pembelajaran, karena kegiatan pembelajaran akan berlangsung baik kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam menghadapi kesulitan dan selalu
menunjukkan minat untuk sukses. Siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak ke dalam suatu rutinitas mekanis. Siswa harus mampu
mempertahankan pendapatnya, kalau dia sudah yakin dan dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih lanjut siswa harus peka dan responsif terhadap
berbagai masalah umum dan bagaimana memikirkan pemecahannya. Jadi wajar jika ditemukan siswa-siswa yang berlainan intensitas dan cara dalam
menyelesaikan tugasnya. Ada siswa yang sangat giat untuk mencapai sukses, ada yang sedang-sedang saja, bahkan ada pula yang nampaknya
tidak ada gairah. Hal tersebut harus dipahami benar oleh guru agar dalam berinteraksi dengan siswanya agar dapat memberikan motivasi yang tepat
dan optimal.
2.1.4. Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Motivasi dalam belajar sangat diperlukan. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan berhasil pula proses pembelajaran tersebut. Motivasi akan
senantiasa menentukan intensitas usaha siswa. Motivasi belajar akan sangat berpengaruh pada kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal apabila ada
motivasi belajar, sehingga motivasi akan senantiasa menentukan interaksi usaha belajar bagi siswa.
Kedudukan motivasi yang utama adalah pada saat proses belajar, karena motivasi dapat mendorong siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu yang berhubungan dengan proses belajar. Hasil belajar akan optimal
jika ada motivasi belajar, sehingga motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar siswa. Menurut Sardiman 2012:85 motivasi
memiliki tiga fungsi yang dapat menumbuhkan semangat dalam proses pembelajaran yaitu sebagai berikut:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut.
Motivasi akan mendorong seseorang untuk berbuat atau melakukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran. Dalam
kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai segala keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang dapat
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar tersebut dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.
2.1.5. Teori-Teori Motivasi Belajar