2.2.3 Perwujudan Perilaku Belajar Efektif dalam Format Klasikal
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai 1 definisi perilaku belajar efektif, dan 2 karakteristik perilaku belajar efektif dalam format klasikal.
Adapun penjelasan lengkapnya sebagi berikut:
2.2.3.1 Definisi Perilaku Belajar Efektif
Kondisi yang menguntungkan di dalam kelas merupakan prasyarat utama bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif Rohani, 2010:143. Tidak
dipungkiri bahwa dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas, muncul beberapa hambatan baik dari guru maupun siswa yang menyebabkan proses
belajar menjadi tidak efektif. Berbagai masalah guru di kelas seperti halnya: bagaimana menciptakan
suasana yang baik, bagaimana membuat siswa menjadi tertarik, bagaimana menanggapi kemungkinan munculnya perilaku siswa yang kurang baik, dan lain
sebagainya. Di samping itu muncul pula berbagai perilaku siswa yang menyebabkan proses belajar menjadi tidak efektif Maman Rachman dalam
Majid, 2009:114-115 mengemukakan pola tingkah laku belajar yang sering nampak pada anak sekolah sebagai berikut:
1. Pola aktif konstruktif, yaitu pola tingkah laku yang ekstrim, ambisius,
untuk menjadi super star di kelasnya dan berusaha membantu guru dengan penuh vitalitas dan sepenuh hati.
2. Pola aktif deskruktif yaitu pola tingkah laku yang diwujudkan dalam
bentuk membuat banyolan, suka marah, kasar dan meberontak.
3. Pola pasif konstruktif yaitu pola yang menunjukan kepada suatu bentuk
tingkah laku yang lamban dengan maksud supaya selalu dibantu dan mengharapkan perhatian.
4. Pola pasif deskruktif yaitu pola tingkah laku yang menunjuk kemalasan
sifat malas dan keras kepala. Menurut Majid 2009:115 terdapat empat tipe perilaku yang kurang baik
yaitu: ”1 perilaku untuk menarik perhatian, 2 perilaku untuk mencari kekuasaan, 3 perilaku untuk melampiaskan dendam, dan 4 perilaku yang
memperlihatkan ketidakmampuan”. Menurut Majid 2009:116 Murid-murid yang tidak menaikan statusnya
dengan cara yang dapat diterima oleh lingkungannya, biasanya akan mencari jalan lain, baik melalui tindakan untuk menarik perhatian yang aktif maupun yang
pasif, sebagai berikut: 1.
Bentuk mencari perhatian yang aktif bersifat merusak, misalnya bergaya sok, melawak, mengacau, menjadi anak nakal, anak yang terus bertanya
atau rewel. 2.
Bentuk pasif dalam mencari perhatian yang bersifat merusak misalnya, pemaksaan atau ingin mendapatkan perhatian orang lain dengan meminta
tolong terus.
Beberapa karakteristik perilaku siswa di atas akan menyebabkan iklim kelas tidak kondusif, dan menjadikan proses belajar menjadi tidak efektif.
Idealnya suatu proses kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan hubungan akademik yang akan membawa perubahan yang baik pada siswa.
Perilaku belajar efektif akan terwujud apabila siswa sadar akan tanggung jawab mereka sebagai siswa, sehingga mereka dapat membagi waktu mereka
dengan baik antara belajar dengan kegiatan diluar belajar Mulyati, 2013: 105. Lebih lanjut dijelaskan bahwa siswa yang tidak memiliki perilaku belajar efektif
pada umumnya malas belajar, tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, sering menunda-nunda pekerjaan atau tugas.
Berdasakan beberapa penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar efektif adalah segala bentuk perilaku belajar siswa selama
mengikuti kegiatan belajar mengajar yang mengarah kepada nilai-nilai yang positif, dimana perilaku-perilaku positif tersebut menjadi kebiasaan yang terus-
menerus dilakukan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar di kelas.
2.2.3.2 Karakteristik Perilaku Belajar Efektif dalam Format Klasikal