3 Melakukan post-test setelah proses pemberian layanan bimbingan
kelompok. Tujuan dari post-test ini adalah untuk mengetahui hasil apakah layanan bimbingan kelompok yang telah diberikan dapat meningkatkan
perilaku belajar efektif siswa dalam mengikuti layanan BK format klasikal. kegiatan post-test sama halnya dengan pre-test yaitu melalui
instrumen cek list observasi yang diisi oleh observer yang telah ditunjuk peneliti sebelumnya.
4 Melakukan analisis data dengan uji wilcoxon.
3.2 Populasi dan Sampel
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai 1 populasi, dan 2 sampel. Untuk masing-masing bagian akan dijelaskan sebagai berikut:
3.2.1 Populasi
Menurut Sugiyono 2012:117 populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Arikunto 2006:13 berpendapat bahwa populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Dari dua pendapat di atas dapat ditarik satu kesimpulan bahwa populasi merupakan seluruh subjek penelitian yang memiliki
karakteristik tertentu yang sama.
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas X-IIS 2 SMA Negeri 1 Muntilan, yang memiliki perilaku belajar tidak efektif selama
diberikan layanan bimbingan dan konseling format klasikal. adapun keseluruhan siswa kelas X-IIS 2 berjumlah 28 siswa. Berikut ini adalah tabel jumlah populasi
dalam penelitian ini:
Tabel 3.2 Jumlah populasi dalam penelitian
No Kelas
Jenis Kelamin Jumlah Total
Laki-laki Perempuan
1 X-IIS 2
10 18
28 Sumber: Data Siswa
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono,2012:118. Sedangkan menurut Hadi 2000:221
sampel merupakan sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Dari dua pendapat di atas maka dapat dismpulkan bahwa sampel merupakan
sebagian populasi yang diambil dan dipercaya untuk mewakili populasi dalam penelitian.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono 2012:124 sampling purposif adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik purposif sampling ini sering disebut teknik sampling berdasarkan tujuan. Tujuan yang hendak dicapai
adalah mengidentifikasi perilaku belajar siswa yang tidak efektif untuk diberikan perlakuan bimbingan kelompok dan bertujuan untuk meningkatkan perilaku
belajar yang efektif bagi siswa tersebut.
Cara yang digunakan dalam menentukan sampel melalui analisis hasil wawancara dengan guru BK. Dari hasil wawancara yang telah dilaksanakan
diperoleh 7 siswa yang memiliki perilaku belajar yang tidak efektif saat kegiatan layanan BK format klasikal berlangsung. Untuk menunjang homogenitas dan
heterogenitas bimbingan kelompok, peneliti meminta data kepada guru BK terkait siswa yang termasuk memiliki karakteristik perilaku belajar yang baik.
Diperoleh satu siswa yang masuk peringkat satu di kelas, atas pertimbangan tersebut peneliti menentukan 8 sampel dalam bimbingan kelompok yang akan
dilaksanakan. Pengambilan sampel sebanyak 8 orang juga mengacu kepada pendapat
ahli. Seperti dijelaskan oleh Prayitno 2004:9 menyatakan bahwa kekurang- efektifan kelompok akan mulai terasa jika jumlah anggota kelompok melebihi 10
orang. Oleh karena itu peneliti mengambil sampel sebanyak 8 orang, dengan
pertimbangan dengan 8 anggota akan lebih efisien dan efektif. 3.3
Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono 2012:61 variabel merupakan objek penelitian. Variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan Arikunto 2002: 97
mendefinisikan variabel sebagai objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Adapun pada bagian ini akan dipaparkan mengenai 1
identifikasi variabel penelitian dan 2 definisi operasional variabel penelitian.
3.3.1 Identifikasi Variabel Penelitian