seksi-seksi yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan fungsi masing-masing unit dalam organisasi tersebut.
Struktur organisasi PT. Agri First Indonesia ditunjukkan pada Gambar 2.1.
TOP MANAGEMENT President Commisioner
TOP MANAGEMENT Commisioner
TOP MANAGEMENT President Director
TOP MANAGEMENT Director
WHEAT PROCUREMENT Comitte
RISK MANAGEMENT Comitte
TOP MANAGEMENT General Management
ISO M. Representative
TOP MANAGEMENT Secretary
PRODUCTION DEPT. Manager
QC RND DEPT. Manager
HR DEPT. Manager
WAREHOUSE DEPT. Supervisor
INTERNAL AUDITOR Head
F A DEPT. Manager
IT DEPT. Supervisor
MAINTENANCE DEPT. Manager
MARKETING DEPT. Manager
PROCUREMENT Supervisor
LOGISTIC Head
Sumber: PT. Agri First Indonesia
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Agri First Indonesia
2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari setiap pekerjaan pada PT. Agri First Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.5.3.1.Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja PT. Agri First Indonesia sebanyak 219 orang pegawai tetap dengan perincian dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Jumlah Tenaga Kerja PT. Agri First Indonesia Divisi
Jumlah Pekerja
General Manager 1
Finance Accounting 8
Human Resourcing 13
Information and Technology 5
Marketing 35
Procurement 3
Logistik 6
Personal Asisstant 5
ISO 2
Intern Audit 4
Quality Control and Research Development
23 Maintainance
21 Produksi
64 Warehouse
29
Jumlah 219
Sumber: PT. Agri First Indonesia
2.5.3.2.Jam Kerja
Jam kerja pada PT. Agri First Indonesia dibagi atas pekerja yang bekerja secara general dan pekerja yang bekerja secara shift. Pengaturan jam kerja normal
untuk karyawan dapat dilihat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4.
1. Bagian Administrasi
Tabel 2.3 Jam Kerja Karyawan Bagian Administrasi Hari
Jam
Senin-Jum’at Pukul 08.30-12-00 : Waktu Kerja
Pukul 12.00-13.00 : Waktu Istirahat Pukul 13.00-17.00 : Waktu Kerja
Sabtu Pukul 08.30-12-00 : Waktu Kerja
Sumber : PT. Agri First Indonesia
2. Karyawan Bagian Produksi Per shift
Tabel 2.4 Jam Kerja Karyawan Bagian Produksi Hari
Jam
Senin-Jumat Shift I : 07.00-15.00 WIB
Shift II : 15.00-23.00 WIB Shift III : 23.00-07.00 WIB
Sabtu Shift I : 07.00-12.00 WIB
Shift II : 12.00-17.00 WIB Shift III : 17.00-22.00 WIB
Sumber : PT. Agri First Indonesia
2.5.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Pengupahan pada perusahaan ini terdiri dari: 1. Upah pokok
2. Tunjangan jabatan 3. Tunjangan transpor, makan dan lain-lain
Penetapan upah pada dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian, kecakapan, prestasi kerja dari karyawan yang bersangkutan, pajak atas upah
menjadi tanggungan karyawan.. Fasilitas yang diberikan perusahaan berupa:
1. Jaminan kesehatan, kecelakaan, hari tua dan kematian dengan memberikan BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan dan asuransi kesehatan.
2. Perusahaan menyadiakan prasarana yaitu kantin dan rumah ibadah. 3. Perusahaan juga memberikan cuti tahunan sebanyak 12 hari kerja per tahun
kepada karyawannya.
