110
kegiatan olahraga lain di luar jam pelajaran, dan memberikan himbauan kepada murid maupun orang tua murid selama penelitian
berlangsung, hal ini tidak mudah dilakukan dan berhasil dikendalikan sampel tidak diisolasi pada suatu tempat atau diasramakan selama
penelitian berlangsung. d Pengaruh keadaan alam, adalah dengan mengatur waktu penyajian.
e Perlakuan terhadap masing-masing kelompok agar kondisinya dengan taraf berbeda, akan tetapi waktunya diatur demikian rupa agar tidak
terdapat perbedaan yang berarti, perlakuan dilakukan pada pagi hari jam 07.15 sampai jam 08.45 disesuaikan dengan jam pelajaran di
sekolah. f Pengaruh tes, pengontrolan terhadap tes dengan pemberian waktu
istirahat yang sama pada pengumpulan data akhir, tidak ada perlakuan eksperimen pada saat melakukan tes.
2. Kontrol terhadap Validitas Eksternal
Hasil eksperimen ini digeneralisasikan dari populasi, pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposif, dilakukan melalui
pertimbangan bahwa subyek telah lulus SD, menggunakan kurikulum pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang sama, dengan sub pokok
bahasan guling belakang senam lantai yang sama, sehingga dianggap setaraf memiliki kemampuan keterampilan mengikuti eksperimen ini.
Pengambilan sampel dilakukan dengan memberikan tes kemampuan
111
kelentukan. Tes kelentukan yang digunakan adalah sit and reach tets untuk menentukan kelompok dalam tahapan pertama dan tahapan kedua
adalah pengambilan sampel dilakukan secara acak dari kelompok tahapan pertama dimasukkan ke dalam kelompok perlakuan tahapan ketiga, yaitu
kelompok perlakuan.
3. Kontrol Terhadap Validitas Ekologi
a Seluruh perlakuan yang diberikan harus diprediksikan agar pelaksanaan eksperimen ini dapat digeneralisasikan dan digunakan
dalam waktu yang lain. b Relasi utama, relasi interaksi dan relasi kombinasi yang
dimanipulasikan dengan efek perlakuan masih dapat digunakan dalam waktu yang sama, sehingga perlakuan dalam eksperimen ini
berdasarkan konsep belajar motorik dengan kemampuan belajar murid baik pemula maupun atlit, baik anak-anak maupun orang dewasa,
maka perlakuan eksperimen ini cukup relevan untuk digunakan kapan dan dimana saja.
c Kepekaan terhadap tes awal, dengan jalan dikontrol sedemikian rupa dengan tidak memberikan perlakuan pada tes awal.
d Uji coba pelaksanaan metode mengajar dan penilaian instrumen secara cermat, sehingga pelaksanaan penelitian masing-masing kelompok
dan hasil penilaian dapat dikendalikan dengan baik. e Kepekaan terhadap tes dikontrol dengan jalan tidak memberikan
perlakuan pada pelaksanaan tes.
112
f Pengendalian pengukuran variabel terikat, dengan pengontrolan tes guling belakang.
g Pengaruh psikologis dalam pelaksanaan perlakuan eksperimen karena guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang berbeda dan
penerapan metode mengajar yang berbeda dalam masing-masing kelompok eksperimen yang berbeda pula.
F. Instrumen Penelitian