Uraian Proses Produksi Proses Produksi
b. Gandum dibawa dengan menggunakan chain conveyor menuju hooper dan naik menggunakan bucket elevator untuk transmisi gandum ke silo.
c. Gandum masuk ke drum sieve untuk membersihkan impurities berupa batang gandum yang lebih besar, kulit gandum dan sampah-sampah yang
ada. d. Gandum turun menggunakan bucket elevator dan masuk ke magnet
separator untuk memisahkan gandum dari benda-benda logam. e. Gandum dibawa naik menggunakan bucket elevator untuk masuk ke silo.
Proses masuknya gandum dibagi dua yaitu gandum masuk ke silo besar atau ke silo kecil raw wheat bin, pemilihan tempat penyimpanan gandum
tergantung pada kapasitas silo dan kebutuhan produksi. i.
Gandum yang akan disimpan ke silo besar, akan dibawa menggunakan chain conveyor bertipe double sleeve dan apabila
gandum ingin digunakan, maka gandum akan di bawa ke vibro separator menggunakan chain conveyor dan bucket elevator untuk
memisahkan benda-benda yang memiliki diameter lebih besar 10-12 mm dan lebih kecil 3mm dari gandum, kemudian setelah itu
dibawa dengan chain conveyor dan gandum dimasukkan ke silo kecil raw wheat bin.
ii. Gandum yang akan disimpan ke silo kecil, akan dibawa naik
menggunakan bucket elevator untuk melalui black box untuk memisahkan gandum yang akan masuk ke silo kecil. Setelah itu
gandum dibawa ke vibro separator untuk memisahkan benda-benda
yang memiliki diameter lebih besar 10-12 mm dan lebih kecil 3mm dari gandum dan gandum akan masuk ke silo kecil raw
wheat bin. 3. Cleaning
Proses cleaning yaitu proses pemberihan gandum dan proses penambahan air pada gandum. Penambahan air dilakukan agar gandum mudah saat digiling.
Proses cleaning dibagi atas 3 yaitu first cleaning, second dampening, dan second cleaning. Lamanya proses cleaning tergantung dari jenis gandum.
Secara umum ada 3 jenis gandum yaitu soft, medium, dan hard. Setiap jenis gandum tersebut memiliki lama waktu pelembapan gandum moisturizing
times yang berbeda-beda. Waktu pelembapan untuk masing-masing gandum yaitu:
a. Soft SWW, ASW : 8-16 jam
b. Medium APW, RMW, MMW, UMW : 16-24 jam
c. Hard CWRS 13.5, NS2, AH13, AH2 : 24-26 jam
Proses cleaning adalah sebagai berikut. a. Gandum yang berada di silo kecil raw wheat bin dibawa naik ke atas
dengan menggunakan bucket elevator lalu ditimbang menggunakan scale. b. Gandum dibawa ke mesin combine cleaner untuk membersihkan gandum
dari impurities berupa sampah dan batu-batu berukuran kecil. c. Setelah itu gandum dibawa masuk ke mesin sortex untuk memisahkan
gandum dengan impurities yang mempunyai ukuran sama dengan gandum namun berbeda warna.
d. Setelah gandum dibawa ke mesin scourer untuk memisahkan gandum dari kulit gandum yang kotor.
e. Gandum dibawa ke mesin MYFC dan dilakukan proses penambahan air berdasarkan jenis gandum dan kemudian gandum akan masuk ke
tempering bin T301-T304 dan dilembabkan selama 70 dari waktu total pelembaban gandum. Proses ini disebut juaga dengan proses first cleaning.
f. Setelah dari tempering bin T301-T304, gandum akan dimasukkan kedalam tempering bin T305-T306 setelah dilakukan penambahan air sesuai kadar
air yang telah ditentukan dan dilembabkan selama 30 dari waktu total pelembaban gandum. Proses ini disebut juga dengan proses second
dampening. g. Setelah proses first cleaning dan proses secong dampening selesai maka
apabila kadar kelembaban gandum yang didapat masih belum sesuai standar maka dilakukan penambahan air sesuai dengan kadar air yang
kurang second cleaning h. Setelah kadar air yang didapat sesuai maka gandum siap untuk digiling
dan dibawa ke second bin B1T401 4. Milling
Proses milling adalah proses penggilingan gandum. Secara umum struktur gandum ditunjukkan pada Gambar 2.2. berikut.