2.6. Proses Produksi
2.6.1. Bahan yang Digunakan
2.6.1.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik
maupun kimiawi dalam proses produksi sampai dihasilkannya barang jadi. Bahan baku yang digunakan oleh PT. Agri First Indonesia yaitu gandum Triticum
aestivum L.. Gandum yang digunakan diimpor dari berbagai negara penghasil gandum. Jenis gandum yang digunakan PT. Agri First Indonesia dan negara
asalnya dapat dilihat Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Jenis Gandum yang Digunakan di PT. Agri First Indonesia Negara
Jenis Gandum Nama Gandum
Australia Keras Hard
Wheat Australian Prime Hard APH
Australian Hard AH Medium Wheat
Australian Premium White APW Soft Wheat
Australian Soft WheatASW
Amerika Hard Wheat
New South Dakota Spring Wheat NS2
Canada
Hard wheat Canada Western Red Spring CWRS
Ukraina Medium Wheat
Ukraina Medium Wheat UMW
Maldova Medium Wheat
Maldova Medium Wheat MMW
Rusia
Medium Wheat Russian Medium Wheat RMW
Sumber : Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia
2.6.1.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pasa prosesproduk untuk meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Bahan tambahan yang
digunakan adalah: 1. Vitamin Mineral ditambahkan sebagai sumber vitamin mineral tambahan
pada tepung terigu yang dihasilkan. Vitamin mineral yang ditambahkan pada produk tepung terigu PT. Agri First Indonesia adalah fortitech dan premix.
Fortitech yang ditambahkan pada tepung sekitar 150 – 160 ppm. Vitamin mineral mempunyai komposisi antara lain asam folat, vitamin B1, zat besi,
dan seng. 2. Karung Woven bag
Karung digunakan sebagai tempat untuk mengemas produk tepung terigu sehingga siap untuk dipasarkan. Karung yang digunakan adalah karung plastik
dengan kapasitas 25 kg dan 50 kg. 3. Benang
Benang digunakan untuk menjahit karung yang telah diisi tepung pada proses packing.
2.6.1.3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk membantu mempermudah proses produksi, tetapi tidak nampak di bagian akhir produk.
Bahan penolong yang digunakan berupa air yang digunakan pada proses cleaning dan berasal dari sumur bor dan telah dimurnikan sehingga bersih dari logam.
2.6.2. Uraian Proses Produksi
Proses produksi pengolahan gandum hingga menjadi tepung terigu secara umum terdiri atas beberapa tahap yaitu pre cleaning, intake, cleaning, milling, dan
mixing and packing. Uraian proses pembuatan tepung terigu pada PT. Agri First Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Penerimaan Bahan Baku Pre Cleaning Bahan baku di container masuk melalui pos penerimaan pabrik. Bahan baku
ditimbang untuk mengetahui kuantitas dan menyesuaikan data dengan bill of leading. Setelah itu dilakukan pengecakan kualitas oleh bagian QC RD. jika
sesuai dengan standar kualitas gandum yang telah ditatapkan maka gandum akan masuk ke proses intake.
2. Intake Proses intake adalah proses untuk memindahkan gandum dari container ke
silo gandum. Gandum yang diterima bervariasi tergantung negara penghasil gandum tersebut. Jenis gandum di PT. Agri First Indonesia adalah AHW
AH12, RMW 11.5, UMW 11.5, CWRS, APH, MMW, ASW, APW 10.5, dan NS2,. Satu hal yang perlu diketahui adalah antara gandum yang satu dengan
gandum yang lain tidak boleh dicampur Karena gandum memiliki perbedaan protein, harga, dan produk yang akan dihasilkan. Urutan intake adalah sebagai
berikut. a. Kontainer berisi gandum akan bergerak ke atas hidrolik dan kemudian isi
kontainer dibuka dan kontainer diangkat menggunakan hidrolik hingga isi kontainer kosong dan jatuh pada pit spreading
b. Gandum dibawa dengan menggunakan chain conveyor menuju hooper dan naik menggunakan bucket elevator untuk transmisi gandum ke silo.
c. Gandum masuk ke drum sieve untuk membersihkan impurities berupa batang gandum yang lebih besar, kulit gandum dan sampah-sampah yang
ada. d. Gandum turun menggunakan bucket elevator dan masuk ke magnet
separator untuk memisahkan gandum dari benda-benda logam. e. Gandum dibawa naik menggunakan bucket elevator untuk masuk ke silo.
