Hipotesis Penelitian LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

96 dengan kelentukan dibawah rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil rinci berbeda dengan umpan balik singkat. Dari kerangka berpikir dan landasan teori maka dalam relasi kombinasi tersebut diatas terdapat dua taraf yang sama yaitu kelentukan diatas rata-rata dan umpan balik hasil pengetahuan hasil rinci adalah dominan sesuai kombinasi metode pembelajaran kombinasi 7 tahap, jadi metode pembelajaran kombinasi 7 tahap dikombinasikan dengan kelentukan diatas rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil singkat berbeda dengan metode pembelajaran kombinasi 7 tahap dikombinasikan dengan kelentukan diatas rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil rinci dalam meningkatkan hasil belajar pembelajaran keterampilan guling belakang. Selanjutnya kalau diuji Post Hoc maka kombinasi taraf kedua lebih baik dari pada kombinasi taraf pertama secara teori kerangka yang telah disebutkan dipakai sebagai kerangka penelitian ini.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori tersebut di atas, maka dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut : 1. Didasarkan pada teori dan kerangka berpikir, maka proses belajar mengajar dihipotesiskan bahwa, metode mengajar kombinasi 4 tahap berbeda dengan metode mengajar kombinasi 7 tahap dalam meningkatkan hasil belajar keterampilan guling belakang. Bila signifikan maka metode kombinasi 4 tahap lebih baik daripada metode kombinasi 7 tahap. 97 2. Didasarkan pada teori dan kerangka berpikir, maka proses belajar mengajar dihipotesiskan bahwa, kelentukan diatas rata-rata berbeda dengan kelentukan dibawah rata-rata dalam meningkatkan hasil belajar keterampilan guling belakang. Bila signifikan maka kelentukan diatas rata-rata lebih baik daripada kelentukan dibawah rata-rata. 3. Didasarkan pada teori dan kerangka berpikir, maka proses belajar mengajar dihipotesiskan bahwa, umpan balik pengetahuan hasil rinci berbeda dengan umpan balik pengetahuan hasil singkat dalam meningkatkan hasil belajar keterampilan guling belakang. Bila signifikan maka umpan balik pengetahuan hasil rinci lebih baik daripada umpan balik pengetahuan hasil singkat. 4. Didasarkan pada teori dan kerangka berpikir, maka proses belajar mengajar dihipotesiskan bahwa, terdapat interaksi antara metode mengajar kombinasi dengan kelentukan terhadap hasil belajar keterampilan guling belakang. 5. Didasarkan pada teori dan kerangka berpikir, maka proses belajar mengajar dihipotesiskan bahwa, terdapat interaksi antara metode mengajar kombinasi dengan umpan balik pengetahuan hasil terhadap hasil belajar keterampilan guling belakang. 6. Didasarkan pada teori dan kerangka berpikir, maka proses belajar mengajar dihipotesiskan bahwa, tidak terdapat interaksi antara kelentukan dengan umpan balik pengetahuan hasil terhadap hasil belajar keterampilan guling belakang. 98 7. Didasarkan pada teori dan kerangka berpikir, maka proses belajar mengajar dihipotesiskan bahwa, terdapat interaksi antara metode mengajar kombinasi, kelentukan dan umpan balik pengetahuan hasil terhadap hasil belajar keterampilan guling belakang. 8. Didasarkan pada teori dan kerangka berpikir, maka dihipotesiskan bahwa, metode mengajar kombinasi 4 tahap dikombinasikan dengan kelentukan dibawah rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil singkat berbeda dengan metode mengajar kombinasi 4 tahap dikombinasikan dengan kelentukan dibawah rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil rinci terhadap hasil belajar keterampilan guling belakang. Bila signifikan maka metode mengajar kombinasi 4 tahap dikombinasikan dengan kelentukan dibawah rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil rinci lebih baik dari metode mengajar kombinasi 4 tahap dikombinasikan dengan kelentukan dibawah rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil singkat. 9. Didasarkan pada teori dan kerangka berpikir, maka dihipotesiskan bahwa, metode mengajar kombinasi 4 tahap dikombinasikan dengan kelentukan diatas rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil singkat berbeda dengan metode mengajar kombinasi 4 tahap dikombinasikan dengan kelentukan diatas rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil rinci terhadap hasil belajar keterampilan guling belakang. Bila signifikan maka metode mengajar kombinasi 4 tahap dikombinasikan dengan 99 kelentukan diatas rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil rinci lebih baik dari metode mengajar kombinasi 4 tahap dikombinasikan dengan kelentukan diatas rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil singkat. 10. Didasarkan pada teori dan kerangka berpikir maka dihipotesiskan bahwa, metode mengajar kombinasi 7 tahap dikombinasikan dengan kelentukan dibawah rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil singkat berbeda dengan metode mengajar kombinasi 7 tahap dikombinasikan dengan kelentukan dibawah rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil rinci terhadap hasil belajar keterampilan guling belakang. Bila signifikan maka metode mengajar kombinasi 7 tahap dikombinasikan dengan kelentukan dibawah rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil rinci lebih baik dari metode mengajar kombinasi 7 tahap dikombinasikan dengan kelentukan dibawa rata-rata dan umapan balik pengetahuan hasil singkat. 11. Didasarkan pada teori dan kerangka berpikir, maka dihipotesiskan bahwa, metode mengajar kombinasi 7 tahap dikombinasikan dengan kelentukan diatas rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil singkat berbeda dengan metode mengajar kombinasi 7 tahap dikombinasikan dengan kelentukan diatas rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil rinci terhadap hasil belajar keterampilan guling belakang. Bila signifikan maka metode mengajar kombinasi 7 tahap dikombinasikan dengan kelentukan diatas rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil rinci lebih 100 baik dari metode mengajar kombinasi 7 tahap dikombinasikan dengan kelentukan diatas rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil singkat. 101

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menguraikan perihal : A. Populasi dan Sampel, B. Rancangan Penelitian C. Pola Penelitian, D. Variabel Penelitian, E. Validitas Disain, F. Instrumen penelitian, G. Tata Cara Pelaksanaan Instrumen, H. Teknik Analisis Data. A. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Secara teoritis populasi penelitian ini adalah murid salah satu SMP di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara, termasuk salah satu sekolah yang sudah lama berdiri tahun 1920 dengan status disamakan serta mempunyai sarana dan prasarana pendidikan yang cukup diandalkan, terletak di Jalan Sam Ratulangi No. 60, memiliki gedung permanen dengan jumlah ruangan 15 buah dan 1 aula umum, juga memiliki halaman yang cukup luas dan aman, terletak di pusat Kota Manado. Selain itu lokasinya berdekatan dengan Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulawesi Utara, secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak positif terhadap pengembangan kualitas proses belajar mengajar. Jumlah guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan 2 orang, keduanya memiliki latar belakang pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Populasi dalam penelitian ini adalah murid-murid putera SMP Pax Christi Manado kelas VII Tahun Ajaran 20062007, berjumlah 116 murid,