Hasil Pengisian Lembar Angket Minat Belajar Siswa Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

93 Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Observasi terhadap Penerapan Model Pembelajaran pada Siklus I Aspek yang Diamati Skor Perolehan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Guru mengorganisasikan siswa kepada masalah. Guru mengorganisasikan siswa untuk belajar. Guru membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Guru memberikan tanggapan dan masukan dari presentasi hasil diskusi siswa. Guru membimbing siswa dalam menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah. 1 2 1 2 3 2 3 3 3 3 Jumlah Skor 9 14 Konversi Nilai 45 70 Nilai Rata-rata Siklus I 57,5 Kriteria CD Kurang Berdasarkan Tabel 4.4, hasil observasi terhadap penerapan model Problem Based Learning berada pada kriteria kurang. Nilai rata-rata hasil pengamatan model pada siklus I sebesar 57,5. Dengan demikian, hasil pengamatan model pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan, yaitu nilai rata-rata lebih dari atau sama dengan 71 dengan kriteria baik.

4.1.2.2 Hasil Pengisian Lembar Angket Minat Belajar Siswa

Pengisian lembar angket dilaksanakan setelah tes formatif I, yakni pada tanggal 20 Mei 2013. Tujuan dari pengisian lembar angket tersebut yaitu untuk mengetahui persentase minat belajar siswa setelah tindakan selama siklus I. Hasil 94 pengisian lembar angket minat belajar siswa pasca siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.5 Hasil Pengisian Lembar Angket Minat Belajar Siswa Pasca Siklus I No. Aspek yang Ditanyakan Skor Perolehan Persentase Kriteria 1 2 3 4 Kesukacitaan Ketertarikan Perhatian Keterlibatan 380 550 337 548 65,97 63,66 58,51 63,43 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Jumlah Keseluruhan 1815 62,89 Tinggi Berdasarkan Tabel 4.5, dapat diketahui bahwa persentase minat belajar siswa pasca siklus I mencapai 62,89 dengan kriteria tinggi. Demikian pula dengan keempat aspek dalam penilaian minat belajar siswa yang mencapai kriteria tinggi. Namun demikian, persentase dan kriteria yang telah dicapai pada pengisian lembar angket minat belajar siswa pasca siklus I tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan, yakni persentase mencapai lebih dari atau sama dengan 75 dengan kriteria sangat tinggi.

4.1.2.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Observasi aktivitas belajar siswa meliputi enam aspek yang diamati, yaitu: 1 kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran; 2 keterlibatan siswa dalam kegiatan eksplorasi; 3 keterlibatan siswa dalam memecahkan masalah menggunakan media kertas lipat; 4 sikap dan cara siswa dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas; 5 keterlibatan siswa dalam kegiatan konfirmasi; dan 6 keterlibatan siswa dalam kegiatan akhir pembelajaran. Pemberian skor pengamatan aktivitas belajar siswa didasarkan pada jumlah deskriptor yang ditunjukkan siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran. 95 Persentase perolehan skor pada lembar observasi diakumulasi untuk menentukan seberapa tinggi aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran untuk siklus I. Persentase diperoleh dari rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada tiap pertemuan. Hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I No. Aspek yang Diamati Persentase Aktivitas Belajar Siswa Kriteria Pertemuan Ketercapaian Siklus I 1 2 1 2 3 4 5 6 Kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam kegiatan eksplorasi. Keterlibatan siswa dalam memecahkan masalah menggunakan media kertas lipat. Sikap dan cara siswa dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Keterlibatan siswa dalam kegiatan konfirmasi. Keterlibatan siswa dalam kegiatan akhir pembelajaran. 84,03 44,44 71,53 70,83 76,39 76,39 66,67 77,08 77,08 71,53 76,39 77,08 75,35 60,76 74,31 71,18 76,39 76,74 Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Rata-rata Persentase Aktivitas Belajar Siswa 70,60 74,31 72,46 Tinggi Berdasarkan Tabel 4.6, dapat diketahui bahwa aspek pertama, yaitu kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran, mengalami penurunan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2, yakni dari 84,03 menjadi 66,67. Namun demikian, ketercapaian siklus I pada aspek tersebut sudah mencapai kriteria sangat tinggi, yaitu 75,35. Selain itu, persentase tetap pada pertemuan 1 dan 2 96 terjadi pada asepek ke-5, yaitu keterlibatan siswa dalam kegiatan konfirmasi, yakni 76,39. Dengan demikian, aspek tersebut telah mencapai kriteria sangat tinggi. Selain kedua aspek di atas, keempat aspek yang lain mengalami peningkatan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2. Dari rata-rata persentase aktivitas belajar siswa 70,60 pada pertemuan 1, meningkat menjadi 74,31 pada pertemuan 2, sehingga didapatkan persentase aktivitas belajar siswa selama siklus I sebesar 72,46. Besarnya persentase tersebut telah menunjukkan kriteria tinggi pada aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning . Namun, hal itu masih belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, yaitu rata-rata persentase adalah lebih dari atau sama dengan 75 dengan kriteria sangat tinggi.

4.1.2.4 Hasil Belajar Siswa