56 soal evaluasi akhir pembelajaran kepada siswa; 4 guru memberikan tindak
lanjut kepada siswa; 5 guru mengakhiri kegiatan pembelajaran. Jika guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik sesuai dengan
langkah-langkah di atas, maka dampak positif yang terjadi pada siswa yaitu, siswa akan terlibat dengan konteks dari masalah, meningkatkan rasa
keingintahuan siswa dengan bertanya, dan siswa akan mencoba mencari penyelesaian masalah yang disajikan. Menurut Tan 2003 dalam Amir 2009:
43-44, dalam melaksanakan langkah-langkah model Problem Based Learning, guru harus fokus dalam tiga hal, yaitu: 1 memfasilitasi proses pembelajaran
Problem Based Learning , mulai dari mengubah kerangka berpikir siswa,
mengembangkan kemampuan bertanya sampai membuat siswa terlibat dalam pembelajaran kelompok; 2 menuntut siswa dalam mendapatkan strategi
pemecahan masalah, mulai dengan penalaran yang mendalam hingga berpikir metakognitif dan kritis; dan 3 memediasi proses mendapatkan informasi, mulai
dengan mencari sumber informasi, membuat hubungan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan memberikan isyarat.
2.2 Kajian Empiris
Beberapa hasil penelitian yang mendukung penelitian ini, yaitu: 1 Penelitian yang dilakukan oleh Putri 2011 dengan judul “Peningkatan
Kemampuan Menghitung Pecahan melalui Penerapan Model Problem Based Learning
dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Ngadirojo Wonogiri Tahun Ajaran 20102011”. Dari
57 penelitian ini dihasilkan kesimpulan sebagai berikut: a ada peningkatan
kemampuan menghitung pecahan melalui penerapan model Problem Based Learning
dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas IV SD Negeri I Ngadirojo Wonogiri tahun ajaran 20102011, ditandai dengan
meningkatnya nilai rata-rata kelas dari tes awal, siklus I dan siklus II, yaitu 61, 69 dan 78; b ada peningkatan kemampuan menghitung pecahan
melalui penerapan model Problem Based Learning dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas IV SD Negeri I Ngadirojo Wonogiri tahun
ajaran 20102011 ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dari tes awal, siklus I dan II, yaitu 47,22, 69,44 dan 94,44. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatkan kemampuan menghitung pecahan melalui penerapan model Problem Based Learning
dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas IV SD Negeri I Ngadirojo Wonogiri tahun ajaran 20102011.
2
Penelitian yang dilakukan oleh Majid 2011 dengan judul “Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika pada Siswa Kelas IVA SD Negeri Karangayu 02 Kota Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a aktivitas siswa pada
siklus I memperoleh persentase sebesar 60 dengan kriteria cukup dan pada siklus II meningkat menjadi 70,75 dengan kriteria baik; b
aktivitas guru pada siklus I memperoleh persentase sebesar 72,92 dengan kategori baik dan pada siklus II aktivitas guru meningkat menjadi
85,4 dengan kategori sangat baik; c ketuntasan hasil belajar siswa
58 meningkat. Pada siklus I hasil belajar siswa mendapat nilai rata-rata 67
dengan persentase ketuntasan klasikal 80 dan meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 71,5 dengan persentase ketuntasan klasikal 80. Ini
menunjukkan bahwa indikator keberhasilan yang ditetapkan sudah terpenuhi, sehingga penelitian dapat dikatakan berhasil. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa melalui model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas IVA SDN
Karangayu 02 Kota Semarang.
3
Penelitian yang dilakukan oleh Abimanyu 2011 dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika melalui Model Problem Based
Learning PBL Siswa Kelas IV SD Negeri Salamrejo Blitar”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran penjumlahan dan pengurangan pecahan melalui penerapan model Problem Based Learning
PBL sudah berhasil. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Salamrejo yang
ditunjukkan dengan nilai rata-rata pada pra-tindakan 59,7; siklus I 63,7 dan siklus II 77,3. Ketuntasan belajar pada pra-tindakan sebesar 31,25,
siklus I sebesar 56,25 dan siklus II 87,5. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based
Learning PBL dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan siswa
kelas IV SD Negeri Salamrejo Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar. Pada penelitian-penelitian terdahulu, dapat diketahui bahwa belum
terdapat variabel minat belajar siswa, aktivitas belajar siswa dan performansi
59 guru. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, peneliti melengkapi penelitian-
penelitian sebelumnya dengan meneliti variabel minat, aktivitas dan hasil belajar siswa, serta performansi guru dalam pembelajaran matematika materi pecahan.
2.3 Kerangka Berpikir