layanan.  bimbingan  kelompok  di  sekolah  merupakan  kegiatan  informasi  kepada sekelompok  siswa  untuk  membantu  mereka  menyusun    rencana  dan  keputusan
yang tepat. “Bimbingan kelompok diselenggarakan untuk memberikan informasi yang
bersifat profesional,
vokasional, dan
sosial Gazda
dalam Prayitno,2014:309”.
Berdasarkan  beberapa  pendapat  di  atas,  maka  dpat  disimpulkan  bahwa bimbingan  kelompok  merupakan  proses  pemberian  layanan  bimbingan  dan
konseling  dengan  format  kelompok  yang  dipimpin  oleh  konselor  sebagai pemimpin  kelompok,  dan  siswa  sebagai  anggota  kelompok  untuk  membahas
masalah-masalah  yang  sifatnya  umum  dan  terkini  dengan  memanfaatkan dinamika  kelompok  yaitu  adanya  interaksi  yang  positif  pada  siswa  dengan  mau
aktif  berpendapat,    memberikan  tanggapan  maupun  saran  selama  proses pemberian layanan berlangsung.
2.4.2 Tujuan Bimbingan Kelompok
Bennet  dalam  romlah  2001:  14-15,  menyatakan  tujuan  bimbingan kelompok sebagai berikut:
1 Memberikan  kesempatan  pada  siswa  belajar  hal-hal  yang  penting  berkaitan
dengan  masalah  pendidikan,  pekerjaan,  pribadi,  dan  sosial.  tujuan  ini  dapat dicapai melalui kegiatan-kegiatan:
1 Mempelajari  masalah  hubungan  antar  pribadi  yang  terjadi  dalam
kelompok  dalam  kehidupan  sekolah  yang  dapat  mengubah  perilaku individu dan kelompok dalam cara yang diterima masyarakat.
2 Mempelajari secara kelompok masalah pertumbuhan dan perkembangan,
belajar  menyesuaikan  diri  dalam  kehidupan  orang  dewasa  dan menerapkan pola hidup yang sehat.
3 Mempelajari  secara  kelompok  dan  menerapkan  metode  pemahaman  diri
mengenai  sikap,  minat,  kemampuan  kepribadian,  dan  kecenderungan- kecenderungan sifat dan penyesuaian diri pribadi secara sosial.
4 Bentuan  untuk  mengembangkan  patokan-patokan  nilai  untuk  membuat
pilihan-pilihan dalam
berbagai bidang
kehidupan dan
dalam mengembangkan falsafah hidup.
2 Memberikan  layanan-layanan  penyembuhan  melalui  kegiatan  kelompok
dengan: 1
Mempelajari masalah-masalah manusia pada umumnya. 2
Menghilangkan  ketegangan  emosi,  menambah  pengertian  mengenai dinamika  kepribadian,  dan  mengarahkan  kembali  energi  yang  terpakai
untuk memecahkan masalah tersebut dalam suasana yang permisif. 3
Untuk  mencapai  tujuan  bimbingan  secara  lebih  ekonomis  dan  efektif daripada melalui kegiaan bimbingan individual.
4 Untuk melaksanakan layanan konseling individual secara lebih efektif.
Prayitno  2004  mengemukakan  bahwa  tujuan  yang  hendak  dicapai  oleh
kelompok  adalah  menerima  informasi.  Lebih  jauh  informasi  itu  akan dipergunakan  untuk  menyusun  rencana  dan  membuat  keputusan,  atau  keperluan
lain  yang  relevan  dengan  informasi  yang  diberikan.  Pemberi  informasi  dapat berupa  guru,  narasumber  dari  luar  sekolah,  atau  konselor  atau  bisa  orang  lain
yang ditunjuk oleh sekolah atau diminta oleh siswa Lebih  lanjut  Prayitno  2004:2  mengemukakan  tujuan  umum  dan  khusus
bimbingan kelompok sebagai berikut: 1
Tujuan umum Tujuan  umum  bimbingan  kelompok  adalah  berkembangnya  kemampuan
sosialisasi  siswa,  khususnya  kemampuan  komunikasi  anggota  kelompok. Sering  menjadi  kenyataan  bahwa  kemampuan  bersosialisasi  atau
berkomunikasi  seseorang  sering  terganggu  oleh  perasaan,  pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap yang tidak obyektif, sempit dan terkungkung
serta  tidak  efektif.  Melalui  layanan  bimbingan  kelompok  diharapkan kondisi tersebut dapat dikembangkan secara optimal.
2 Tujuan khusus
Tujuan khusus bimbingan kelompok adalah membahas topik-topik tertentu yang  mengandung  permasalahan  aktual  hangat  dan  menjadi  perhatian
peserta. Melalui dinamika kelompok yang intensif dan pembahasan topik- topik  itu  mendorong  pengembangan  perasaan,  pikiran,  persepsi,  tingkah
laku  yang  lebih  efektif.  Dalam  hal  ini  kemampuan  berkomunikasi  verbal maupun non verbal juga ditingkatkan.
Berdasarkan  beberapa  pendapat  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  tujuan
bimbingan  kelompok  adalah  untuk  mengembangkan  kemampuan  siswa  dalam bersosialisasi  melalui  dinamika  kelompok  yang  intensif.  Pembahasan  topik  atau
permasalahan dalam  bmbingan kelompok juga sebagai  upaya  agar siswa mampu mengembangkan perasaan, pikiran, persepsi dan memunculkan tingkah laku yang
lebih  efektif  serta  sebagai  fungsi  pencegahan  agar  siswa  tidak  mengalami permasalahan yang menjadi topik pembahasan.
2.4.3 Jenis-jenis Bimbingan Kelompok