artinya dalam penulisan surat perlu memperhatikan pemilihan dan penggunaan kata ganti persona dan kata sapaan. Asas yang terakhir yaitu asas kelaziman yang
berarti surat resmi harus ditulis menggunakan kata-kata yang sudah lazim. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam menulis surat
penulis harus mempertimbangkan 1 pemilihan kata yang tepat dan jelas, 2 bahasa yang digunakan tidak berbelit-belit, 3 bahasa harus sopan, ramah, dan
hormat, 4 menghindari kata yang bermakna ganda, dan 5 menggunakan kalimat yang efektif dan efisien.
2.2.3 Model Pembelajaran Explicit Instruction
Winata dalam Sugandi 2007:102 bependapat bahwa model pembelajaran merupakan inti atau jantungnya strategi pembelajaran. Model pembelajaran
merupakan pola yang digunakan guru dalam menyusun dan mengatur materi pelajaran dan memberi arahan dalam proses belajar-mengajar. Dengan adanya
model pembelajaran diharapkan dapat memberikan pencerahan kepada guru dalam mentransfer pengetahuan sehingga semua siswa dapat mencapai
kompetensi yang diharapkan dan membuat siswa lebih aktif proses pembelajaran. Sudah
saatnya guru
meninggalkan metode
tradisional dengan
pembelajaran inovatif karena siswa akan lebih nyaman dan menyenangkan mengikuti proses pembelajaran sehingga mampu membawa perubahan belajar
bagi siswa. Salah satunya pembelajaran dengan model explicit instruction. Menurut Kiranawati 2007 model explicit instruction merupakan pembelajaran
khusus dirancang untuk mengembangakan belajar siswa tentang pengetahuan
prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. Dengan model ini, siswa benar-benar dapat menguasai
pengetahuannya dan menuntut siswa aktifterlibat dalam pembelajaran. Lutfizulfi 2008 sependapat dengan Kiranawati yang mengemukakan
model explicit instruction adalah model pembelajaran yang cocok untuk menyampaikan materi yang bersifat algoritma-prosedural, langkah demi langkah
bertahap. Langkah-langkah yang harus ditempuh guru dalam model ini, antara lain 1 sajian informasi kompetensi, 2 mendemontrasikan pengetahuan dan
keterampilan prosedural, 3 membimbing pelatihan-penerapan, 4 mengecek pemahaman dan balikan, 5 penyimpulan dan evaluasi, dan 6 refleksi.
Hal tersebut didukung pula oleh Suprijono 2009:46 yang menyebutkan model pembelajaran explicit instruction adalah pembelajaran yang dirancang
untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif serta diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah.
Dengan model pembelajaran guru dapat membantu siswa dalam mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengaktualisasikan ide atau
gagasan. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan model explicit instruction yakni
1 menyampaikan
tujuan dan
mempersiapkan siswa,
2 mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, 3 membimbing pelatihan,
4 megecek pemahaman dan memberikan umpan balik, dan 5 memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, diperoleh simpulan model pembelajaran explicit instruction adalah model pembelajaran yang dirancang
untuk mengajarkan siswa tentang pengetahuan yang bersifat prosedural atau deklaratif dengan pola selangkah demi selangkah. Langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam model ini ialah 1 menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, 2 mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, 3 membimbing
pelatihan-penerapan, 4 megecek pemahaman dan memberikan umpan balik, dan 5 memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan, 6 simpulan dan evaluasi,
dan 7 refleksi.
2.2.4 Media Animasi