Analisis Pencapaian Sasaran Memaksimalkan Volume Produksi dan Keuntungan

6.1.2. Analisis Kendala Pemakaian Jam Kerja dan Bahan Baku

Target pemakaian jam kerja sebagai kendala dalam perencanaan produksi untuk 11 minggu kurang dari jumlah jam kerja tersedia, sehingga dapat dikatakan tujuan untuk memaksimalkan pemakaian jam kerja tercapai. Namun, untuk minggu 20-26 Maret 2015 terjadi kekurangan jam kerja sebesar 21 menit untuk bisa menghasilkan proses perencanaan produksi yang optimal, sehingga diperlukan jam kerja lembur. Hal ini disebabkan karena pada minggu tersebut terdapat hari libur sehingga ketersediaan jam kerja tidak mencukupi. Walaupun target penggunaan jam kerja tidak tercapai pada minggu 20-26 Maret 2015 tetapi sasaran keuntungan dan volume produksi melebihi target pada minggu tersebut. Target Pemakaian bahan baku sebagai kendala dalam perencanaan produksi untuk seluruh gandum berada dibawah batas maksimal sehingga dapat dikatakan tujuan untuk memaksimalkan penggunaan bahan baku sudah tercapai, namun penggunaan bahan baku belum optimal, dikarenakan masih banyaknya bahan baku yang tersisa yang akan menambah biaya simpan gandum yaitu biaya fumigasi gandum yang dilakukan sekali tiga bulan. Banyaknya bahan baku yang berlebih disebabkan karena proses pemesanan dan pembelian gandum yang harus diimpor dari luar negeri sehingga perusahaan lebih menyukai pembelian dalam jumlah banyak dan kemudian disimpan di dalam silo gandum walaupun harus mengeluarkan biaya fumigasi gandum sekali tiga bulan. Namun keadaan ini lebih menguntungkan daripada jika harus membeli gandum setiap akan melakukan produksi. Selain itu, proses produksi untuk pengolahan gandum menjadi tepung terigu yaitu proses cleaning membutuhkan waktu yang sangat lama untuk gandum yang bersifat keras proses cleaning mencapai 36 jam sehingga diperlukan jumlah gandum yang banyak sebagai persediaan untuk tahapan proses selanjutnya.

6.1.3. Analisis Variabel Deviasi

Hasil optimasi sasaran dan kendala diatas dapat dilihat melalui nilai dari variabel deviasional formulasi optimasi perencanaan produksi dengan goal programming yang menunjukkan tercapai atau tidaknya sasaran-sasaran yang ingin dicapai. Hasil optimasi dikatakan tercapai jika nilai variabel deviasional bernilai 0, dan tidak tercapai jika tidak bernilai nol. Hasil rekapitulasi dari variabel deviasional dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1 menunjukan bahwa hampir seluruh variabel deviasi bernilai 0, kecuali varibel deviasi d 1 + pada minggu 20-26 Maret 2015 bernilai 20,28. Variabel deviasi d 1 + merupakan variabel yang menunjukkan penyimpangan terhadap kelebihan jam kerja, oleh karena itu pada minggu 20-26 Maret 2015 terdapat kelebihan jam kerja sebesar 20, 28 menit sehingga perusahaan harus menambah jam kerja lembur untuk dapat memenuhi jam kerja yang kurang tersebut .