Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

59 guru. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, peneliti melengkapi penelitian- penelitian sebelumnya dengan meneliti variabel minat, aktivitas dan hasil belajar siswa, serta performansi guru dalam pembelajaran matematika materi pecahan.

2.3 Kerangka Berpikir

Pembelajaran matematika di SD merupakan pembelajaran dasar yang harus dilalui oleh setiap siswa. Agar mendapatkan hasil pembelajaran matematika yang maksimal, guru harus mampu memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat. Namun pada kenyataannya, saat ini guru belum menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan menarik minat belajar siswa pada pembelajaran matematika. Guru lebih sering menerapkan metode ceramah dalam menyampaikan materi ajar. Aktivitas belajar siswa menjadi berkurang saat pembelajaran berlangsung. Siswa hanya duduk mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Kegiatan pembelajaran yang ada menjadi kaku dan kurang menarik. Minat, aktivitas dan hasil belajar siswa juga menjadi rendah. Performansi guru pun masih kurang optimal, karena tidak menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan menarik. Kenyataan itu juga terjadi pada pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Randugunting 4 Kota Tegal pada materi pokok pecahan. Sangat disayangkan apabila siswa kurang memahami materi ini, karena materi ini penting untuk diterapkan dalam kehidupan siswa sehari-hari. Masalah yang berkenaan dengan pecahan sering siswa temui dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, 60 penting bagi guru dalam merencanakan model pembelajaran yang digunakan saat menyampaikan materi pecahan. Peneliti menerapkan model Problem Based Learning pada proses pembelajaran matematika di kelas V SD Negeri Randugunting 4 Kota Tegal untuk materi pokok pecahan. Model ini dianggap tepat karena sesuai dengan materi pecahan yang memerlukan kemampuan berpikir dalam pemecahan masalahnya. Model Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengaktifkan siswa saat pembelajaran. Aktivitas belajar siswa akan muncul dengan adanya minat belajar siswa. Guru dalam melaksanakan model pembelajaran ini bertugas untuk mengendalikan jalannya proses pembelajaran. Dengan diterapkannya model Problem Based Learning dalam pembelajaran matematika kelas V pada materi pokok pecahan, pembelajaran menjadi lebih hidup dan bermakna. Minat, aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Performansi guru juga dapat meningkat dengan adanya pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran ini. Secara visual, kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan skema berikut. Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang efektif dan efisien. Guru masih menerapkan model Minat belajar siswa menjadi rendah, sehingga menyebabkan aktivitas belajar siswa berkurang. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa yang tidak maksimal. Melakukan PTK dengan menggunakan model Problem Minat, aktivitas dan hasil belajar siswa, serta performansi Kondisi Awal Tindakan Kondisi Akhir 61

2.4 Hipotesis Tindakan