Sumberdaya Manusia TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sumberdaya Manusia

Menurut Simanjuntak 1998 sumberdaya manusia human resource memiliki dua pengertian. Pertama, sumberdaya manusia merupakan usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi yang mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam batas waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Kedua, menyangkut kemampuan bekerja dalam memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai nilai ekonomis yang menghasilkan barang dan jasa untuk kepentingan masyarakat. Kedua pengertian diatas mengandung aspek kuantitas dalam arti jumlah penduduk yang mampu bekerja dan aspek kualitas dalam arti jasa kerja yang tersedia dan diberikan dalam proses produksi, dengan kata lain sumberdaya manusia merupakan faktor produksi selain tanah dan modal fisik. Menurut Simamora dalam Zusana 2000 sumberdaya manusia merupakan sumberdaya yang paling penting bagi organisasi. Hal ini terjadi karena sumberdaya manusia mempengaruhi efisiensi dan efektivitas organisasi serta sumberdaya manusia juga merupakan pengeluaran pokok perusahaan dalam menjalankan bisnis. Sumberdaya manusia merancang dan memproduksi barang dan jasa, mengawasi kualitasnya, memasarkan produk, mengalokasikan sumberdaya finansial dan menentukan seluruh tujuan dan strategi organisasi, sehingga sumberdaya manusia perlu dikembangkan. Pengembangan sumberdaya manusia adalah usaha meningkatkan kemampuan ketrampilan dan produktivitas kerja, sehingga dapat mengurangi dan menghapus pengangguran dan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Tenaga kerja adalah penduduk yang telah bekerja, sedang bekerja, mencari kerja dan melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Batas umur minimum di Indonesia dapat disebut tenaga kerja pada mulanya adalah 10 tahun tanpa batasan maksimum karena Indonesia belum mempunyai jaminan sosial nasional dan atas pertimbangan meningkatnya kegiatan pendidikan maka usia minimum untuk menjadi tenaga kerja adalah 15 tahun berdasarkan UU No. 25 tahun 1997 tentang ketenagakerjaan. Tenaga kerja atau manpower terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah pekerja, penganggur dan pencari pekerjaan. Menurut BPS 2001 , angkatan kerja adalah penduduk usia kerja 15 tahun keatas yang bekerja atau mempunyai pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan yang mencari pekerjaan. Sedangkan yang disebut bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bersekolah, mengurus rumah tangga dan penerima pendapatan. Angkatan kerja dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu; menganggur , yaitu orang yang sama sekali tidak bekerja open unemployed dan berusaha mencari pekerjaan; setengah menganggur under-employed , yaitu mereka yang kurang dimanfaatkan dalam bekerja under-utilized dilihat dari jumlah jam bekerja, produktivitas kerja dan pendapatan; bekerja penuh atau yang cukup dimanfaatkan. Simanjuntak, 1998. Menurut Hauser dalam Mumu 1992, angkatan kerja dapat dikelompokkan dalam lima kategori, yaitu: a. Unemployed : Angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan selama referensi waktu penelitian b. Low Hour : Bila seorang bekerja kurang dari 35 jam per minggu c. Low Income individu : Seseorang mencurahkan waktunya untuk bekerja sama atau lebih besar dengan 35 jam per minggu, tetapi pendapatannya tidak cukup untuk menghidupi satu orang anggota keluarga d. Low Income household : Seseorang mencurahkan waktunya untuk bekerja sama atau lebih besar dengan 35 jam per minggu, tetapi pendapatannya tidak cukup untuk menghidupi anggota keluarga e. Adequately utilized : Seseorang mencurahkan waktunya untuk bekerja 35 jam per minggu dengan pendapatan yang mencukupi untuk menghidupi anggota keluarga Tabel 2. Tenaga Kerja, Angkatan Kerja, Bukan Angkatan Kerja di Indonesia Tahun 1999-2003 Uraian 1999 2000 2001 2002 2003 Tenaga Kerja Juta Orang 141.0 141.1 144.0 148.7 152.7 Angkatan Kerja AK-Juta Orang 94.5 95.6 98.8 100.7 100.4 AK terhadap Penduduk Usia Kerja 67.76 67.76 68.60 67.76 65.72 Bekerja Juta Orang 88.8 89.9 90.8 91.6 90.8 Bekerja terhadap Angkatan Kerja 93.92 93.92 91.90 90.94 90.50 Bukan Angkatan Kerja Juta Orang 46.2 45.5 45.2 47.9 52.4 Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia, 2001, 2002, 2003 Dari Tabel 2, terlihat bahwa terjadi peningkatan jumlah tenaga kerja di Indonesia, demikian pula dengan jumlah angkatan kerja, walaupun terjadi penurunan pada tahun 2003 sebesar 2.04 persen. Jumlah penduduk yang bekerja juga mengalami peningkatan. Dengan begitu diperlukan usaha untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas kerja.

2.2. Teori Human Capital