demikian besarnya pengaruh disiplin belajar terhadap motivasi belajar mata diklat Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan pada siswa kelas
XProgram Keahlian Administrasi Perkantoran di SMKNegeri 2 Semarang sebesar 5,43.
Besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh variabel manajemen waktu terhadap motivasi belajar mata diklat Bekerjasama
dengan Kolega dan Pelanggan pada siswa kelas XProgram Keahlian Administrasi Perkantoran di SMKNegeri 2 Semarang berdasarkan tabel
diperoleh nilai parsial untuk variabel manajemen waktu X3 sebesar 0,359kemudian dikuadratkan r
2
, yaitu 0,359
2
=0,1289=12,89. Dengan demikian besarnya pengaruh manajemen waktuterhadap motivasi belajar
mata diklat Bekerjasama dengan Kolega dan Pelangganpada siswa kelas XProgram Keahlian Administrasi Perkantoran di SMKNegeri 2
Semarang sebesar 12,89.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengaruh Kesiapan BelajarTerhadap Motivasi Belajar Mata Diklat
Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 2
Semarang
Kesiapan belajar sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Pramitasari
2010:80, yang mengatakan bahwa “kegiatan pembelajaran siswa memiliki kesiapan seperti kesiapan, mental, fisik dan motivasi tinggi, hasil belajarnya
akan lebih baik. Kesiapan mental dan fisik dalam belajar sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar”. Proses belajar yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa. Semakin baik kesiapan belajar yang dimiliki siswa, maka akan semakin baik juga motivasi
belajar yang diperoleh seorang siswa. Penelitian terdahulu olehAdjeng Pramitasari
dengan judul “Pengaruh Kesiapan Belajar dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata
Pelajaran Ekonomi dan Akuntansi Materi Pokok Jurnal Khusus Pada Siswa Kelas XII IS di SMA Negeri 9 Semarang Tahun Pelajaran 20092010
”, juga menunjukkan adanya pengaruh positif secara parsial variabel Kesiapan
Belajar terhadap Prestasi Belajar sebesar 4,9. Berdasarkan rata-rata klasikal diperoleh gambaran bahwa kesiapan
belajar siswa di SMK Negeri 2 Semarang termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 69. Hasil tersebut dibuktikan dengan banyaknya jawaban
responden yang menyatakan bahwa kesiapan belajar siswa termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan data deskriptif persentase tingkat variabel
kesiapan belajar siswa sebesar 40 atau 41 siswa dari 103 siswa yang menyatakan bahwa kesiapan belajarnya tergolong dalam kategori tinggi.
Hasil ini dapat dilihat dari persentase masing-masing indikator yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya kesiapan belajar siswa.
Indikator kondisi fisik dalam kategori tinggi yaitu sebesar 75.Hasil ini menunjukkan bahwa siswa kelas X Program Keahlian Administrasi
Perkantoran di SMK Negeri 2 Semarang memiliki kesiapan belajar yang
tinggi kaitannya dengan kondisi fisik masing-masing siswa, seperti siswa tidak mengalami gangguan pada indera penglihatan, pendengaran dan
pengecap, serta dapat beristirahat dengan cukup setiap harinya sehingga membantu kelancaran dalam proses pembelajaran Bekerjasama dengan
Kolega dan pelanggan, dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Indikator kondisi mental dalam kategori cukup yaitu sebesar
67.Hasil ini menunjukkan bahwa siswa kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 2 Semarang memiliki kesiapan
belajar yang cukup kaitannya dengan kondisi mental masing-masing siswa, seperti keyakinan siswa terhadap kemampuan diri dan pengetahuan yang
dimilikinya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Kondisi mental siswa perlu ditingkatkan lagi. Hasil ini dibuktikan dengan keikutsertaan
siswa dalam forum diskusi yang masih kurang. Siswa kurang berani atau merasa takut ketika berbicara pada suatu forum.
Indikator kondisi emosional termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 71.Hasil ini menunjukkan bahwa siswa kelas X Program Keahlian
Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 2 Semarang memiliki kesiapan belajar yang tinggi kaitannya dengan kondisi emosional masing-masing
siswa, terlihat dari hasil penelitian yang tinggi bahwa apabila nilai mata diklat Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan mengalami penurunan
maka siswa akan lebih giat lagi belajar, sehingga tercipta motivasi belajar yang positif.
Indikator kebutuhan termasuk dalam kategori cukup yaitu sebesar 65.Hasil ini menunjukkan bahwa siswa kelas X Program Keahlian
Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 2 Semarang memiliki kesiapan belajar yang cukup kaitannya dengan kebutuhan siswa, sehingga harus
ditingkatkan kembali. Hasil ini dibuktikan dengan kebutuhan siswa yang masih kurang terhadap pentingnya mencari bahan informasi atau materi
Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan di luar materi yang disampaikan oleh guru. Siswa dapat mencari informasi dari internet, koran, majalah bisnis
dan lain sebagainya untuk meningkatkan pengetahuan mereka. Indikator pengetahuan termasuk dalam kategori cukup yaitu sebesar
65.Hasil ini menunjukkan bahwa siswa kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 2 Semarang memiliki kesiapan
belajar yang cukup kaitannya dengan pengetahuan masing-masing siswa dalam menangkap materi mata diklat Bekerjasama dengan Kolega dan
Pelanggan yang disampaikan guru dan menguasai materi tersebut. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa siswa cukup menguasai dan memahami materi
yang disampaikan oleh guru. Siswa mempelajari kembali materi yang telah disampaikan oleh guru sehingga pengetahuan siswa dapat meningkat dan
dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
4.2.2. Pengaruh Disiplin BelajarTerhadap Motivasi Belajar Mata Diklat