Gambar 2.2 Struktur Gandum
Bran merupakan kulit luar gandum dan terdapat sebanyak 14,5 dari total keseluruhan gandum. Bran memiliki granulasi lebih besar dibanding pollard,
serta memiliki kandungan protein dan kadar serat tinggi sehingga baik dikonsumsi ternak besar. Endosperma merupakan bagian yang terbesar dari
biji gandum 80-83 yang banyak mengandung protein, pati, dan air. Pada proses penggilingan, bagian inilah yang akan diambil sebanyak-banyaknya
untuk diubah menjadi tepung terigu dengan tingkat kehalusan tertentu. Lembaga germ terdapat pada biji gandum sebesar 2,5-3. Dengan kapasitas
penggilingan gandum 370 tonhari, proses ekstraksi rata-rata dari penggilingan yang didapat yaitu sebesar 76. Proses milling di PT. Agri First Indonesia
adalah sebagai berikut. a. Gandum yang berada di T401 diukur dengan scale, setelah itu akan masuk
ke dalam mesin running of roller mill. b. Setelah itu gandum yang telah digiling, dibawa ke mesin plan sifter untuk
diayak sesuai dengan ukuran mikron, gandum yang telah menjadi tepung masuk ke bin tepung,
c. Gandum yang masih belum menjadi tepung akan dimasukkan ke dalam mesin running of roller mill untuk dihaluskan kembali atau ke purifier
untuk memisahkan gandum dari karakter semolina. Serbuk gandum yang masuk ke running of roller mill atau purifier tergantung ukuran serbuk
gandum yang telah diayak. Proses ini terus berlanjut hingga didapat ektraksi gandum yang sesuai dan jika tidak didapat lagi maka serbuk
tersebut merupakan bran dan pollard dan bukan tepung terigu. d. Tepung yang didapat dari proses di atas akan dimasukkan ke dalam bin
tepung yang berjumlah 14 bin, 9 bin besar dengan kapasitas 100 ton, 1 bin sedang dengan kapasitas 75 ton, dan bin kecil sebanyak 4 dengan kapasitas
25 ton. 5. Mixing
Proses mixing adalah proses pencampuran tepung-tepung yang telah digiling sehingga menghasilkan kadar tertentu dan kandungan protein tertentu. Sebagai
contoh, untuk menghasilkan AFI Hitam maka formulasi yang diperlukan yaitu tepung CWRS 50, NS2 30, dan APW 20. Proses mixing dilakukan
sesuai dengan produk apa yang akan diproduksi dan berdasarkan data dari bagian QC dan RD, maka tepung akan dicampur sesuai dengan persentasi
yang telah ditetapkan. Komposisi produk tepung terigu PT. Agri First Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Komposisi Produk Tepung Terigu PT. Agri First Indonesia Produk
Jenis Gandum Komposisi
AFI Emas CWRS 13.5
50 NS2
50 AFI hitam
APW 20
CWRS 13.5 50
NS2 30
AFI Orange APH14
65 APW
25 CWRS
10 AFI Cokelat
CWRS 45
RMW 11.5 55
AFI Biru AH12
20 APW
65 ASW
15 AFI Kuning
AH12 65
APW 35
AFI merah APW
35 ASW
15 RMW 11.5
50 Armada Orange
APW 25
ASW 30
UMW 45
Armada Biru ASW
30 UMW
70 Armada Merah
MMW 100
Sumber : Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia
Proses mixing di PT. Agri First Indonesia adalah sebagai berikut. a. Tepung yang berada di bin tepung ditimbang dengan menggunakan scale
sesuai dengan persentase untuk produk yang diinginkan lalu di masukkan ketempat penampung sementara
b. Fortitech dan premix tepung yang berada di bin penyimpanan ditimbang menggunakan scale sesuai dengan kebutuhan setelah itu dimasukkan
ketempat penampung sementara yang telah berisisi tepung.
c. Campuran tepung dimasukkan kedalam mesin mixer dumperer dan dicampur selam 90-150 detik tergantung jenis produk.
d. Setelah itu tepung ditiup dengan menggunakan compressor dan dibawa naik ke power in of filter untuk diaspirasi
e. Setelah itu tepung diayak menggunakan sifter tepung f. Setelah itu tepung dimasukkan ke packing bin.
6. Packing Proses packing produk tepung terigu di PT. Agri First Indonesia terbagi dua,
yaitu packing single spot dan packing carrousel. Perbedaan jenis packing ini disebabkan karena mesin pengisi karung yang yang jumlahnya berbeda, untuk
single spot mesin pengisi dengan jumlah spot pengisian satu unit dan untuk carrousel spot pengisian berjumlah enam dengan masing-masing jenis mesin
packing memiliki satu mesin jahit karung benang. Proses packing tepung terigu di PT. Agri First Indonesia yaitu:
a. Karung dan benang diambil dari gudang penyimpanan. Karung yang diambil berdasarkan jenis produk yang akan dipacking, kemudian benang
dipasang pada mesin jahit karung. b. Kemudian karung diletakkan pada mesin pengisi tepung, lalu karung akan
diisi tepung secara otomatis sesuai takaran yang telah ditetapkan. c. Kemudian, karung yang telah berisi tepung dijahit menggunakan mesin
jahit karung.
d. Setelah itu produk tepung akan diberi tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa pada sisi samping karung dengan menggunakan mesin cetak
tanggal pada karung. e.
Produk tepung terigu disusun pada pallet dan ditempatkan ke gudang penyimpanan produk jadi dengan menggunakan forklift.