surat yang menggunakan gaya bahasa telegram, biasanya untuk ucapan-ucapan selamat, dan 7 surat pengantar ialah surat pengiring untuk suatu pengiriman
barang bersama surat tersebut. Hal tersebut senada dengan pendapat Rahardi 2008:18 yang
mengklasifikasikan surat berdasarkan sifat suratnya, wujudnya, keamanan isinya, dan proses penyelesaiannya. Berdasarkan sifat suratnya, surat dibedakan menjadi
surat pribadi, surat dinas pribadi, surat dinas swasta, surat niaga, dan surat dinas pemerintah. Berdasarkan wujudnya, surat dibedakan menjadi kartu pos, warkat
pos, surat bersampul, surat terbuka, surat tertutup, memorandum, telegram, dan surat biasa. Sementara berdasarkan keamanan isinya, surat dibedakan menjadi
surat sangat rahasia, surat rahasia, dan surat konfidensial sedangkan berdasarkan proses penyelesaiannya surat dibedakan menjadi surat kilat, surat segera, dan surat
biasa. Bratawidjaja dalam Rahardi 2008:18-20 menambahkan klasifikasi surat
dinas menjadi surat undangan dinas, surat kuasa, surat pengantar, surat perintah, surat edaran, surat keputusan, surat keterangan, surat perintah kerja, surat
instruksi, surat pengumuman, surat nota dinas, dan memorandum. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa surat
dapat diklarifikasikan berdasarkan sifat surat, wujud surat, keamanan isinya, dan proses penyelesaiannya.
2.2.2.2.1 Surat Resmi
Surat dinas merupakan surat resmi yang isinya menyangkut hal tentang kedinasan Triharjanto 2007:123. Hal ini sejalan dengan Marjo 2008:22 yang
mengemukakan surat dinas adalah surat yang memuat persoalan kedinasan dan dibuat oleh instansi pemerintah.
Menurut Rahardi 2008 surat dinas atau resmi adalah surat yang isinya menunjuk pada segala sesuatu yang bersifat kedinasan. Surat dinas dibuat oleh
institusi atau organisasi dengan macam atau kandungan isi yang berbeda-beda. Hal tersebut senada dengan Kosasih dan Darma 2009:9 yang
memaparkan surat dinas atau resmi adalah surat yang berisi masalah-masalah kedinasan. Surat dinas biasanya dikeluarkan oleh kantor atau jawatan pemerintah.
Oleh karena itu, surat dinas sering disebut dengan surat jawatan. Namun, tidak menutup kemungkinan surat dinas itu dikeluarkan oleh lembaga-lembaga swasta
atau perseorangan. Soedjito 2010 menambahkan bahwa surat dinas adalah surat yang berisi
hal penting yang berkenaan dengan administrasi pemerintahan. Surat resmi dapat dibedakan menjadi surat dinas, surat tugas, surat undangan, surat keterangan, surat
izin, surat rekomendasi, surat edaran, dan sebagainya. Dalam penulisan surat resmi yang baik perlu memperhatikan bentuk surat, isi surat, dan bahasa surat.
Bentuk surat berkaitan dengan keserasisan tata letak bagian-bagian surat. Setiap jenis surat memiliki bentuk tersendiri yang telah dilazimkan. Selanjutnya, isi surat
harus dinyatakan dengan jelas, lugas, ringkas, dan eksplisit. Begitu juga dengan bahasa surat harus ditulis dengan bahasa yang baik dan benar sesuai kaidah
bahasa. Berdasarkan definisi dari para ahli di atas, disimpulkan bahwa surat resmi
dinas merupakan surat yang memuat segala sesuatu yang bersifat kedinasan yang dibuat oleh organisasi atau institusi satu ke organisasi atau institusi lain dengan
memperhatikan aturan-aturan mengenai sistematika, isi, dan bahasa surat.
2.2.2.2.2 Bagian-bagian Surat Resmi