Metode Pemecahan Masalah Goal Programming

diinginkan tercapai dengan cara menggeser fungsi atau garis yang dibentuk oleh variabel deviasional terhadap daerah yang memenuhi kendala 2. Metode Algoritma Simpleks Algoritma simpleks digunakan untuk menyelesaikan masalah Linier Goal Multi Objectives Programming dengan menggunakan variabel keputusan yang lebih dari dua. Langkah-langkah penyelesaian Goal Programming dengan metode algoritma simpleks adalah: a. Membentuk tabel simpleks awal b. Pilih kolom kunci dimana C j -Z j memiliki nilai negatif terbesar. Kolom kunci ini disebut kolom pivot c. Pilih baris yang berpedoman pada biaij dengan rasio terkecil dimana bi adalah nilai sisi kanan dari setiap persamaan. Baris kunci ini disebut baris pivot. d. Mencari sistem kanonikal yaitu sistem dimana nilai elemen pivot bernilai 1 dan elemen lain bernilai nol dengan cara mengalikan baris pivot dengan -1 lalu menambahkannya dengan semua elemen dibaris pertama. Dengan demikian diperoleh tabel simpleks iterasi I. e. Pemeriksaan optimalitas, yaitu melihat apakah solusi sudah layak atau tidak. Solusi dikatakan layak bila variabel adalah positif atau nol. =5. 3. Penyelesaian model Goal Programming menggunakan software Lindo. Lindo singkatan dari linier interactive discrete optimazer, adalah sebuah program yang dirancang untuk menyelesaikan kasus-kasus pemrograman linier. Sebuah kasus harus diubah dahulu ke dalam sebuah model matematis pemrograman linier yang menggunakan format tertentu agar bisa diolah oleh program lindo. a. Input Lindo Program ini menghendaki input sebuah program matematikan dengan struktur tertentu. b. Output Lindo Setelah data dimasukkan, segera perintahkan program untuk mengolah data tersebut melalui fasilitas perintah GO. Sesaat kemudian program menayangkan hasil olahannya. Output atau hasil olahan program Lindo pada dasarnya bisa dipisahkan menjadi dua bagian,yaitu: 1. Optimal Solution atau penyelesaian optimal 2. Sensitivity Analysis atau analisis sensitivitas Hasil olahan Lindo memuat 5 macam informasi yaitu 1. Nilai fungsi tujuan dibawah label Objective Function Value Informasi ini ditandai dengan notasi ”1” untuk menunjukkan bahwa di dalam struktur input Lindo, fungsi tujuan ditempatkan pada baris 1 dan fungsi kendala mulai dari urutan baris ke 2 2. Nilai optimal variabel keputusan dibawah label value Variabel keputusan pada output Lindo ditandai dengan label variabel. Misalnya variabel keputusan X 1 dan X 2 , maka bilangan dibawah value dan berada pada baris dimana X 1 berada menunjukkan nilai optimal variabel keputusan. 3. Sensitivitas C j jika X j = 0 dibawah kolom reduced cost. Memberikan informasi mengenai sampai sejauh mana nilai C j harus diturunkan agar nilai variabel keputusan menjadi positif. Ini berarti bahwa reduced cost akan selalu nol bila nilai variabel keputusan positif dan sebaliknya. 4. Slack Variabel atau Surplus Variabel dibawah label slack or surplus Informasi ini menunjukkan nilai slack atau surplus masing-masing kendala ketika nilai fungsi tujuan mencapai nilai ekstrem. 5. Dual Price Informasi ini menunjukkan tentang perubahan yang akan terjadi pada nilai fungsi tujuan bila nilai ruas kanan kendala berubah satu unit. Hasil olahan lindo juga memberikan informasi mengenai jumlah iterasi yang diperlukan untuk menemukan penyelesaian optimal.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Agri First Indonesia Medan yang bergerak dalam bidang produksi tepung terigu. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Pulau Pinang V No. 9, Kawasan Industri Medan KIM II Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2014 – April 2015.

4.2. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan sejumlah data yang kemudian dianalisis dengan menggunakan metode tertentu lalu diinterpretasikan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung Mardalis, 2008.

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian berfokus kepada mengoptimisasikan perencanaan produksi pada PT. Agri First Indonesia dengan menggunakan data-data penjualan, harga pokok produk, harga penjualan produk, kecepatan mesin, jumlah hari kerja, dan pemakaian bahan baku.

4.4. Variabel Penelitian

Variabel dan definisi operasional yang terdapat dalam penelitian ini adalah: 6. Data penjualan merupakan jumlah produk yang diminta oleh konsumen selama periode enam bulan terakhir dari minggu 30 Mei-5 Juni 2014 sampai dengan minggu 26 Desember 2014-1 Januari 2015 atau selama 30 minggu. Data ini diperoleh dari dokumen departemen marketing. 2. Jenis dan spesifikasi produk merupakan merk dari tepung terigu PT. Agri First Indonesia yang terdiri dari AFI Hitam, AFI Coklat, AFI Biru, AFI Kuning, AFI Merah, AFI Orange, Armada Biru, Armada Orange dan Armada Merah, diperoleh dari dokumen departemen marketing. 3. Waktu proses pengerjaan produk merupakan waktu yang dibutuhkan pada proses mixing untuk menyelesaikan satu jenis produk tepung terigu dari komposisi tepung gandumnya, diambil dari display PLC pada komputer ruang kontrol departemen produksi. 4. Kapasitas produksi yaitu kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan produk diperoleh dari data ketersediaan waktu kerja berdasarkan kalender hari kerja perusahaan. 5. Ketersediaan material yaitu ketersediaan bahan baku gandum yang ada pada silo gandum, didapat dari display PLC pada komputer ruang kontrol departemen produksi.