Kadar Air Formulasi Sagu Instan Sebagai Makanan Tinggi Kalori

dengan metode enzimatis. Hasil analisis proksimat dan analisis kadar serat makanan ketiga formula tersebut selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Komposisi kimia formula sagu instan hasil analisis proksimat per 100 g bahan bk Komposisi Formula X Formula Y Formula Z Air g 3.30 3.36 2.76 Abu g 2.96 3.06 3.11 Protein g 8.07 9.86 12.38 Lemak g 5.60 7.09 7.84 Karbohidrat g 83.37 79.99 76.68 Serat pangan g 5.54 6.95 9.48 Kalori kkal 394 395 389 Keterangan : X = 50 pati sagu: 5 tepung kedelai : 25 skim: 15 gula: 5 minyak Y = 45 pati sagu: 10 tepung kedelai : 25 skim: 15 gula: 5 minyak Z = 40 pati sagu: 15 tepung kedelai : 25 skim: 15 gula: 5 minyak

1. Kadar Air

Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan yang dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan. Kandungan air dalam bahan makanan ikut menentukan acceptability, kesegaran, dan daya tahan makanan Winarno, 1984. Hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa kadar air formula sagu instan berkisar antara 2.76 – 3.36 . Formula Y mempunyai kadar air yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan formula lainnya. Hal ini diduga karena penambahan tepung kedelai yang lebih banyak menyebabkan pembentukan kompleks antara pati, protein dari kedelai, dan komponen lemak, sehingga menghambat keluarnya air pada saat pengeringan. Secara umum perbedaan kadar air ketiga formula tidak jauh berbeda. Hal ini terjadi karena komposisi bahan penyusun juga tidak jauh berbeda. Pada kondisi pengolahan yang relatif sama, perbedaan kadar air dapat disebabkan oleh perbedaan kadar air bahan mentah atau perbedaan fisik bahan, terutama kemampuan daya ikat airnya Berdasarkan data hasil analisis, diketahui bahwa kadar air formula relatif kecil, sehingga produk bersifat higroskopis mudah menyerap air. Produk dengan kadar air rendah harus dilindungi terhadap masuknya uap air. Untuk menghambat atau mencegah masuknya uap air diperlukan bahan pengemas. Menurut Syarief et al. 1989, umumnya produk-produk dengan kadar air rendah memiliki keseimbangan relatif yang rendah, maka bahan pengemas harus mempunyai nilai permeabilitas air yang rendah. Kadar air merupakan parameter utama yang terlibat dalam kebanyakan reaksi perusakan bahan pangan. Beberapa kerusakan yang disebabkan oleh kadar air yang tinggi pada bahan pangan adalah pertumbuhan mikroba, reaksi pencoklatan, hidrolisis, dan oksidasi lemak. Nilai kadar air formula sagu instan yang rendah diyakini dapat menghambat terjadinya berbagai kerusakan tersebut, sehingga mutu produk tetap terjaga. Menurut Winarno 1984, kadar air pada bahan berkisar 3 – 7 akan mencapai kestabilan optimum, sehingga pertumbuhan mikroba dan reaksi-raksi kimia yang merusak bahan seperti browning, hidrolisis atau oksidasi lemak dapat dikurangi.

2. Kadar Abu