Proses masuknya gandum dibagi dua yaitu gandum masuk ke silo besar atau ke silo kecil raw wheat bin, pemilihan tempat penyimpanan gandum
tergantung pada kapasitas silo dan kebutuhan produksi. i.
Gandum yang akan disimpan ke silo besar, akan dibawa menggunakan chain conveyor bertipe double sleeve dan apabila
gandum ingin digunakan, maka gandum akan di bawa ke vibro separator menggunakan chain conveyor dan bucket elevator untuk
memisahkan benda-benda yang memiliki diameter lebih besar 10-12 mm dan lebih kecil 3mm dari gandum, kemudian setelah itu
dibawa dengan chain conveyor dan gandum dimasukkan ke silo kecil raw wheat bin.
ii. Gandum yang akan disimpan ke silo kecil, akan dibawa naik
menggunakan bucket elevator untuk melalui black box untuk memisahkan gandum yang akan masuk ke silo kecil. Setelah itu
gandum dibawa ke vibro separator untuk memisahkan benda-benda
yang memiliki diameter lebih besar 10-12 mm dan lebih kecil 3mm dari gandum dan gandum akan masuk ke silo kecil raw
wheat bin. 3. Cleaning
Proses cleaning yaitu proses pemberihan gandum dan proses penambahan air pada gandum. Penambahan air dilakukan agar gandum mudah saat digiling.
Proses cleaning dibagi atas 3 yaitu first cleaning, second dampening, dan second cleaning. Lamanya proses cleaning tergantung dari jenis gandum.
Secara umum ada 3 jenis gandum yaitu soft, medium, dan hard. Setiap jenis gandum tersebut memiliki lama waktu pelembapan gandum moisturizing
times yang berbeda-beda. Waktu pelembapan untuk masing-masing gandum yaitu:
a. Soft SWW, ASW : 8-16 jam
b. Medium APW, RMW, MMW, UMW : 16-24 jam
c. Hard CWRS 13.5, NS2, AH13, AH2 : 24-26 jam
Proses cleaning adalah sebagai berikut. a. Gandum yang berada di silo kecil raw wheat bin dibawa naik ke atas
dengan menggunakan bucket elevator lalu ditimbang menggunakan scale. b. Gandum dibawa ke mesin combine cleaner untuk membersihkan gandum
dari impurities berupa sampah dan batu-batu berukuran kecil. c. Setelah itu gandum dibawa masuk ke mesin sortex untuk memisahkan
gandum dengan impurities yang mempunyai ukuran sama dengan gandum namun berbeda warna.
d. Setelah gandum dibawa ke mesin scourer untuk memisahkan gandum dari kulit gandum yang kotor.
e. Gandum dibawa ke mesin MYFC dan dilakukan proses penambahan air berdasarkan jenis gandum dan kemudian gandum akan masuk ke
tempering bin T301-T304 dan dilembabkan selama 70 dari waktu total pelembaban gandum. Proses ini disebut juaga dengan proses first cleaning.
f. Setelah dari tempering bin T301-T304, gandum akan dimasukkan kedalam tempering bin T305-T306 setelah dilakukan penambahan air sesuai kadar
air yang telah ditentukan dan dilembabkan selama 30 dari waktu total pelembaban gandum. Proses ini disebut juga dengan proses second
dampening. g. Setelah proses first cleaning dan proses secong dampening selesai maka
apabila kadar kelembaban gandum yang didapat masih belum sesuai standar maka dilakukan penambahan air sesuai dengan kadar air yang
kurang second cleaning h. Setelah kadar air yang didapat sesuai maka gandum siap untuk digiling
dan dibawa ke second bin B1T401 4. Milling
Proses milling adalah proses penggilingan gandum. Secara umum struktur gandum ditunjukkan pada Gambar 2.2. berikut.
