VI. PRODUKTIVITAS BURUH JAHIT INDUSTRI KONFEKSI
6.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Buruh Jahit Industri Sedang
Peubah bebas yang digunakan dalam analisis regresi linier berganda adalah jenis kelamin -Jk- dummy; 0 = perempuan, 1 = laki-laki, umur -Um-
tahun, lama pendidikan formal -Pend- tahun, pengalaman kerja -Peng- tahun, alokasi waktu bekerja -Alo- tahun, pendapatan -Pendp- rupiah per tahun,
jumlah tanggungan -Tangg- orang, status pekerjaan -Sta- dummy; 0 = borongan, 1 = tetap, cara mendapatkan pekerjaan -Car- dummy; 0 = diajak, 1 = sendiri,
biaya pelatihan -Biaya- Rupiah dan lama pelatihan bulan -Lama- dan peubah tidak bebas yang digunakan adalah produktivitas -P- potong per tahun. Peubah
yang berhubungan dengan human capital adalah lama pendidikan formal, biaya yang dikeluarkan buruh untuk mengikuti pelatihan dan lama buruh melakukan
pelatihan menjahit
Tabel 7. Analisis Regresi Linier Berganda Pada Industri Sedang Tahun 2005
Peubah Bebas Koefisien
T hitung Signifikansi t
Constant jk
um pend
peng alo
pendp tangg
sta car
biayplt lamplt
5526,541 -417,799
23,292 9,025
21,870 -1,158
0,000 -180,317
519,470 -45,696
-0,003 473,396
2,604 -0,771
0,569 0,119
0,601 -1,962
3,329 -1,062
0,921 -0,114
-0,784 0,878
0,017 -0,449
0,576 0,907
0,554 -0,064
0,003 -0,301
0,368 -0,910
-0,442 0,391
R
2
= 48.3 Adj R
2
= 19.8 Sig F = 0.147
Durbin-Watson = 1.808 VIF = 1.169-4.654
Nyata Pada
á = 99 Nyata Pada á = 90
Sumber : Data Primer Diolah, 2005
Uji F digunakan untuk menjelaskan hubungan yang signifikan antara peubah bebas dan peubah tak bebasnya dengan menggunakan signifikansi f dan
membandingkanya dengan berbagai tingkat á yang masih bisa ditolerir dalam kajian sosial ekonomi, yaitu sampai tingkat á = 0.2. Kaidah pengujian yang
digunakan adalah: F
sig
á = tolak Ho
F
sig
á = terima Ho
Signifikansi f yang diperoleh dari ouput regresi linier berganda adalah 0.147 dan tingkat á yang digunakan adalah sampai pada tingkat á = 0.2 sehingga F
sig
á yaitu 0.147 lebih kecil dari semua tingkat á yang digunakan. Pernyataan diatas
dapat digunakan dalam mengambil kesimpulan untuk menolak Ho, yaitu terdapat hubungan nyata antara karakteristik buruh yang meliputi jenis kelamin, umur
buruh, lama pendidikan formal, pengalaman kerja, alokasi waktu kerja, pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, status pekerjaan, cara mendapatkan
pekerjaan, biaya pelatihan dan lama pelatihan dengan produktivitas buruh. Goodness of fit
R
2
memperlihatkan persentase variasi total dari peubah tak bebas yang dapat dijelaskan oleh peubah bebas atau seberapa cocok garis
regresi dapat meramalkan peubah tak bebasnya. Semakin tinggi nilai R
2
maka semakin baik model yang digunakan, tetapi jika R
2
bernilai rendah belum tentu model yang digunakan buruk. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan harga
R
2
sebesar 0.483 sehingga keefektivitasan garis regresi yang diperoleh dalam menjelaskan variasi pada peubah bebas sebesar 48.3 persen. Selebihnya dijelaskan
oleh peubah bebas lain yang tidak dapat dijelaskan dalam model regresi yang diperoleh.
Adjusted R
2
R
2
yang telah dibebaskan dari pengaruh derajat bebas menunjukkan bagaimana pengaruh peubah bebas terhadap peubah tak bebas
sebesar 0.198 19.8 persen. Artinya bahwa 19.8 persen peubah bebas dapat menaikkan peubah tak bebasnya maka makin besar nilai R
2
-nya sehingga makin baik model yang digunakan. Dari hasil analisis regresi linier berganda, juga
diperoleh nilai VIF Variance Inflection Factor yang menunjukkan korelasi antar peubah bebas. Nilai VIF yang diperoleh antara 1.169 sampai 4.654 yang
menunjukkan tidak adanya multikolinearitas antar peubah bebas dilihat dari nilainya yang relatif kecil.
Persamaan Regresi Linier Berganda diperoleh dari Coefficients pada tabel output. Persamaan yang diperoleh adalah :
P = 5 5 2 6 .5 4 1 – 4 1 7 .7 9 9 JK + 2 3 .2 9 2 UM + 9 .0 2 5 PEN D + 2 1 .8 7 0 PEN G – 1 .1 5 8 ALO + 0 .0 0 0 PEN D P –
1 8 0 .3 1 7 TAN GG + 5 1 9 .4 7 0 STA – 4 5 .6 9 6 CAR – 0 .0 0 3 BI AYPLT + 4 7 3 .3 9 6 LAM PLT.
Dari koefisien tiap peubah bebas terlihat bahwa umur, lama pendidikan formal, pengalaman kerja, pendapatan, status pekerjaan dan lamanya pelatihan
mempunyai hubungan yang positif dengan produktivitas. Jenis kelamin, alokasi waktu bekerja, jumlah tanggungan, cara mendapatkan pekerjaan dan biaya
pelatihan berhubungan negatif dengan produktivitas buruh. Uji-t bertujuan untuk mengetahui peubah bebas mana yang berpengaruh
nyata terhadap peubah tak bebas pada berbagai tingkat á. Dalam melakukan uji-t menggunakan signifikansi t yang dibandingkan dengan tingkat á sampai pada 0.2.
Kriteria ujinya adalah: T
sig
á = tolak Ho
T
sig
á = terima Ho
Pada tingkat á = 0.01 tingkat kepercayaan 99 persen, terdapat 1 peubah bebas yang berpengaruh secara nyata terhadap produktivitas buruh, yaitu pendapatan
T
sig
= 0.003. Pada tingkat á = 0.05 tingkat kepercayaan 95 persen, terdapat 1 peubah bebas yang berpengaruh nyata, yaitu pendapatan T
sig
= 0.003. Pada tingkat á = 0.1 tingkat kepercayaan 90 persen , terdapat 2 peubah bebas yang
berpengaruh nyata, pendapatan T
sig
= 0.003 dan alokasi waktu bekerja T
sig
= 0.064. Dengan menggunakan tingkat á = 0.15, terdapat 2 peubah bebas yang
berpengaruh nyata, pendapatan T
sig
= 0.003 dan alokasi waktu bekerja T
sig
= 0.064. Begitupun halnya dengan menggunakan tingkat á = 0.2 terdapat 2 peubah
bebas yang berpengaruh nyata, pendapatan T
sig
= 0.003 dan alokasi waktu bekerja T
sig
= 0.064. Dari pernyataan diatas, maka digunakan tingkat á = 0.1 sebagai patokan dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas buruh pada industri sedang, hal ini dilakukan agar peubah bebas
yang berpengaruh terhadap peubah tak bebas dalam analisis cukup banyak, yaitu pendapatan dan alokasi waktu bekerja.
Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap produktivitas buruh adalah:
a. Alokasi Waktu Bekerja