Interaksi antara metode mengajar kombinasi dan umpan balik

78 Dari landasan teori yang ada maka Metode pembelajaran kombinasi 4 tahap menghasilkan hasil belajar keterampilan guling belakang berbeda dengan metode pembelajaran kombinasi 7 tahap. Umpan balik pengetahuan hasil singkat menghasilkan hasil belajar keterampilan guling belakang berbeda dengan umpan balik pengetahuan hasil rinci. Kelentukan dibawah rata-rata menghasilkan hasil belajar keterampilan guling belakang berbeda dengan kelentukan di atas rata-rata. Teori-teori diatas dijadikan sebagai landasan penelitian ini.

5. Interaksi antara metode mengajar kombinasi dan umpan balik

pengetahuan hasil dalam meningkatkan hasil belajar kertampilan guling belakang. Kedua materi instruksional dalam metode pembelajaran kombinasi dan umpan balik pengetahuan hasil disajikan untuk pembelajaran guling belakang, telah dianalisis dan disusun sedemikian rupa dalam langkah- langkah belajar deduktif. Materi instrusional tersebut dirancang dalam tingkatan gerakan yang memiliki famili gerakan mengandung intensitas belajar tinggi. Dalam proses belajar pembelajaran guru bukan hanya pembelajaran dengan metode kombinasi 4 tahap tapi juga dapat dengan metode kombinasi 7 tahap yaitu akan dipelajari diuraikan satu persatu, setiap elemen yang diuraikan dipelajari secara terisolir sendiri setelah itu baru digabungkan. Cara menggabungkan dapat diuraikan sebagai berikut : a. Setiap bagian-bagian gerakan dipelajari dan dilatih satu persatu. 79 Terakhir seluruh elemen-elemen yang telah dipelajari tersebut digabungkan secara keseluruhan. b. 1. Bagian pertama dipelajari terdiri dari Latihan A. 2. Bagian kedua dipelajari tersendiri Latihan B. c. Latihan A dan B digabung. d. Bagian ketiga dipelajari sendiri Latihan C e. Latihan A, B dan C digabungkan. f. Dan seterusnya. g. Terakhir dipelajari dilatih secara keseluruhan menjadi serangkaian latihan yang bersangkutan. Dalam Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SD, SLTP dan SLTA, 1991 : 29 Menurut Grossing, dalam Einfuhrung in Die Sport Didaktik, 1988 : 159 menjelaskan bahwa : mengajar melalui rangkaian latihan yaitu suatu proses pembelajaran untuk menguasai suatu gerak bentuk keterampilan motorik melalui urutan-urutan latihan yang disusun menurut kebutuhan sesuai tujuan yang ingin dicapai. Urutan-urutan latihan yang disusun tersebut merupakan bentuk-bentuk gerakan yang masih berfamili. Disamping itu pentingnya umpan balik sebagai sumber informasi bagi murid-murid yang belum memiliki kepercayaan pada dirinya untuk memperbaiki berbagai kesalahan, ada dua bentuk umpan balik feedback yaitu : “Feedback prescriptive dan feedback descriptive” yang dimaksudkan dengan Feedback prescriptive adalah menetapkan cara-cara membetulkan suatu kesalahan gerak, sedangkan Feedback descriptive 80 adalah hanya menerangkan kesalahan yang telah dibuat tanpa memberikan pengarahan apapun tentang cara membetulkannya. Jenis umpan balik ini dikembangkan dalam suatu instruksional untuk disajikan kepada murid. Secara teoritis metode pembelajaran kombinasi dan umpan balik pengetahuan hasil masing-masing mempunyai dua taraf yaitu metode pembelajaran kombinasi 7 tahap dan metode pembelajaran kombinasi 4 tahap, dan umpan balik pengetahuan hasil mempunyai dua taraf yaitu umpan balik pengetahuan hasil singkat dan umpan balik pengetahuan hasil rinci. Secara teori maka interaksi antara kelentukan dan umpan balik hasil dapat digambarkan sebagai berikut, lihat gambar di bawah ini. Gambar 2.8 Interaksi antara Metode pembelajaran Kombinasi dengan Umpan Balik Pengetahuan Hasil terhadap Keterampilan Guling Belakang Keterangan : M1 = Metode mengajar kombinasi 4 tahap M2 = Metode mengajar kombinasi 7 tahap UB 1 = Umpan balik pengetahuan hasil singkat UB 2 = Umpan balik pengetahuan hasil rinci UB1 UB2 M2 M1 Guling belakang M1 UB1 M2 UB2 81 Dari gambar di atas menunjukkan bahwa antara kelentukan dan umpan balik pengetahuan hasil perbedaan dalam meningkatkan hasil belajar keterampilan guling belakang terdapat juga perbedaan antara kelentukan dibawah rata-rata dan kelentukan diatas rata-rata pada gambar tersebut diatas menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara metode pembelajaran kombinasi dengan kelentukan diatas rata-rata secara teori. Dari kerangka berpikir dan landasan teori maka metode pembelajaran kombinasi 4 tahap menghasilkan hasil belajar keterampilan guling belakang berbeda dengan metode pembelajaran kombinasi 7 tahap. Umpan balik pengetahuan hasil singkat menghasilkan hasil belajar keterampilan guling belakang berbeda dengan umpan balik pengetahuan hasil rinci. Secara teoritis menurut Fred N. Kerlinger 2000, Sudjana 1982, Sudjana 1995 bahwa : “Terdapat interaksi antara metode pembelajaran kombinasi dengan umpan balik pengetahuan hasil terhadap hasil belajar keterampilan guling belakang. Landasan-landasan teori diatas menjadi pokok teori dalam penelitian ini”.

6. Interaksi antara kelentukan dan umpan balik pengetahuan hasil