Gambar 2.2 Struktur Gandum
Bran merupakan kulit luar gandum dan terdapat sebanyak 14,5 dari total keseluruhan gandum. Bran memiliki granulasi lebih besar dibanding pollard,
serta memiliki kandungan protein dan kadar serat tinggi sehingga baik dikonsumsi ternak besar. Endosperma merupakan bagian yang terbesar dari
biji gandum 80-83 yang banyak mengandung protein, pati, dan air. Pada proses penggilingan, bagian inilah yang akan diambil sebanyak-banyaknya
untuk diubah menjadi tepung terigu dengan tingkat kehalusan tertentu. Lembaga germ terdapat pada biji gandum sebesar 2,5-3. Dengan kapasitas
penggilingan gandum 370 tonhari, proses ekstraksi rata-rata dari penggilingan yang didapat yaitu sebesar 76. Proses milling di PT. Agri First Indonesia
adalah sebagai berikut. a. Gandum yang berada di T401 diukur dengan scale, setelah itu akan masuk
ke dalam mesin running of roller mill. b. Setelah itu gandum yang telah digiling, dibawa ke mesin plan sifter untuk
diayak sesuai dengan ukuran mikron, gandum yang telah menjadi tepung masuk ke bin tepung,
c. Gandum yang masih belum menjadi tepung akan dimasukkan ke dalam mesin running of roller mill untuk dihaluskan kembali atau ke purifier
untuk memisahkan gandum dari karakter semolina. Serbuk gandum yang masuk ke running of roller mill atau purifier tergantung ukuran serbuk
gandum yang telah diayak. Proses ini terus berlanjut hingga didapat ektraksi gandum yang sesuai dan jika tidak didapat lagi maka serbuk
tersebut merupakan bran dan pollard dan bukan tepung terigu. d. Tepung yang didapat dari proses di atas akan dimasukkan ke dalam bin
tepung yang berjumlah 14 bin, 9 bin besar dengan kapasitas 100 ton, 1 bin sedang dengan kapasitas 75 ton, dan bin kecil sebanyak 4 dengan kapasitas
25 ton. 5. Mixing
Proses mixing adalah proses pencampuran tepung-tepung yang telah digiling sehingga menghasilkan kadar tertentu dan kandungan protein tertentu. Sebagai
contoh, untuk menghasilkan AFI Hitam maka formulasi yang diperlukan yaitu tepung CWRS 50, NS2 30, dan APW 20. Proses mixing dilakukan
sesuai dengan produk apa yang akan diproduksi dan berdasarkan data dari bagian QC dan RD, maka tepung akan dicampur sesuai dengan persentasi
yang telah ditetapkan. Komposisi produk tepung terigu PT. Agri First Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Komposisi Produk Tepung Terigu PT. Agri First Indonesia Produk
Jenis Gandum Komposisi
AFI Emas CWRS 13.5
50 NS2
50 AFI hitam
APW 20
CWRS 13.5 50
NS2 30
AFI Orange APH14
65 APW
25 CWRS
10 AFI Cokelat
CWRS 45
RMW 11.5 55
AFI Biru AH12
20 APW
65 ASW
15 AFI Kuning
AH12 65
APW 35
AFI merah APW
35 ASW
15 RMW 11.5
50 Armada Orange
APW 25
ASW 30
UMW 45
Armada Biru ASW
30 UMW
70 Armada Merah
MMW 100
Sumber : Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia
Proses mixing di PT. Agri First Indonesia adalah sebagai berikut. a. Tepung yang berada di bin tepung ditimbang dengan menggunakan scale
sesuai dengan persentase untuk produk yang diinginkan lalu di masukkan ketempat penampung sementara
b. Fortitech dan premix tepung yang berada di bin penyimpanan ditimbang menggunakan scale sesuai dengan kebutuhan setelah itu dimasukkan
ketempat penampung sementara yang telah berisisi tepung.
