saudara atau teman, biasanya belajar atau latihan menjahit dengan buruh yang mengajaknya. Karena untuk latihan ini memerlukan biaya, maka buruh akan berusaha untuk meningkatkan produktivitasnya agar upah yang diterima lebih besar dan mampu untuk membayar biaya pelatihan tersebut g. Biaya Pelatihan Biaya pelatihan buruh berpengaruh negatif terhadap produktivitas buruh pada industri sedang. Koefisiennya adalah 0.003 sehingga produktivitas buruh menurun sebesar 0.003 akibat peningkatan biaya Rp. 1. Signifikansi t sebesar 0.406 menunjukkan bahwa, biaya pelatihan tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan produktivitas buruh pada tingkat berbagai tingkat á. Hal ini terjadi diduga akibat buruh yang mengikuti pelatihan mengeluarkan biaya untuk dapat bekerja pada perusahaan konfeksi. Artinya buruh harus meningkatkan produktivitas, agar dapat membayar biaya pelatihan tersebut. Pada kenyataannya buruh tidak terlalu meningkatkan produktivitasnya, karena biaya pelatihan tersebut dapat dibayar “nyicil” dengan batas waktu tertentu. Dengan begitu buruh tidak terlalu terbebani dengan biaya pelatihan tersebut.

h. Lama Pelatihan

Lama pelatihan buruh berpengaruh positif terhadap produktivitas buruh pada industri sedang. Koefisiennya adalah 473.396 sehingga produktivitas buruh lebih besar sebesar 473.396 potong per tahun. Signifikansi t sebesar 0.391 menunjukkan bahwa, lama pelatihan tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan produktivitas buruh pada tingkat berbagai tingkat á. Hubungan positif ini sesuai dengan teori ekonomi sumberdaya manusia bahwa semakin lama buruh melakukan pelatihan maka semakin tinggi produktivitas buruh. Semakin lama buruh berlatih, maka buruh semakin tahu seluk beluk dalam menjahit dan jahitan pakaian lebih rapi. Dengan jahitan yang rapi, buruh tidak perlu untuk mengulangi jahitannya dan jumlah pakaian yang dihasilkan lebih banyak sehingga produktivitas meningkat dan upah yang diterima lebih tinggi.

6.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Buruh Jahit Pada Industri Besar