87
balik pengetahuan hasil rinci lebih baik hasil belajar keterampilan guling belakang dari pada umpan balik pengetahuan hasil singkat. Dari landasan
teori dan kerangka berpikir yang ada menggambarkan bahwa secara internal terdapat interaksi antara metode pembelajaran kombinasi,
kelentukan dan umpan balik hasil dalam meningkatkan hasil belajar guling belakang. Teori-teori interaksi diatas dijadikan pokok kerangka penelitian.
8. Perbedaan metode mengajar kombinasi 4 tahap dengan kelentukan
bawah rata-rata, umpan balik singkat dan rinci dalam meningkatkan hasil belajar ketrampilan guling belakang.
Proses belajar pembelajaran guling belakang dengan metode pembelajaran kombinasi 4 tahap adalah model pembelajaran rangkaian
latihan, merupakan langkah-langkah deduktif, menggambarkan tugas-tugas gerakan yang dirancang sedemikian rupa sehingga setiap tingkatan gerakan
memiliki famili gerakan yang sama. Penyajian pelajaran tidak hanya diberikan secara global atau parsial saja, tetapi dapat dikombinasikan
menjadi global parsial, dengan menyusun rangkaian latihan dalam suatu proses pembelajaran melalui urutan-urutan latihan yang disusun menurut
kebutuhan sesuai tujuan yang hendak dicapai. Urutan-urutan gerakan tersebut disusun berdasarkan kriteria sebagai
berikut : “a. Memiliki kriteria famili gerakan. b. Bagian yang satu dengan
yang lain memiliki hubungan yang relevan. c. Dari yang mudah menuju yang lebih sulit. d.Selalu mengarah pada pencapaian tujuan yang
sebenarnya” . Sumber : Januar Kiram, Disertasi, Darmstad, 1989 : 158;
dalam Dep. Dik Bud 1991 : 31
88
Dari kerangka berpikir diatas maka kecuali metode pembelajaran kombinasi 4 tahap maka ada pula umpan balik rinci dan umpan balik
singkat, karena pembelajaran guling belakang dengan menggunakan umpan balik rinci lebih baik dari pada umpan balik singkat berdasarkan
teori. Guru harus menentukan komponen gerakan mana menjadi
perhatiannya seperti halnya disaat guru pembelajaran kan guling belakang, akan muncul berbagai kesalahan, akan tetapi kesalahan mana yang
mendasar, sehingga dapat memberikan motivasi bagi murid untuk berusaha mencapai kelentukan baik sebagai prasyarat meningkatkan hasil belajar
guling belakang dan selanjutnya umpan balik pengetahuan hasil harus diberikan segera kepada murid setelah penampilan, sehingga hal ini
membuat umpan balik lebih tepat dan lebih reseptif baik bagi murid SMP yang belajar senam.
Menurut Singer 1975 : 167 bahwa : ”a. Adaptasi tingkah laku sesuai dengan tuntutan situasional. b.
Mengaktifkan atau menurunkan emosi c. Mengevaluasi kinerja melalui penyusunan simbul-simbul”.
Untuk itu, kontribusi yang besar dari umpan balik pengetahuan hasil dalam belajar motorik harus dipertimbangkan jika program
pengetahuan, dikombinasikan dengan kelentukan diatas rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil rinci diterapkan kepada murid, maka
secara otomatis murid akan menentukan pilihan yang berarti karena metode pembelajaran kombinasi, kelentukan dan umpan balik pengetahuan
89
hasil lebih memungkinkan orang melakukan pilihan untuk menambah pengalaman dan kinerjanya. Dalam rangka kombinasi tersebut diatas
terdapat dua taraf yang sama yaitu metode kombinasi dan kelentukan. Adapun yang berbeda adalah taraf umpan balik pengetahuan hasil singkat,
taraf umpan balik rinci dominan untuk relasi kombinasi. Dari uraian dan landasan teori maka kerangka berpikir yang ada
menunjukkan bahwa metode pembelajaran kombinasi 4 tahap dikombinasikan dengan kelentukan dibawah rata-rata dan umpan balik
pengetahuan hasil singkat berbeda dibandingkan hasil belajar keterampilan guling belakang dari pada metode pembelajaran kombinasi 4 tahap
dikombinasikan dengan kelentukan dibawah rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil rinci, artinya metode pembelajaran kombinasi 4 tahap
dikombinasikan dengan kelentukan dibawah rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil rinci berbeda dengan metode pembelajaran kombinasi 4
tahap dikombinasikan dengan kelentukan dibawah rata-rata dan umpan balik pengetahuan hasil singkat. Selanjutnya kalau diuji Post Hoc maka
kombinasi kedua lebih baik dari pada kombinasi pertama. Kerangka pikir diatas dipakai sebagai acuan penelitian ini.
9. Perbedaan metode mengajar kombinasi 4 tahap dangan kelentukan