c. Campuran tepung dimasukkan kedalam mesin mixer dumperer dan dicampur selam 90-150 detik tergantung jenis produk.
d. Setelah itu tepung ditiup dengan menggunakan compressor dan dibawa naik ke power in of filter untuk diaspirasi
e. Setelah itu tepung diayak menggunakan sifter tepung f. Setelah itu tepung dimasukkan ke packing bin.
6. Packing Proses packing produk tepung terigu di PT. Agri First Indonesia terbagi dua,
yaitu packing single spot dan packing carrousel. Perbedaan jenis packing ini disebabkan karena mesin pengisi karung yang yang jumlahnya berbeda, untuk
single spot mesin pengisi dengan jumlah spot pengisian satu unit dan untuk carrousel spot pengisian berjumlah enam dengan masing-masing jenis mesin
packing memiliki satu mesin jahit karung benang. Proses packing tepung terigu di PT. Agri First Indonesia yaitu:
a. Karung dan benang diambil dari gudang penyimpanan. Karung yang diambil berdasarkan jenis produk yang akan dipacking, kemudian benang
dipasang pada mesin jahit karung. b. Kemudian karung diletakkan pada mesin pengisi tepung, lalu karung akan
diisi tepung secara otomatis sesuai takaran yang telah ditetapkan. c. Kemudian, karung yang telah berisi tepung dijahit menggunakan mesin
jahit karung.
d. Setelah itu produk tepung akan diberi tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa pada sisi samping karung dengan menggunakan mesin cetak
tanggal pada karung. e.
Produk tepung terigu disusun pada pallet dan ditempatkan ke gudang penyimpanan produk jadi dengan menggunakan forklift.
2.7. Mesin dan Peralatan
Mesin produksi adalah mesin yang digunakan dan secara langsung terlibat dalam proses produksi dari bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi.
PT. Agri First Indonesia menggunakan mesin dari perusahaan manufaktur mesin tepung terigu terkemuka, Buhler. Mesin yang digunakan PT. Agri First Indonesia
untuk proses produksi dikendalikan oleh Programmable Logic Control PLC dan operator melakukan proses monitoring melalui PC personal computer.
Mesin-mesin produksi yang digunakan oleh PT. Agri First Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia
Nama Proses
Nama Mesin Peralatan Nomor Mesin
Peralatan Fungsi
Pre Cleaning
Weighting bridge MUGI E1205
Penimbangan gandum di kontainer truck Intake pit
Penerimaan gandum dari kontainer
Intake Hidrolic Tippler
Pembongkaran gandum dari kontainer Kontainer
Tempat penyimpanan gandum Big Screening
Memisahkan impurities awal yang besar Chain conveyor
Alat pemindahan gandum secara horizontal Bucket elevator
Alat pemindahan gandum secara vertikal dengan menggunakan mangkok sebagai alat
pemindah gandum
Cleaning Hopper
Tempat penampungan gandum sementara sebelum proses selanjutnya
Drum Sieve A1004
Membersihkan gandum dari sampah dan batang gandum yang berukuran besar
Magnet separator A1006-KCL 01
Menangkap logam yang terdapat pada gandum Wheat Silo
Silo 101, 102, 104, 105,
106,108, 109, 110
Tempat penyimpanan gandum yang berukuran besar
Vibro Separator A1112
Memisahkan material berdasarkan ukuran Raw wheat bin steel
silo R201, R202,
R203, R204, R207, R208,
R209, R210 Tempat penyimpanan gandum
Automatic Flow Balancer
MZAH-15 Mengatur kapasitas aliran gandum berdasarkan
