Tabel. 5.5 Komposisi Pemakaian Bahan Baku dalam 1 Ton Tepung Terigu
No Bahan Baku Satuan AFI
Hitam AFI
Orange AFI
Cokelat AFI
Biru AFI
Kuning AFI
Merah Armada
Biru Armada
Orange Armada
Merah
1 CWRS 13.5
kg 500
100 450
2 NS2
kg 300
3 APW
kg 200
250 650
350 350
250 4
APH 14 kg
650 5
RMW 11.5 kg
550 500
6 AH12
kg 200
650 7
ASW kg
150 150
300 300
8 UMW
kg 700
450 9
MMW kg
1000 Sumber : Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia
Persediaan bahan baku di silo gandum untuk satu minggu selalu berubah- ubah namun perubahan jumlah bahan baku antar minggu satu ke minggu lainnya
tidaklah jauh berbeda maka, diasumsikan persediaan bahan baku untuk satu minggu adalah tetap. Jumlah ketersediaan bahan baku di silo gandum dapat dilihat
pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6 Data Ketersediaan Bahan Baku Gandum Setiap Minggu No
Bahan Baku Satuan
Persediaan
1 CWRS 13.5
kg 2.264.319
2 NS2
kg 458.779
3 APW
kg 2.802.774
4 APH 14
kg 2.988.157
5 RMW 11.5
kg 2.447.449
6 AH12
kg 1.287.324
7 ASW
kg 1.912.732
8 UMW
kg 1.073.317
9 MMW
kg 1.972.230
Sumber: Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia
5.2. Pengolahan Data
5.2.1. Meramalkan Permintaan untuk Setiap Produk dari Juni 2014 sampai dengan Desember 2014
Penentuan jumlah permintaan produk untuk periode Januari 2015 sampai dengan Maret 2015 dilakukan melalui peramalan untuk setiap jenis tepung terigu.
Peramalan permintaan produk AFI hitam untuk periode Januari 2015 sampai dengan Maret 2015 dalam periode mingguan dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut. 1. Menentukan tujuan peramalan
Meramalkan permintaan produk bulan Januari-Maret 2015 2. Memilih item yang akan diramalkan
Item yang akan diramalkan yaitu permintaan produk dari Juni-Desesember 2014
3. Menentukan horizon peramalan Horizon peramalan yaitu peramalan jangka pendek dengan periode mingguan
sebanyak 30 periode atau 6 bulan. 4. Memilih model peramalan
Data permintaan produk AFI Hitam untuk periode Juni 2014- Desember 2014 terdapat 30 periode mingguan, data ini kemudian digambarkan pada diagram
pencar. Gambar diagram pencar untuk data permintaan produk tepung terigu AFI Hitam dapat dilihat pada Gambar. 5.1.
Gambar 5.1 Diagram Pencar Permintaan AFI Hitam Selama Juni 2014- Desember 2014
Dilihat dari pola data, data cendrung tidak stasioner, berfluktuasi, tidak membentuk pola musiman dan cendrung membentuk tren maka dipilih metode
double exponential smoothing. Untuk memilih metode terbaik dengan error terkecil maka dipilih metode double exponential smoothing satu parameter
Brown dan double exponential smoothing dua parameter Holt. 5. Mengumpulkan dan analisis data
a. Double Exponential Smoothing Satu Parameter Brown Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah perhitungan pemulusan
eksponensial tunggal. Pada saat t=1, nilai-nilai tersebut tidak tersedia. Jadi nilai-nilai ini menggunakan suatu nilai rata-rata dari beberapa nilai
pertama sebagai titik awal. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut : S
t
= α X
t
+ 1- α S
t-1
Untuk α=0,1 pada permintaan produk AFI Hitam maka dapat dihitung : Eksponensial tunggal periode ke-1 30 May – 5 Jun 2014 = 3225