Performansi Guru Kajian Teori

34 seseorang ke dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran ialah pendidik dan peserta didik yang berinteraksi edukatif antara satu dengan lainnya. Isi dari kegiatan pembelajaran adalah bahan materi belajar yang bersumber dari kurikulum suatu program pendidikan.

2.1.8 Performansi Guru

Dalam dunia pendidikan, guru memegang peran strategis, terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai- nilai yang diinginkan. Peran guru masih dominan meskipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang amat cepat. Hal ini disebabkan karena ada dimensi-dimensi proses pendidikan, khususnya proses pembelajaran, yang diperankan oleh guru dan tidak dapat digantikan oleh teknologi. Peran guru tidak akan bisa seluruhnya dihilangkan sebagai pendidik dan pengajar bagi siswanya. Peran guru meliputi banyak hal, yaitu guru dapat berperan sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan belajar, perencana pembelajaran, supervisior, motivator dan sebagai evaluator. Menurut Rusman 2010: 59-66, terdapat sembilan peran guru, yaitu: 1 guru melakukan diagnosis terhadap perilaku awal siswa; 2 guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP; 3 guru melaksanakan proses pembelajaran; 4 guru sebagai pelaksana administrasi sekolah; 5 guru sebagai komunikator; 6 guru mampu mengembangkan keterampilan diri; 7 guru dapat mengembangkan kompetensi anak; dan 8 guru sebagai pengembang kurikulum di sekolah. 35 Berkaitan dengan performansi guru, Glasser 1998 dalam Rusman 2010: 53 menjelaskan bahwa, “terdapat empat hal yang harus dikuasai guru, yaitu menguasai bahan pelajaran, mampu mendiagnosis tingkah laku siswa, mampu melaksanakan proses pembelajaran dan mampu mengevaluasi hasil belajar siswa”. Sementara itu, sikap profesional seorang guru menurut Slameto 2010: 101 mencakup lima indikator, yaitu: 1 sukarela untuk melakukan pekerjaan ekstra; 2 telah menunjukkan dapat menyesuaikan diri dengan sabar; 3 memiliki sikap yang konstruktif dan rasa tanggung jawab; 4 berkemauan untuk melatih diri; 5 memiliki semangat untuk memberikan layanan kepada siswa, sekolah dan masyarakat. Berdasarkan uraian di atas mengenai kualitas guru dalam menjalankan tugasnya, maka dapat diartikan bahwa guru yang profesional adalah guru yang memiliki seperangkat kompetensi yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru berdasarkan Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab IV Pasal 10 ayat 1, meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Keempat kompetensi tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling mempengaruhi satu sama lain dan mempunyai hubungan hierarkhis, artinya saling mendasari satu sama lainnya. Untuk mengetahui kualitas performansi guru, maka perlu diadakan penilaian kinerja guru. Menurut Rusman 2010: 96-97, “penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data 36 tentang proses dan hasil yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan”. Dalam buku yang sama, disebutkan bahwa indikator jabatan fungsional kinerja guru sesuai dengan rincian kegiatan yang terdapat dalam SK Menpan No. 841993, dilakukan dengan memfokuskan pada unsur kegiatan yang meliputi pendidikan, pengembangan profesi, dan kegiatan penunjang proses pembelajaran dan bimbingan. Unsur pertama yaitu pendidikan, adalah keahlian dasar yang akan mendukung kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya, artinya tinggi rendahnya motivasi seorang guru akan terlihat dari upaya yang dilakukan dalam mengembangkan pendidikannya. Unsur selanjutnya yaitu pengembangan profesi, yang dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang diikutinya, seperti karya tulis karya ilmiah dalam bidang pendidikan, penemuan teknologi tepat guna dalam bidang pendidikan, membuat alat-alat peraga sederhana untuk proses pembelajaran, dan mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum. Unsur terakhir yaitu kegiatan penunjang proses pembelajaran dan bimbingan, yang dapat dilihat dari keikutsertaan atau keaktifan guru dalam mengikuti kegiatan, meliputi organisasi profesi, gugus sekolah, seminar, lokakarya dan penataran. Dari berbagai sumber mengenai fungsi, kualitas dan kompetensi guru, maka dapat disimpulkan bahwa performansi guru yang baik yaitu guru yang mampu merencanakan dan melaksanakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswanya, serta menerapkan berbagai metode dan model pembelajaran. Hal ini disebabkan karena kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sangat penting dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah 37 direncanakan. Oleh karena itu, pembelajaran yang diciptakan guru harus mampu menumbuhkembangkan potensi siswa. Selain itu, guru harus memiliki kepribadian yang baik dan mampu berkomunikasi secara baik dengan siswa.

2.1.9 Hakikat Matematika