69
3.2.2.3 Pengamatan
Tidak jauh berbeda dengan tahap pengamatan pada siklus I, tahap pengamatan pada siklus II dilaksanakan sebagai upaya untuk mencapai tujuan
penelitian. Pengamatan dilakukan peneliti dengan bantuan guru kelas untuk mengamati proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini bertujuan agar hasil
pengamatan menjadi lebih akurat. Sesuai tujuan penelitian ini, maka pengamatan difokuskan pada:
1 Performansi guru dalam kegiatan pembelajaran yang dinilai menggunakan APKG dan lembar pengamatan model.
2 Minat belajar siswa selama proses pembelajaran. Menurut Sudaryono, Margono dan Rahayu 2012: 90, terdapat empat indikator minat belajar,
yaitu: a kesukacitaan siswa pada saat proses pembelajaran; b Ketertarikan siswa terhadap pembelajaran; c perhatian siswa selama
proses pembelajaran; dan d keterlibatan siswa dalam kelompok saat diskusi.
3 Aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akan diamati dari awal sampai akhir kegiatan pembelajaran. Aktivitas tersebut antara lain
mencakup: a kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran; b keterlibatan siswa dalam kegiatan eksplorasi; c keterlibatan siswa dalam
memecahkan masalah menggunakan media kertas lipat bersama anggota kelompoknya kegiatan elaborasi; d sikap dan cara siswa dalam
mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas
.
; e keterlibatan
70
siswa dalam kegiatan konfirmasi; dan f keterlibatan siswa dalam kegiatan akhir pembelajaran.
4 Hasil belajar siswa, diperoleh dari evaluasi akhir pembelajaran yang dilakukan pada setiap akhir pertemuan dan tes formatif pada akhir siklus.
3.2.2.4 Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan pada siklus II. Pada tahap ini dilakukan analisis mengenai peningkatan yang
terjadi pada performansi guru, minat belajar siswa terhadap kegiatan pembelajaran, aktivitas dan hasil belajar siswa setelah menerapkan model
Problem Based Learning. Berdasarkan hasil analisis pada siklus I dan II, peneliti akan
menyimpulkan apakah hipotesis tindakan tercapai atau tidak. Jika minat, aktivitas dan hasil belajar siswa, serta performansi guru meningkat, maka penerapan model
Problem Based Learning dikatakan berhasil, yaitu hasil penilaian terhadap
keempat variabel tersebut telah memenuhi indikator keberhasilan. Namun jika minat, aktivitas dan hasil belajar siswa, serta performansi guru tidak meningkat,
maka penerapan model Problem Based Learning dikatakan belum berhasil. Sebagai tindak lanjut, maka akan dilaksanakan siklus berikutnya, yaitu siklus III.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Randugunting 4 Kota Tegal yang berjumlah 36 siswa, terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 15 siswa
perempuan. Peneliti mengambil subjek penelitian ini atas dasar pengamatan