169
E. Pembahasan
1. Metode mengajar kombinasi 4 tahap dan 7 tahap dalam meningkatkan
hasil belajar keterampilan guling belakang.
Hasil penelitian di atas jelas membuktikan bahwa metode mengajar kombinasi 4 tahap lebih baik dan lebih efektif dalam meningkatkan hasil
belajar keterampilan guling belakang, karena bahan ajarnya lebih disederhanakan dalam rangkaian latihan, dibangun sedemikian rupa melalui
gerakan-gerakan yang masih berfamili, mulai dari gerakan sederhana menuju gerakan-gerakan sulit dan kompleks; selanjutnya setiap kali
mempraktekkan gerakan baru dimulai dari gerakan-gerakan yang sedikit banyaknya sudah dikenal murid, dibandingkan dengan metode mengajar
kombinasi 7 tahap, kurang efektif, karena bahan ajarnya berbelit-belit, sering membingungkan bahkan kadang-kadang dapat mengaburkan tujuan
dan membosankan.
2. Kelentukan dibawah rata-rata dan diatas rata-rata dalam meningkatkan hasil belajar keterampilan guling belakang.
Perbedaan nilai rata-rata hasil tes guling belakang dengan perlakuan kelentukan diatas rata-rata, menghasilkan keterampilan guling belakang
lebih baik dan lebih efektif karena murid memiliki kapasitas fungsional persendian untuk bergerak pada daerah gerak maksimal, tergantung pada
panjangnya otot, tendon dan ligament di sekitar persendian, dibandingkan dengan murid-murid yang memiliki kelentukan dibawah rata-rata, karena
pengaruh berbagai jenis jaringan terhadap stiffness sebuah sendi, yaitu
170
suatu keadaan yang kaku dan tidak mudah digoyahkan, menyebabkan gerakannya terbatas dan tidak maksimal.
3. Umpan balik pengetahuan hasil singkat dan rinci dalam meningkatkan
hasil belajar keterampilan guling belakang.
Pemberian umpan balik pengetahuan hasil rinci rnemberikan hasil keterampilan guling betakang lebih baik dan lebih efektif. Hal ini jelas
dipahami karena jika murid-murid diberikan penjelasan-penjelasan tentang kesalahannya secara detail akan menghasilkan nilai ketetapan lebih tinggi
pada long-term storage LTS akan lebih membantu mekanisme dalam sistem penerimaan informasi tertentu sehingga murid lebih berhasil dalam
kinerjanya, dan pada gilirannya mempengaruhi keberhasilan gerakan berikutnya, dibandingkan dengan murid-murid yang diberikan umpan balik
pengetahuan hasil singkat akan kurang efektif, karena murid-murid tidak mengetahui secara detail kesalahan-kesalahan yang dilakukannya sehingga
gambaran yang disimpan sebelumnya dalam long term storage LTS tidak mampu membangun nilai ketetapan mengantisipasi derajat keakraban yang
diperoleh selama berhubungan dengan long-term storage dalam mempelajari gerakan-gerakan yang ada, maupun gerakan-gerakan
berikutnya.
4. Interaksi antara metode mengajar kombinasi dan kelentukan dalam