Duduk dengan Tenang Memusatkan Perhatian konsentrasi

bagaimana kondisi belajar dikatakan efektif seperti yang dipaparkan oleh Rohani 2010:142 sebagai berikut: 1. Pertama, diketahui secara tepat faktor-faktor yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar. 2. Kedua, dikenal dengan masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan dapat merusak iklim belajar mengajar. 3. Ketiga, dikuasainya berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatan digunakan. Cowley 2011:211 menjelaskan bahwa tugas guru adalah untuk membantu anak-anak belajar, bukan untuk mengendalikan perilaku mereka. Oleh karena itu, guru harus sudah bisa memastikan kondisi perilaku belajar siswa harus sesuai dengan aturan yang ada, yang mengarah kepada perilaku belajar yang efektif. Karakteristik perilaku siswa yang baik untuk mendukung perilaku belajar yang efektif di kelas sebagai berikut:

2.2.3.2.1 Duduk dengan Tenang

Duduk merupakan kegiatan pertama yang dilakukan siswa dalam proses belajar mengajar. Duduk dengan tenang tentunya akan membantu siswa lebih fokus pada materi yang disampaikan oleh guru selama kegiatan belajar mengajar, apabila siswa hilir mudik saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung, tentunya akan mempengaruhi kegiaan belajar di kelas. Kegiatan pemberian materi oleh guru juga tentunya akan terganggu karena ulah siswa yang tidak bisa duduk dengan tenang selama kegiatan berlangsung. Menurut Cowley 2011:213 perilaku duduk terdengar seperti masalah kecil yang tidak perlu dikhawatirkan, tetapi terdapat beberapa alasan yang sangat penting untuk membuat perilaku dengan benar yakni: 1. Duduk yang benar cenderung menciptakan perhatian penuh, sehingga belajar dapat berjalan dengan efektif. 2. berhubungan dengan keselamatan anak. 3. berhubungngan dengan masalah kesehatan. 4. Terdapat sedikit kemungkinan anak-anak akan saling mengganggu. Dari pendapat tersebut dapat ditarik satu kesimpulan bahwa salah satu perilaku yang dapat mendukung kegiatan belajar yang efektif adalah perilaku duduk siswa. Perilaku duduk yang dimaksud adalah siswa duduk dengan benar, tenang, tidak hilir mudik tanpa keperluan tertentu. Perilaku duduk yang baik dan tenang sangat mendukung kegiatan belajar yang efektif, karena akan menciptakan perhatian yang penuh, mendukung keselamatan dan kesehatan siswa, dan ada sedikit kemungkinan munculnya indikasi saling mengganggu antar siswa.

2.2.3.2.2 Memusatkan Perhatian konsentrasi

Memusatkan perhatian konsentrasi merupakan perilaku yang sangat penting bagi siswa selama proses kegiatan belajar di kelas. Konsentrasi sendiri diartikan sebagai pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal lainya yang tidak berhubungan Slameto,2010:86. Memusatkan perhatian dapat ditinjau dari perilaku siswa mengamati dan memperhatikan dan sungguh-sungguh dengan pikiran yang terpusat, dan mampu memahami apa yang disampaikan oleh guru di kelas. Memusatkan perhatian erat kaitanya juga dengan kegiatan siswa dalam menyimak dan mendengarkan penjelasan guru. Menurut Yamin 2007:183 bahwa “kegiatan mendengar dan menyimak tidak dapat disatukan dengan kegiatan motorik lain”. Dengan kata lain, ada waktu tersendiri dimana siswa harus benar-benar hanya terfokus pada penjelasan materi yang disampaikan guru, dan kegiatan lain seperti bertanya, menjawab, setelah guru mempersilahkan siswa untuk bertanya atau mengajukan jawaban. Menurut Cowley 2011:113 Apabila siswa belajar bagaimana mendengarkan dengan benar, mereka benar-benar akan belajar dengan jauh lebih efektif. Selama proses kegiatan belajar mengajar di kelas berlangsung, kemampuan siswa dalam memusatkan perhatian menjadi sangat penting sebagai bagian dari keberhasilan proses belajar siswa. Slameto 2010:86 menjelaskan bahawa kemampuan untuk memusatkan pikiran terhadap sesuatu hal atau pelajaran itu pada dasarnya ada pada setiap orang. Adapun yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam memusatkan perhatian lingkungan dan pengalaman siswa, dengan kondisi lingkungan yang baik dan kemampuan bekonsentrasi yang dilatih secara terus menerus, maka akan mempengaruhi tingkat kemampuan konsentrasi siswa. Pada kondisi nyata, sering kali ditemui siswa yang sulit dalam memusatkan perhatian konsentrasi selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Beberapa faktor penyebab dari kesulitan berkonsentrasi ini dijelaskan oleh Slameto 2010:87 sebagai berikut: kurang berminat pada mata pelajaran yang dipelajari, terganggu oleh keadaan lingkungan bising, keadaaan yang semrawut, cuaca buruk dan lain-lain, pikiran kacau dengan banyak urusan masalah-masalah kesehatan jiwa dan raga yang terganggu badan lemah, bosan terhadap pelajaransekolah dan lain-lain. Oleh karena itu, diperlukan usaha yang lebih agar siswa mampu meningkatkan kemampuan dalam memusatkan perhatian. Adapun usaha yang dapat dilakukan menurut Slameto 2010:87 sebagai berikut: pelajar hendaknya berminat atau punya motivasi yang tinggi, ada tempat belajar tertentu dengan meja belajar yang bersih dan rapi, mencegah timbulnya kejenuhankebosanan, menjaga kesehatan dan memerhatikan kelelahan, menyelesaikan soalmasalah-masalah yang mengganggu dan bertekad untuk mencapai tujuanmasalah-masalah yang mengganggu dan bertekad untuk mencapai tujuanhasil terbaik setiap kali belajar.

2.2.3.2.3 Meminta Penjelasan atau Bertanya

Dokumen yang terkait

PERSEPSI SISWA SMA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

0 7 2

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 4 62

MENINGKATKAN MINAT MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X 4 SMA NEGERI 11 SEMARANG

1 6 170

Peningkatan motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui penerapan dinamika kelompok (permainan) : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman, tahun ajaran 2012/2013.

0 0 201

Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 100

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK (Penelitian Pada Siswa Kelas 8 Di SMP N 11 Semarang Tahun Ajaran 2008/ 2009).

0 3 112

UPAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA 1 MEJOBO TAHUN AJARAN 2012 2013

0 0 21

Meningkatkan Kemampuan Beradaptasi Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Siswa Kelas X MAN 2 Kudus

0 0 8

PENINGKATAN MOTIVASI SISWA MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL MELALUI PENERAPAN DINAMIKA KELOMPOK (PERMAINAN) ( Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman Tahun Ajaran 20122013 )

0 3 199

Peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui penggunaan media musik klasik : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas XA SMA Negeri 1 Depok, Sleman tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

0 0 212