Hakikat Menulis Landasan Teoretis

Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran menulis surat resmi dan dapat mengubah perilaku siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

2.2 Landasan Teoretis

Landasan teoretis yang digunakan untuk membahas permasalahan ini adalah 1 hakikat menulis, 2 surat, 3 model pembelajaran explicit instruction, 4 media animasi, 5 pembelajaran menulis surat resmi melalui model explicit instruction dengan media animasi. Berikut penjelasan mengenai teori-teori tersebut.

2.2.1 Hakikat Menulis

Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa mempunyai peranan penting di dalam kehidupan. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapatnya kepada orang lain sesuai dengan maksud dan tujuannya. Menurut Akhadiah dkk. 1996:2 kemampuan menulis adalah kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Sebelum menulis, penulis dituntut untuk menguasai pengetahuan dasar menulis, seperti kegiatan memilih topik, membatasi topik, membuat kerangka tulisan, mengembangkan gagasan, menyajikan gagasan ke dalam kalimat-kalimat dan paragraf sampai pada tahap merevisi tulisan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan menulis tidak hanya dibutuhkan keterampilan tetapi juga pengetahuan tentang menulis agar dapat menjadi penulis yang profesional. Wiyanto 2004:17 menambahkan bahwa keterampilan menulis didapatkan bukan karena berbakat atau faktor bawaan. Menulis itu termasuk jenis keterampilan karena untuk memperolehnya harus melalui belajar dan berlatih. Keterampilan menulis dapat dimiliki seseorang setelah melalui sebuah proses. Dalam menulis seseorang pasti mempunyai pengetahuan dasar tentang menulis sehingga dapat dipetik manfaat dari kegiatan tersebut. Menurut Wiyanto 2004:2 menulis adalah kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis. Hal ini didukung oleh Wagiran dan Doyin 2005:2 yang memaparkan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan reseptif. Produktif, artinya penulis secara aktif menuangkan ide-ide, gagasan, atau informasi dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh orang lain pembaca dan reseptif artinya saat menulis penulis harus memahami dalam penggunaan kosa-kata, struktur kalimat, mengembangkan paragraf, dan kaidah berbahasa. Keterampilan menulis tidak didapatkan secara alamiah, tetapi dari proses belajar dan berlatih. Dalam kegiatan menulis, penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, kosakata, struktur kalimat, pengembangan paragraf, dan logika berbahasa. Selanjutnya, Komaidi 2007:12-13 mengemukakan beberapa manfaat yang diperoleh dari kegiatan menulis yaitu 1 menimbulkan rasa ingin tahu dan melatih kepekaan terhadap realitas sekitar, 2 mendorong seseorang mencari referensi, seperti buku, majalah, koran, dan sebagainya, 3 berlatih menyusun pemikiran dan argumen seseorang secara runtut, sistematis, dan logis, 4 dapat mengurangi ketegangan dan stres, 5 mendapatkan kepuasan batin jika tulisan dapat dimuat di media massa dan bermanfaat bagi orang lain, dan 6 jika tulisan dibaca oleh banyak orang membuat seseorang dikenal oleh banyak orang. Hal ini sejalan dengan Irawan 2008:14-16 yang memaparkan bahwa dengan menulis seseorang dapat mengutarakan pikiran, perasaan, dan gagasan atau ide kepada orang lain. Dengan menulis seseorang juga dapat menemukan jati dirinya. Hal ini disebabkan karena penulis akan mampu menyelami perasaannya yang paling tersembunyi sekalipun. Menulis memaksa penulis untuk menemukan jawaban atas persoalan-persoalan hidup yang dihadapi. Jawaban itu akan penulis temukan saat proses menuliskan permasalahan, meneliti pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penulis. Menulis juga membuat kejiwaan seseorang semakin positif karena seseorang dapat mencurahkan segala tekanan emosi dalam diri dengan bahasa tulis. Bahkan, para ahli terapi merekomendasikan menulis sebagai terapi yang efektif untuk membangun pribadi yang stabil dan tenang. Dengan menulis seseorang juga dapat memenuhi kebutuhan ekonominya, yaitu dengan memproduksi tulisan yang baik kemudian dipublikasikan melalui media. Berkaitan dengan definisi menulis, Rosidi 2009:2 sependapat dengan para ahli di atas yang mengungkapkan bahwa menulis adalah sebuah kegiatan mengungkapkan pikiran, perasaan, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Media tulisan dapat dijadikan sarana alternatif untuk berkomunikasi dengan orang lain secara tidak langsungtidak tatap muka. Menurut Rosidi 2009:5 secara umum tujuan menulis yaitu 1 memberitahukan atau menjelaskan, 2 meyakinkan atau mendesak, 3 menceritakan sesuatu, 4 mempengaruhi pembaca, dan 5 menggambarkan sesuatu. Berkaitan dengan tujuan yang pertama, maka dalam tulisannya biasanya penulis ingin menjelaskan sesuatu kepada pembaca disertai dengan bukti konkret agar menambah pengetahuan pembaca. Karangan seperti ini sering disebut karangan eksposisi. Tujuan kedua, penulis ingin meyakinkan pembaca bahwa pikiran atau gagasan penulis benar sehingga dalam tulisannya penulis juga mengungkapkan lasan-alasan yang berupa angka-angka, tabel, grafik, dan contoh- contoh agar pembaca mengikuti pendapat penulis. Tujuan selanjutnya adalah menceritakan sesuatu. Dalam tulisannya penulis menceritakan suatu kejadian kepada pembaca. Karangan sejenis ini disebut karangan narasi. Karangan narasi dibedakan menjadi karangan ekspositori nyata dan narasi sugestif fiksi. Menulis merupakan sebuah proses kegiatan untuk menghasilkan sebuah tulisan. Pembelajaran menulis di kelas menuntut usaha guru untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa tidak merasa dipaksa untuk menghasilkan sebuah tulisan, tetapi sebaliknya siswa merasa senang bila diajak untuk berlatih menulis Santosa, dkk. 2009. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan menuangkan perasaan, gagasan, ide, atau pendapat secara tertulis yang ditujukan untuk orang lain dengan memperhatikan kaidah kebahasaaan secara tidak langsung.

2.2.2 Surat

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas X 8 SMA Negeri 1 Bae Kudus Tahun Ajaran 2010 2011

0 5 307

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS RANGKUMAN BUKU MELALUI IDE POKOK DENGAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 GEMUH KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2010 2011

0 7 163

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN PERAN DENGAN METODE FIRING LINE PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 PRINGAPUS TAHUN AJARAN 2010 2011

0 42 197

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Model Examples Non Examples melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Kumesu 1 Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010 2011

0 12 234

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII SMP HOMESCHOOLING Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Homeschooling Kak Seto Solo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII SMP HOMESCHOOLING Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Homeschooling Kak Seto Solo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS RANGKUMAN BUKU MELALUI IDE POKOK DENGAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 GEMUH KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN PERAN DENGAN METODE FIRING LINE PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 PRINGAPUS TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Model Examples Non Examples melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Kumesu 1 Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUTENTIK PADA SISWA KELAS VIII C SMP N 7 PURWOKERTO TAHUN AJARAN 2010 - 2011 - repository perpustakaan

0 0 12