Alat Pengering Drum Formulasi Sagu Instan Sebagai Makanan Tinggi Kalori

Henderson et al. 1976, mengungkapkan bahwa proses pengeringan memberikan keuntungan: masa simpan produk kering lebih lama, untuk biji- bijian hasil pertanian, viabilitas biji lebih terjamin, dan memperkecil serta meringankan volume produk, sehingga memudahkan penanganan penyimpanan dan transportasi. Namun disisi lain pengeringan memiliki beberapa kerugian, yaitu rusak atau berkurangnya vitamin-vitamin dan zat warna, hilangnya flavor yang mudah menguap dan menimbulkan bau gosong jika kondisi pengeringan tidak terkendali Desroiser, 1988.

2. Alat Pengering Drum

Pengering drum drum dryer digunakan untuk mengeringkan bahan dalam bentuk bubur atau larutan. Drum berputar pada sumbu horizontal dan dipanaskan secara internal dengan uap air atau medium pemanas lain Brennan, 1974. Bahan yang akan dikeringkan disebarkan dalam bentuk lapisan tipis pada permukaan drum. Pengeringan berlangsung pada saat drum berputar. Proses pengeringan dapat dilakukan dalam udara terbuka tekanan 1 atmosfir atau dalam keadaan hampa udara. Produk yang kering dilepaskan dari permukaan drum dengan menggunakan pisau pengikis pada saat perputaran drum telah mencapai 23-34 sejak bahan pertama kali dimasukkan ke dalam pertemuan dua permukaan drum. Produk kering tersebut kemudian digiling menjadi bubuk yang halus Desrosier, 1988. Pengering drum sangat fleksibel dalam operasi dan mewakili satu tipe peralatan proses dimana semua variabel dapat diubah secara mandiri. Variabel yang terlibat dalam operasi pengering drum yaitu: 1 tekanan uap atau suhu medium pemanas yang mengatur suhu permukaan drum, 2 kecepatan putar yang menentukan waktu kontak antara film dan permukaan drum yang panas, 3 jarak antara drum yang akan menentukan ketebalan film yang terbentuk, dan 4 kondisi bahan misalnya konsentrasi, karakteristik fisik, dan suhu larutan yang dikeringkan Moore, 1995. Secara umum alat pengering drum memiliki dua tipe, yaitu drum tunggal dan drum ganda. Pada drum tunggal, pembentukan film atau lapisan dilakukan dengan mencelupkan drum pada bubur atau larutan, sedangkan drum ganda didisain dengan dua drum yang puncaknya paralel dan bahan yang akan dikeringkan dimasukkan dari bagian atas pada daerah di antara dua drum APV Crepaco, 1992. Alat pengering drum ganda digunakan untuk mengeringkan bahan pangan, kimia, dan farmasi dengan berbagai variasi bobot jenis dan viskositas. Karakteristik bahan yang dapat dikeringkan dengan alat pengering drum ganda adalah berbentuk cairan atau pasta, sensitif terhadap panas, dan dipasarkan dalam bentuk bubuk yang mudah direhidratasi. Bahan-bahan yang sensitif terhadap panas dapat dikeringkan dengan baik karena kontak dengan permukaan drum bertemperatur tinggi berlangsung hanya dalam beberapa detik Moore, 1995. Untuk bahan organik yang berbentuk larutan kental viscous solution, proses pengeringan dilakukan pada tekanan uap 3-5 bar dan kecepatan putar drum 2 rpm. Konsentrasi bahan larutan yang masuk alat pengering sekitar 28 Walas, 1988. Keuntungan penggunaan alat pengering drum adalah kecepatan pengeringan yang tinggi dan penggunaan panas yang ekonomis. Kelemahan alat pengering ini adalah hanya dapat digunakan pada bahan yang berbentuk bubur atau pasta dan bahan yang tahan terhadap suhu tinggi dalam waktu singkat Brennan, 1974. III. BAHAN DAN METODE A. BAHAN DAN ALAT Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pembuatan formula sagu instan ini adalah pati sagu yang diperoleh dari industri rumah tangga pengolahan pati sagu di daerah Kedung Halang Bogor. Bahan-bahan lainnya yang digunakan adalah tepung kedelai, susu bubuk skim, minyak nabati, gula halus, dan air minum dalam kemasan. Bahan-bahan yang digunakan dalam analisa produk adalah aquades, K 2 SO 4 , HgO, H 2 SO 4 , H 3 BO 4 , larutan NaOH-Na 2 S 2 O 3, HCL 0.02 N, HCl 0.1 N, NaOH 0.1 N, larutan multi enzim tripsin, kimotripsin, peptidase, larutan buffer Na-fosfat, pereaksi DNS, larutan maltosa standar, larutan enzim α- amilase, kertas saring, indikator metil merah dan metil biru, dan heksan. Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan formula sagu instan adalah neraca kasar, baskom, tampah bambu, sendok pengaduk, sendok makan, kompor gas, panci ukuran besar, drum dryer, plastik ukuran 5 kg dan 1 kg, silica gel, pengayak 100 dan 80 mesh, mangkok, piring, cup-cup kecil, sendok-sendok kecil, dan gelas takar ukuran 1000 ml. Alat-alat yang digunakan dalam analisa adalah pipet tetes, pipet volumetrik 10, 5, dan 2 ml, gelas piala ukuran 100 dan 400 ml, cawan alumunium, cawan porselen, cawan petri, gelas ukur 10 dan 100 ml, desikator, alat destilasi, labu kjeldahl, erlenmeyer 100 ml dan 300 ml, neraca analitik, magnetic stirer dan hot plate. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dalam lima tahap yaitu : 1 Tahap persiapan, yang meliputi pencucian, pengayakan, dan penyangraian pati sagu, pembuatan tepung kedelai, dan analisis proksimat bahan baku; 2 Formulasi dan pembuatan produk; 3 Uji organoleptik; 4 Analisis sifat fisik, kimia, dan daya cerna; dan 4 Penentuan takaran saji dan Angka kecukupan Gizi berdasarkan kandungan gizi produk hasil analisis.

1. Tahap Persiapan