“ Indra Konfeksi” IDENTIFIKASI UMUM

a. “ Indra Konfeksi”

Indra Konfeksi merupakan perusahaan keluarga yang didirikan pada tahun 1999 di Pondok Kopi, Jakarta Timur oleh Bapak Indra 39 tahun. Perusahaan ini mempekerjakan 50 orang buruh borongan. Perusahaan mempunyai 35 unit mesin jahit tenaga listrik, mesin pasang kancing 2 unit, mesin lubang kancing 1 unit, mesin obras 3 unit, mesin potong bahan 3 unit dan seterika uap 2 unit. Umumnya buruh yang bekerja pada perusahaan ini berasal dari daerah Jawa Barat seperti Cianjur, Bogor dan Rangkas Bitung Banten. Sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. Hanya bagian finishing seterika, buang benang dan packaging yang mempekerjakan buruh perempuan Bahan pakaian yang digunakan tergantung dari pemesan yang berasal dari toko-toko di Tanah Abang, Jatinegara dan Blok M, sehingga pemasaran produk hanya berada pada pasaran lokal Jakarta saja. Model yang digunakan adalah model pakaian muslim yang sedang trend di pasaran. Untuk memotong bahan sesuai dengan model dikerjakan oleh 3 orang termasuk pemilik perusahaan yang disesuaikan dengan ukuran pakaian, yaitu S, M, L, atau XL. Proses penjahitan dilakukan oleh 35 orang buruh. Untuk membuat lubang kancing dan memasang kancing pada pakaian tersebut dilakukan 4 orang buruh, pada proses pengobrasan dilakukan oleh 3 orang buruh. Sisa nya dari 50 orang tersebut adalah mengerjakan bagian finishing. Produksi perusahaan ini bisa mencapai 3.000 potong per minggu pada saat-saat menjelang hari raya idul fitri, sedangkan pada saat-saat sepi lima bulan setelah idul fitri produksi akan menurun sampai 1.000 potong per minggu dan otomatis jumlah buruh yang dipekerjakan berkurang. Keuntungan yang diperoleh mencapai Rp. 4.000 per potong. Biaya yang dikeluarkan sebagai “ongkos jahit” karena perusahaan menggunakan sistim jasa dalam berproduksi mencapai Rp. 12.000 tergantung model yang dijahit. b. “ Jhon Konfeksi” Perusahaan yang terletak didaerah Tanah Abang ini berdiri pada tahun 1995. Perusahaan ini mempekerjakan 40 orang buruh yang sebagian besar berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jumlah mesin jahit di perusahaan ini adalah sebanyak 30 unit, sedangkan mesin untuk memotong bahan sebanyak 2 unit, mesin pasang kancing dan mesing lubang kancing masing-masing sebanyak 1 unit, mesin obras sebanyak 3 unit dan seterika uap sebanyak 2 unit. Pada tahun 1998 perusahaan sempat mengalami kerugian yang sangat besar, sehingga tidak berproduksi selama hampir tiga tahun dan mulai berproduksi kembali pada awal tahun 2001. Produksi rata-rata per minggu adalah 3.000 sampai 3.500 potong pakaian. Sebagian besar produksi merupakan pesanaan dari sebuah butik di bilangan Menteng, Jakarta. Butik tersebut sudah selama tiga tahun terakhir memberikan order jahit kepada perusahaan tersebut. Model yang yang dijahit dari pesanan butik ini adalah model pakaian muslim, baik atasan atau bawahan saja dan atau atasan dan bawahan. Selain butik, perusahaan juga menerima order dari toko-toko yang ada di Tanah Abang, Jati Negara dan Blok M pada saat orderan dari butik sepi. Dengan kata lain, perusahaan lebih mengandalkan butik sebagai pemberi order karena keuntungan yang didapat lebih banyak dibandingkan dengan pemesan lainnya. Keuntungan yang diperoleh perusahaan mencapai Rp 4.500 per potong pakaian dari butik yang menggunakan jasa perusahaan untuk menjahit. Dari toko- toko lain yang menggunakan jasa perusahaan akan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 3500. Biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi mencapai Rp. 12.000 per potong pakaian. c. “Asa Konfeksi” Perusahaan yang didirikan oleh Zaenal 42 Tahun pada Juli 2002 menggunakan sistem jasa, yaitu perusahaan menerima pesanan dari toko-toko di daerah Tanah Abang, Pasar Jatinegara atau Blok M, dimana perusahaan hanya menjadi tempat untuk menjahit saja. Biaya produksi 1 potong pakaian adalah Rp 6.000 untuk model biasa kemeja dengan keuntungan rata-rata Rp 2.000 per potong pakaian. Produksi per minggu perusahaan ini adalah 2000-2500 potong. Jumlah mesin jahit di perusahaan ini adalah sebanyak 25 unit. Sedangkan mesin untuk memotong bahan sebanyak 2 unit, mesin pasang kancing dan mesing lubang kancing masing-masing sebanyak 1 unit, mesin obras sebanyak 2 unit dan seterika uap sebanyak 2 unit. Perusahaan ini mempekerjakan 30 orang buruh. Manajemen di perusahaan ini tergolong baik dangan pembagian kerja yang jelas dan ada 1 orang yang bisa dikatakan sebagai manajer operasional. Orang ini bertanggung jawab terhadap kegiatan operasinal. Administrasi pada perusahaan ini tergolong baik, yaitu pada buruh nama, alamat asal, umur, produktivitas, upah dan sebagainya dan pemesan jumlah produksi, contoh bahan, panjang bahan, model pakaian dan sebagainya. Dari Tabel 6, terlihat bagaimana pemesanan dilakukan. Dilihat dari jenis bahan yang digunakan, model pakaian, sampai ukuran pakaian. Umumnya jenis bahan yang digunakan adalah bahan katun atau bahan yang sedang naik daun di pasaran. Bahan tersebut dikirim dalam beberapa gulungan dengan ukuran 1 yard = 90 cm. Nomor seri merupakan nomor untuk mengetahui jumlah pakaian yang sudah dihasilkan dari 1 model pakaian. Sedangkan ukuran yang di gunakan adalah dalam ukuran S, M, L, XL sesuai dengan ukuran standar orang Indonesia. Model yang digunakan bisa bermacam-macam, seperti model polos, model dengan variasi di tangan atau model dengan bordiran dan payet di beberapa tempat. Tabel 6. Contoh Orderan Pada Perusahaan Asa Konfeksi Dengan Merk ‘S’ Fashion Tahun 2005 Model Jenis Bahan Panjang Bahan Nomor Seri Zise S, M, L, XL Jumlah Produksi Potong polos Potong dengan variasi Bordiran di tangan Bordiran di badan Payet di tangan Payet di badan Sumber : Pembukuan Asa Konfeksi, 2005

d. “Irwan Konfeksi”