Validitas Instrumen Reliabilitas Instrumen

Tabel 3.5 Kisi-kisi check list perilaku belajar efektif siswa Variabel Indikator Deskriptor Kode Perilaku Belajar Efektif Siswa dalam Mengikuti Layanan BK Format Klasikal 1. Duduk dengan tenang 1. Duduk dengan menunjukkan etika yang baik A 2. Tidak hilir mudik berpindah-pindah. 2. Mampu memusatkan perhatian 1. Mendengarkan penjelasan guru B 2. Memusatkan pandangan 3. Tidak sibuk sendiri 4. Tidak mengantuk 3. Meminta penjelasan atau bertanya terhadap hal-hal yang belum dipahami 1. Mengajukan pertanyan 1yang belum dipahami C 2. Mengajukan pendapat yang relevan. 3. Bertanya lebih dalam. 4. Mengkritisi jawaban 4. Menjawab pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan yang diajukan guru. D 2. Menjawab dengan etis. 5. Mencatat hal-hal penting 1. Mengeluarkan buku catatan E 2. Menunjukkan kegiatan mencatat.

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai: 1 validitas instrumen, dan 2 reliabilitas instrumen, dan 3 hasil uji reliabilitas instrumen. Untuk masing- masing bagian dijelaskan sebagai berikut:

3.5.1 Validitas Instrumen

Menurut Hadi 2001:102 validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesalahan suatu instrumen. Sedangkan Arikunto 2006:168 menjelaskan validitas penelitian sebagai ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan instrumen. Sugiyono 2012:325 memaparkan ada tiga bentuk pengujian validitas antara lain; 1 validitas konstruk, yaitu validitas untuk instrumen ketika instrumen sudah disusun berdasarkan konsep-konsep dan teori yang relevan dengan tujuan kemudian dikonsultasikan dengan ahli untuk dimintai pendapatnya; 2 validitas isi, yaitu uji validitas dengan melakukan perbandingan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan; 3 validitas eksternal, yaitu uji validitas dengan cara membandingkan kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji validitas konstruk, yaitu validitas untuk instrumen ketika instrumen sudah disusun berdasarkan konsep-konsep dan teori yang relevan dengan tujuan kemudian dikonsultasikan dengan ahli untuk dimintai pendapatnya. Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi check list. Masing-masing item dari instrumen pedoman observasi check list ini dikembangkan berdasarkan teori yang telah ada, yang kemudian disusun menjadi instrumen utuh. Instrumen yang telah utuh kemudian dikonsultasikan kepada validator ahli untuk mendapatkan persetujuan bahwa instrumen layak untuk mengukur variabel penelitian.

3.5.2 Reliabilitas Instrumen

Singarimbun 2006 : 140 menyatakan reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Lebih lanjut Sugiyono 2012:174 menyatakan bahwa reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Pada umumnya instrumen yang valid umumnya pasti reliabel, namun pengujian reliabilitas tetap diperlukan. Instrumen yang berbentuk observasi pada uji reliabiltas dilakukan dengan cara meningkatkan penyamaan persepsi terhadap subjek penelitian. Adapun cara yang digunakan untuk mengukur tingkat persamaan persepsi dalam metode observasi menggunakan bantuan rumus yang dipaparkan oleh H.J.X Fernandes 1984 dalam Arikunto 2006:201 sebagai berikut: KK = Keterangan KK = Koefisien kesepakatan S = Sepakat N 1 = Jumlah kode yang dibuat pengamat 1 N 2 = Jumlah kode yang dibuat pengamat 2 Tabel 3.6 Pedoman Interpretasi Derajat Reliabilitas Instrumen Hasil Koefisien Kesepakatan Tafsiran 1 Sangat tinggi 0,6-0,79 Tinggi 0,4-0,59 Cukup 0,2-0,39 Rendah ˂ 0,2 Sangat rendah Arikunto, 2006:178

3.5.3 Hasil Uji Reliabilitas

Dokumen yang terkait

PERSEPSI SISWA SMA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

0 7 2

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 4 62

MENINGKATKAN MINAT MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X 4 SMA NEGERI 11 SEMARANG

1 6 170

Peningkatan motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui penerapan dinamika kelompok (permainan) : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman, tahun ajaran 2012/2013.

0 0 201

Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 100

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK (Penelitian Pada Siswa Kelas 8 Di SMP N 11 Semarang Tahun Ajaran 2008/ 2009).

0 3 112

UPAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA 1 MEJOBO TAHUN AJARAN 2012 2013

0 0 21

Meningkatkan Kemampuan Beradaptasi Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Siswa Kelas X MAN 2 Kudus

0 0 8

PENINGKATAN MOTIVASI SISWA MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL MELALUI PENERAPAN DINAMIKA KELOMPOK (PERMAINAN) ( Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman Tahun Ajaran 20122013 )

0 3 199

Peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui penggunaan media musik klasik : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas XA SMA Negeri 1 Depok, Sleman tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

0 0 212