volume Screw Conveyor, Bucket
Elevator AHKA-50
SC, AHGL- 250
Alat transfer gandum Scale
Scale Tubex MWBL-120
A-2022 Menimbang berat gandum
Magnet separator Magnet
Apparatus MMUA-30 A-
2023 Menangkap logam yang terdapat pada gandum
Combi Cleaner MTKB-120120
2024 Membersihkan gandum dari partikel berupa
batu, jagung, plastik, dan batang gandum Monocromatic Optical
Sorting Machine Sortex SORTEX-Z+2M
Memisahkan gandum dari partikel lain berdasarkan warna
Horizontal Scourer SCOURER
MHXS 4580 A2037
Membersihkan gandum dari kotoran yang masih melekat pada gandum dengan cara
menggosok gandum pada permukaan ayakan Aspiration Channel
MVSG-100 A- 2038
Menghisap debu yang terdapat pada gandum Sumber : Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia
Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia Lanjutan
Nama Proses
Nama Mesin Peralatan Nomor Mesin
Peralatan Fungsi
Cleaning
Mouisture Measuring Device
MYFC A- 2039
Mengukur tingkat moisture gandum Dampener Turbonizer
DAMPENER MOZF-1000
A2042 Mencampurkan sejumlah air ke dalam gandum
untuk proses first cleaning Tempering Bin
BIN T-301, T- 302, T-303- T-
304 Bin pengkondisian gandum yang telah diberi air
selama waktu tertentu first dampening Dampener
MOZF-315 A2070
Mencampurkan sejumlah air ke dalam gandum untuk proses second dampening
Tempering Bin BIN T-305, BIN
T-306 Bin pengkondisian gandum II second
dampening Scourer
SCOURER MHXS 4580
A2086 Mematikan kutu dan menghaluskan gandum
agar tidak ada serat Aspiration Channel
MVSG-100 A- 2087
Menghisap kotoran ringan seperti debu, batang, dan kulit gandum yang masih tertinggal
Bin B1 KIE-3015
4041 Tempat penyimpanan gandum yang akan
digiling
Milling Automatic Hopper Scale
SCALE MWBL- 120 A-4002
Penimbangan gandum yang akan digiling Magnet Apparatus
Magnet MMUA-30 A-
4003 Penangkapan logam yang terdapat di gandum
Eight Break Roll Mill Roll MDDQ
1250250 Memecahkan gandum dan memisahkan dari
bran untuk melepaskan endosperm dalam bentuk semolina dan middling
Plan sifter MPAP-826
NOVA Mengayak tepung berdasarkan ukuran mikron
Purifier MQRF-46200
Memurnikan hasil dan memisahkan semolina dari tepung
Impact Bran Finisher MKLA-45110
Mengambil sisa endosperm yang masih ada pada lapisan permukaan bran
Reduction Roll Roll MDDP
1250250 Mereduksi middling menjadi tepung
Impact Detacher MJZF 51-11-
3000 Membunuh telur kutu yang terdapat pada
tepung Plan Sifter
MPAP-826 Pengayakan tepung dan membagi menjadi Flour
1 dan Flour 2 Screw Conveyor F1
SC AHAS 250 Memindahkan Flour 1 dengan menggunakan
screw Screw Conveyor F2
SC AHAS 200 Memindahkan Flour 2 dengan menggunakan
screw Sumber : Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia
Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia Lanjutan
Nama Proses
Nama Mesin Peralatan Nomor Mesin
Peralatan Fungsi
Cleaning Scourer
SCOURER MHXS 4580
A2086 Mematikan kutu dan menghaluskan gandum
agar tidak ada serat Aspiration Channel
MVSG-100 A- 2087
Menghisap kotoran ringan seperti debu, batang, dan kulit gandum yang masih
tertinggal Bin B1
KIE-3015 4041 Tempat penyimpanan gandum yang akan
digiling
Milling Automatic Hopper Scale
SCALE MWBL- 120 A-4002
