Bersumber pada beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa ada tiga, yaitu motivasi intrinsik,
motivasi ekstrinsik dan amotivasi. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang berasal dari luar individu. Sedangkan amotivasi adalah siswa yang kurang baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsiknya.
2.1.3. Ciri-Ciri Motivasi
Setiap siswa tentunya memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda-beda. Motivasi juga mempunyai ciri tersendiri, dengan adanya ciri motivasi
tersebut kita dapat mengetahui seseorang yang memiliki motivasi tinggi maupun motivasi yang rendah. Motivasi belajar mempunyai peranan yang
khas dalam menumbuhkan semangat dan gairah untuk belajar. Sardiman 2012:83 menyatakan bahwa motivasi belajar yang ada pada diri anak
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a.
Tekun dalam menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai.
b. Ulet mengahadapi kesulitan tidak lekas putus asa. Tidak
memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya.
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
d. Lebih senang bekerja mandiri.
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif. f.
Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu.
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Seseorang yang memiliki ciri-ciri tersebut, berarti memiliki motivasi yang kuat. Motivasi yang kuat akan sangat penting dalam proses
pembelajaran, karena kegiatan pembelajaran akan berlangsung baik kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam menghadapi kesulitan dan selalu
menunjukkan minat untuk sukses. Siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak ke dalam suatu rutinitas mekanis. Siswa harus mampu
mempertahankan pendapatnya, kalau dia sudah yakin dan dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih lanjut siswa harus peka dan responsif terhadap
berbagai masalah umum dan bagaimana memikirkan pemecahannya. Jadi wajar jika ditemukan siswa-siswa yang berlainan intensitas dan cara dalam
menyelesaikan tugasnya. Ada siswa yang sangat giat untuk mencapai sukses, ada yang sedang-sedang saja, bahkan ada pula yang nampaknya
tidak ada gairah. Hal tersebut harus dipahami benar oleh guru agar dalam berinteraksi dengan siswanya agar dapat memberikan motivasi yang tepat
dan optimal.
2.1.4. Fungsi Motivasi Dalam Belajar