Industri Besar “Irwan Konfeksi”

Rata-rata buruh payet menerima upah Rp. 5.000 sampai Rp. 10.000 untuk 1 stel pakaian 2 potong pakaian. Produksi per minggu perusahaan ini mencapai 3.000 potong pakaian berpayet selama satu minggu. Perusahaan ini khusus menerima pesanan pakaian berpayet. Produk perusahaan ini langsung dipasarkan di Tanah Abang pada toko yang memberikan orderan. Keuntungan yang diterima perpotong pakaian sebanyak Rp 5.000 sampai Rp. 8.000, keuntungan ini relatif besar karena pakaian yang diproduksi berpayet.

5.1.2. Industri Besar

Perusahaan yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah “PT. GCL“ berada di Jl. Raya Darmaga –Bogor. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 dan pernah tidak berproduksi pada tahun 1993 karena kebakaran. Buruh yang bekerja di perusahaan ini berasal dari daerah sekitar lokasi. Rata -rata buruh berasal dari Cibeureum, Caringin, Petir dan yang paling jauh berasal dari wilayah Leuwiliang. Jumlah buruh pada perusahaan ini adalah 570 orang. Jumlah mesin jahit yang digunakan untuk berproduksi adalah sebanyak 400 unit. Perusahaan ini juga memakai sistim jasa sama dengan perusahaan pada industri sedang. Biasanya perusahaan ini mendapat order dari perusahaan yang ada di Jakarta dan Bandung. Jenis bahan, model, merk dan ukuran di tentukan oleh perusahaan pengorder. Barang yang diproduksi umumnya berbentuk jacket atau celana pendek untuk pasaran lokal dan luar negri. Ukuran yang digunakan adalah M, L, XL, XXL untuk pasaran luar negri yaitu Jerman, Belanda dan negara Eropa lainnya, sedangkan pasaran lokal memakai ukuran standar. Perusahaan ini tidak menyediakan fasilitas seperti yang disediakan oleh perusahaan pada industri sedang seperti penginapan dan makan. Buruh yang bekerja umumnya adalah buruh yang sudah pernah mengikuti pelatihan menjahit, terutama pada posisi operator dan helper. Kadangkala buruh ini merupakan buruh yang telah pernah bekerja pada perusahaan lain yang sejenis. Biasanya perusahaan mematok jumlah produksi per hari yang mencapai 1200 potong dengan waktu bekerja dari pukul 07.30 WIB sampai pukul 17.30 WIB dan waktu istirahat selama 1 jam. Perincian buruh yang digunakan oleh perusahaan ini adalah sebagai berikut: a. Tukang potong bahan atau yang lebih dikenal dengan Cutting sebanyak 15 orang. Buruh ini bertugas memotong bahan sesuai dengan pola, model dan ukuran b. Operator dan Helper sebanyak 450 orang, yaitu orang bekerja untuk menjahit bahan sesuai dengan model yang dinginkan. Tiap line mesin jahit terdiri dari 100 unit dengan 100 sampai 120 orang buruh yang bekerja. Proses penjahitan ini merupakan spesifikasi kerja, dimana setiap line akan menghasilkan jumlah yang sama sesuai dengan target produksi sehingga setiap buruh akan menghasilkan jumlah produk yang sama. Setiap buruh menjahit satu bagian tertentu saja seperti, bagian kaki saja, lengan saja atau badan saja. Hal ini dimaksudkan untuk mengefektifkan jumlah ja m kerja karena buruh ini dibayar sesuai dengan jumlah jam kerjanya, bukan sesuai dengan jumlah produksi yang mampu dihasilkan buruh perhari. Untuk tambahan jam kerja, buruh akan dibayar sebanyak Rp. 2000 sampai Rp. 2500 per jam. Untuk bagian ini bisa menda patkan upah sebanyak Rp. 390.000 sampai Rp. 900.000 per bulan. c. Untuk finishing terdapat 100 orang buruh termasuk 60 orang buruh kontrak dan sisanya adalah buruh harian. Tugas buruh dibagian ini adalah untuk membuang benang dan memperhatikan barang yang cacat atau tidak cacat. Barang yang cacat akan dikembalikan pada proses penjahitan dengan perbaikan-perbaikan di tempat yang cacat tersebut. Sedangkan packaging dilakukan di perusahaan pengorder. Buruh yang bekerja pada bagian ini mendapatkan upah Rp. 20.000 per hari. d. Digudang terdapat delapan orang buruh. Sekali-kali buruh ini merangkap sebagai sopir mobil perusahaan untuk mengantarkan barang kepada pengorder. e. Satpam yang bertugas diperusahaan ini sebanyak 5 orang, yaitu untuk menjaga keamanan perusahaan. Alokasi waktu yang digunakan untuk bertugas disebut `long shift`, yaitu selama 24 jam dan akan digantikan shift selanjutnya selam 24 jam juga. f. Empat orang supervisor yang bertugas untuk mengawasi proses produksi. Terdapat 1 orang untuk satu line produksi g. Administrasi perusahaan dilakukan oleh 1 orang h. 1 orang manajer yang merupakan orang kepercayaan pemilik perusahaan mengurus masalah keuangan dan personalia. 5.2. Karakteristik Umum Buruh Industri Konfeksi 5.2.1. Industri Sedang