Penimbangan gandum yang akan digiling Magnet Apparatus
Magnet MMUA- 30 A-4003
Penangkapan logam yang terdapat di gandum Eight Break Roll Mill
Roll MDDQ 1250250
Memecahkan gandum dan memisahkan dari bran untuk melepaskan endosperm dalam
bentuk semolina dan middling Plan sifter
MPAP-826 NOVA
Mengayak tepung berdasarkan ukuran mikron Purifier
MQRF-46200 Memurnikan hasil dan memisahkan semolina
dari tepung Impact Bran Finisher
MKLA-45110 Mengambil sisa endosperm yang masih ada
pada lapisan permukaan bran Reduction Roll
Roll MDDP 1250250
Mereduksi middling menjadi tepung Impact Detacher
MJZF 51-11- 3000
Membunuh telur kutu yang terdapat pada tepung
Plan Sifter MPAP-826
Pengayakan tepung dan membagi menjadi Flour 1 dan Flour 2
Screw Conveyor F1 SC AHAS 250
Memindahkan Flour 1 dengan menggunakan screw
Screw Conveyor F2 SC AHAS 200
Memindahkan Flour 2 dengan menggunakan screw
Control Sifter Double Sifter
MPAQ-209 Mengayak tepung F1
Control Sifter Single Sifter
MPAR-10 Mengayak tepung F2
Scale F1 MWBL 120
Menimbang tepung F1 Scale F2
MWBL 60 Menimbang tepung F2
Magnet F1 MMUD-20
Menangkap logam yang terdapat pada tepung F1
Magnet F2 MMUD-12
Menangkap logam yang terdapat pada tepung F2
Hopper F1 KIE3015
Penampungan sementara F1 Sumber : Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia
Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia Lanjutan
Nama Proses
Nama Mesin Peralatan Nomor Mesin
Peralatan Fungsi
Mixing Hopper F2
KIE3015 Penampungan sementara F2
Impact Detacher F1 MJZG-51D
Membunuh telur kutu pada tepung F1 Impact Detacher F2
MJZG-43D Membunuh telur kutu pada tepung F1
Flour Silo F1 Flour Silo 501
sd 511 Penyimpanan tepung F1
Flour Silo F2 Flour Silo 511
sd 514 Penyimpanan tepung F2
Start up Bin FTC-262
Penampungan tepung yang belum masuk spesifikasi
Scale MEAF-DMST
A5048 Penimbangan tepung
Micro Feeder dosing MWBU 20
A5046 Penimbangan bahan tambahan vitamin
Mixer AHML-2000
A5049 Pencampuran tepung sesuai dengan grist
Hopper Below Mixer AFML A5050
Penampungan sementara tepung yang telah dicampur
Spout Magnet MMUD- 20
MMUJ 7532 A5053
Penangkapan serbuk besi logam yang terdapat pada tepung
Hopper Mixing Line KIE-3015 A-
5054 Penampungan sementara tepung
Impact Detacher MJZG-62D-
75KW Membunuh telur kutu pada tepung
Rotary Distributor MAYV-4
A5083 Mengarahkan produk untuk masuk ke packing
bin single spot atau carousel Plan sifter
MPAP-424 A5084
Mengayak tepung dan memisahkan karakter yang tidak sesuai
Magnet MMUD-20 A-
5085 Penangkapan serbuk besi logam yang
terdapat pada tepung Flour bin packing single
spot Flour silo 515
Bin penampungan tepung yang akan di- packing di single spot
Flour bin packing Carousel
Flour silo 516 Bin penampungan tepung yang akan di-
packing di Carousel Scale single spot
MWBL- 1205092
Penimbangan produk di single spot
Packing Scale carousel
MSDB-80 D 5102
Penimbangan produk di Carousel Baging single spot
MWPE Pengisian tepung ke karung di single spot
dengan 1 titik karung Baging Carousel
MWPM Pengisian tepung ke karung di carousel
dengan 6 titik karung Bag Closing Machine
Bafang SZ-4 Penjahitan karung yang telah diisi tepung
Sumber : Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia
Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia Lanjutan
Nama Proses
Nama Mesin Peralatan Nomor Mesin
Peralatan Fungsi
Packing Ink Zet Coding Machine
Video Zet 1510 Pemberian kode produksi pada kemasan
tepung Pallet
Tempat untuk menyusun produk sesuai jumlah yang ditetapkan
Forklift Forklift 1,2,3
Alat material handling produk Sumber : Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia
Proses pengolahan tepung terigu di PT. Agri First Indonesia ini memerlukan beberapa bin tempat penyimpanan yang digunakan untuk
penyimpanan gandum dan tepung. Jenis-jenis bin yang terdapat di PT. Agri First Indonesia dan kapasitas penyimpanannya ditunjukkan pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8 Jenis-jenis Silo Bin di PT. Agri First Indonesia
No Nama Silo Bin
Nomor Silo Bin Kapasitas
Penyimpanan tiap Silo ton
Fungsi
1 Big Silo Silo besar
Silo 101, 102, 104, 105, 106, 108, 109, 110
4.000 Tempat penyimpanan gandum
2 Raw wheat bin
silo kecil R201, R202, R203, R204,
R207, R208, R209, R210 370
Tempat penyimpanan gandum yang akan diproses
3 Tempering bin I
T301, T302, T303, T304 100
Tempat untuk conditioning I 4
Tempering bin II T305, T306
100 Tempat untuk conditioning II
5 Bin B1
T401 5
Tempat penyimpanan sementara gandum yang akan digiling
6 Start up bin
F403 10
Tempat menampung produk yang belum masuk spesifikasi
7 Flour Bin
F501, F502, F503, F504, F505, F506, F507, F508,
F509 100
Tempat penyimpanan tepung yang telah digiling
F510 75
F511, F512, F513, F514 25
8 Packing Bin
P515, P516 40
Tempat penyimpanan tepung yang siap untuk dikemas
9 Impurities Bin
S402 25
Tempat penampungan sampah gandum
10 Tempat vitamin
D030, D031, D032 20
Tempat premix, fortitech, dan KP
11 Bran bin
B517 Tempat penampungan bran
sebelum dikemas Sumber : Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia
2.8. Utilitas
Utilitas merupakan unit pembantu produksi yang tidak terlibat secara langsung terhadap bahan baku, tetapi penunjang proses agar produksi dapat
berjalan lancar. Utilitas yang terdapat pada PT Agri First Indonesia yaitu :
1. Energi listrik kapasitas terpasang sebesar 1040 KVA yang diperoleh dari PLN.
2. Tangki air sebayak 8 unit yang diapat dari sumur bor dan telah lebih dahulu melalui proses pemurnian untuk menunjang kegiatan proses produksi dan
kebutuhan karyawan. 3. Genset sebanyak 2 unit dengan daya sebesar masing-masing sebesar 1500
kVa yang menggunakan solar sebagai bahan bakarnya.
2.9. Safety and Fire Protection
Safety and Fire Protection pada PT. Agri First Indonesia telah didukung dengan kegiatan keselamatan kerja yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri
APD seperti seragam, topihelm, sepatu pengaman, ear phone, ear plug, dan masker dan untuk mengatasi bahaya kebakaran perusahaan juga dilengkapi
dengan menggunakan alat pemadam api protector.
2.10. Limbah
Limbah yang dihasilkan oleh PT. Agri First Indonesia dalam proses produksinya relatif kecil karena residu dari proses masih dapat dijual menjadi
makanan ternak yaitu bran dan pollard.
Limbah lainnya adalah berupa limbah asap yang dihasilkan dari proses pembakaran solar di mesin genset ketika arus listrik yang digunakan dari PLN
terputus.